Variabel Penayangan Iklan Partai Golkar Variabel Perilaku Memilih

2 Penonjolan pribadi personal salience yaitu, relevansi kepentingan individu dengan ciri pribadinya. Pemilihan isu dilihat berdasarkan perbedaan nilai kepentingan dari sisi khalayaknya. Apakah isu yang dipilih untuk menjangkau kepentingan sosial komunitas yang lebih luas, kepentingan interpersonal keluarga teman bergaul, tempat kerja, dll, ataukah kepentingan individu semata. 51 3 Kesenangan favorability yaitu, pertimbangan kesenangan atau ketidaksenangan khalayak akan iklan partai politik. Bagaimana suatu informasi dirangkingkan berdasarkan penting tidaknya oleh responden dan apakah rangkingnya sesuai dengan rangking media. Penguraian variabel menjadi indikator tersebut pastilah didasarkan pada teori- teori atau konsep yang telah ditetapkan penulis pada Bab II. Dengan rincian variabel dan definisi operasional penelitian di atas, penulis juga menguraikan ke dalam bentuk tabel di bawah ini: 51 Nur Indah M., Op. Cit. Tabel 2. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian Variabel Sub-Variabel Indikator Variabel Bebas X: Penayangan Iklan Partai Politik 1. Visibilitas visibility 2. Tingkat menonjol bagi khalayak audiende salience 3. Valensi valence 1. Ranking isu berdasarkan panjangnya iklan waktu dan ruang 2. Jumlah dan tingkat menonjolnya isu 3. Penonjolan berita bagi khalayak dari segi ukuran headline, penempatannya, atau frekuensi iklan 4. Konflik cara penyajiannya, menyenangkan atau tidak menyenangkannya Variabel Terikat Y: Perilaku Memilih 1. Keakraban familiarity 2. Penonjolan pribadi personal sailence 3. Kesenangan favorability 1. Rangking isu yang dianggap menonjol 2. Tahu atau pernah melihat iklan Golkar 3. Kepentingan Sosial komunitas yang lebih luas 4. Kepentingan Interpersonal keluarga, teman bergaul, tempat kerja, dll 5. Memilih atau tidak memilih Adapun blue print untuk skala penayangan iklan partai politik Golkar dan skala perilaku memilih masyarakat sebelum dilakukan uji coba validitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4 di bawah ini: Tabel 3. Blue Print Skala Tayangan Iklan Partai Politik Golkar sebelum validasi instrumen No. Dimensi Visibility Visibilitas Item Jumlah Favorable Unfavorable 1 Rangking berita berdasarkan panjangnya iklan waktu dan ruang 1, 2, 5 6 4 2 Jumlah dan tingkat menonjolnya berita 3, 4, 9 7, 8 5 No. Dimensi Audience Salience Tingkat Menonjol bagi Khalayak Item Jumlah Favorable Unfavorable 1 Penonjolan berita bagi khalayak dari segi ukuran headline, penempatannya, atau frekuensi iklan 10, 11 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18 9 No. Dimensi Valence Valensi Item Jumlah Favorable Unfavorable 1 Konflik atau cara penyajiannya, menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi khalayak 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29 19 11 Tabel 4. Blue Print Skala Perilaku Memilih sebelum validasi instrumen No. Dimensi Familiarity Keakraban Item Jumlah Favorable Unfavorable 1 Rangking isu yang dianggap menonjol 1, 2, 6, 7, 11 5 2 Tahu atau pernah melihat iklan Golkar 3, 4, 5, 8, 9, 10 12 7 No. Dimensi Personal Salience Penonjolan Pribadi Item Jumlah Favorable Unfavorable 1 Kepentingan sosial komunitas yang lebih luas 14, 16 2 2 Kepentingan interpersonal keluarga, teman, tempat kerja, dll 13, 15, 18, 19, 20 17 6 No. Dimensi Favorability Kesenangan Item Jumlah Favorable Unfavorable 1 Memilih atau tidak memilih 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 35 23, 30, 31, 32, 33, 34, 36 16 Selanjutnya, adapun blue print untuk skala penayangan iklan partai politik Golkar dan skala perilaku memilih setelah dilakukan uji coba validitas instrumen, yang terdapat pada tabel di bawah ini, yaitu: Tabel 5. Blue Print Skala Tayangan Iklan Partai Politik Golkar setelah validasi instrumen No. Dimensi Visibility Visibilitas Item Jumlah Favorable Unfavorable 1 Rangking berita berdasarkan panjangnya iklan waktu dan ruang 1, 2, 5 6 4 2 Jumlah dan tingkat menonjolnya berita 3, 4 7, 8 4 No. Dimensi Audience Salience Tingkat Menonjol bagi Khalayak Item Jumlah Favorable Unfavorable 1 Penonjolan berita bagi khalayak dari segi ukuran headline, penempatannya, atau frekuensi iklan 9, 10 11, 12, 13, 14 6 No. Dimensi Valence Valensi Item Jumlah Favorable Unfavorable 1 Konflik atau cara penyajiannya, menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi khalayak 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 15 11 Jumlah 25 Tabel 6. Blue Print Skala Perilaku Memilih setelah validasi instrumen No. Dimensi Familiarity Keakraban Item Jumlah Favorable Unfavorable 1 Rangking isu yang dianggap menonjol 1, 2, 6, 7, 11 5 2 Tahu atau pernah melihat iklan Golkar 3, 4, 5, 8, 9, 10 6 No. Dimensi Personal Salience Penonjolan Pribadi Item Jumlah Favorable Unfavorable 1 Kepentingan sosial komunitas yang lebih luas 13, 15 2 2 Kepentingan interpersonal keluarga, teman, tempat kerja, dll 12, 14, 16 3 No. Dimensi Favorability Kesenangan Item Jumlah Favorable Unfavorable 1 Memilih atau tidak memilih 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 29 25, 26, 27, 28 13 Jumlah 29

