a. �
1
hitung 0,05 artinya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel visibilitas visibility iklan partai politik Golkar di TV One
dengan perilaku memilih masyarakat Kelurahan Kebon Baru Jakarta Selatan.
b. �
2
hitung 0,05 artinya, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel tingkat menonjol bagi khalayak audience salience iklan partai
politik Golkar di TV One dengan perilaku memilih masyarakat Kelurahan Kebon Baru Jakarta Selatan.
c. �
3
hitung 0,05 artinya, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabelvalensi valence iklan partai politik Golkar di TV One dengan
kecenderungan perilaku memilih masyarakat Kelurahan Kebon Baru Jakarta Selatan.
5. Uji Koefisien Korelasi
Dari hasil pengolahan data menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics 22 di dapatkan hasil data sebagai berikut:
Tabel 30. Koefisien Korelasi
Tayangan Iklan Partai Politik
Golkar Perilaku Memilih
Spearman s rho
Penayangan Iklan Partai Politik Golkar
Correlation Coefficient 1.000
.829 Sig. 2-tailed
. .000
N 86
86 Perilaku Memilih
Correlation Coefficient .829
1.000 Sig. 2-tailed
.000 .
N 86
86 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Pada tabel 30 di atas diperoleh bahwa korelasi antara variabel penayangan iklan partai politik dengan varibel perilaku memilih masyarakat adalah 0,829 dan
nilai signifikansinya sebesar 0,000. Alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 karena nilai signifikansi korelasi yang diperoleh lebih kecil dari nilai
alpha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara penyangan iklan partai politik Golkar dengan perilaku memilih masyarakat. Dan tingkat
hubungan korelasi antar keduanya dinyatakan sangat kuat dengan nilai 0,829.
6. Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 22, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 31. Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.858
a
.736 .726
10.581 a. Predictors: Constant, Valence, AudienceSalience, Visibility
b. Dependent Variabel: PerilakuMemilih
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi �
2
atau R Square adalah 0,736. Itu artinya 73,6 dari varian perilaku memilih dapat
dijelaskan oleh visibilitas, tingkat menonjol bagi khalayak, dan valensi. Maksudnya, 73,6 dari visibilitas, tingkat menonjol bagi khalayak, dan valensi
tersebut memengaruhi perilaku memilih masyarakat. Sedangkan, 26,4 sisanya dijelaskan oleh faktor lain di luar model variabel di atas.