H. Uji Instrumen

1. Uji Validitas Data

Uji validitas ditujukan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuisioner untuk menilai apakah pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin peneliti ukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. 52 Menurut Masrun 1979, perhitungan analisis validitas item pertanyaan tersebut dilakukan dengan mengorelasikan skor setiap butir dengan skor total, jika koefisien korelasi menunjukkan pada angka minimal 0,3 maka item tersebut 52 Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta, 2011, Cet. Ke-1, h. 168. dinyatakan valid. 53 Dan semakin tinggi koefisien korelasinya, semakin tinggi pula tingkat validitas sebuah item. Pada penelitian ini, uji validitas berguna untuk mengetahui apakah terdapat pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner yang harus dibuang atau diganti karena tidak relevan. Item instrumen dianggap valid jika r hitung r table dan dalam penelitian ini, dianggap memenuhi syarat koefisien dengan n = 86 dengan nilai taraf signifikan 5 yaitu, 0,361 dan taraf signifikan 1 yaitu, 0,463. Pada uji instrumen ini, peneliti menggunakan bantuan Microsoft Excel untuk menguji validitas instrumennya.

2. Uji Reliabilitas Data

Reliabilitas adalah tingkat keajekan hasil suatu alat ukur kuisioner ketika digunakan berulang kali dalam rentan waktu tertentu pada objek yang sama. 54 Uji reliabilitas data yang tinggi terjadi jika fakta yang dikumpulkan tidak berubah apabila diadakan pengamatan ulang. 55 Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus Alpha Cronbach Syafrudin Anwar, 2003 dengan turunan di bawah ini: 53 Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, Malang: UMM Press, 2010, Cet. Ke-3, h. 150. 54 Hamidi, Ibid, h. 151. 55 HM. Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004, 78. α = 2 | 1 - � 1 2 + � 2 2 | � 3 2 Keterangan : α : Koefisien reliabilitas � 1 2 dan � 2 2 : Varian skor belah 1 dan 2 � 3 2 : Varian skor skala Namun untuk menguji instrument penelitian ini, peneliti menggunakan reliability analysis dengan metode Cronbach’s Alpha yang dilakukan dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 22. Jika hasil cronbach alpha menunjukkan perhitungan 0,6 maka data tersebut mempunyai reliabilitas kurang baik, cronbach alpha 0,7 data dapat diterima, dan cronbach alpha 0,8 dinyatakkan sangat baik. 56

I. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih muda untuk di baca dan diinterpretasikan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis kuantitatif untuk mengetahui bagaimana pengaruh penayangan iklan Golkar di TV One dengan perilaku masyarakat Kelurahan Kebon Baru Jakarta Selatan dalam memilih pada pemilu legislatif 2014. Pengukuran yang peneliti gunakan berupa kuisioner dengan bentuk skala likert. Skala likert adalah suatu pernyataan yang sistematis untuk menunjukkan sikap. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur nantinya akan dijabarkan menjadi 56 Duwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data SPSS 17, Yogyakarta: Andi Offset, 2009, h.172.