7. Kampanye Partai Golkar
Dalam upaya memengaruhi khalayak, partai Golkar melakukan beberapa cara dalam kampanyenya. Kampanye yang ditayangkan melalui TV One ini
merupakan jenis kampanye candidat-oriented campaign yaitu, kampanye yang berorientasi pada kandidat umum dengan tujuan untuk mendapatkan kekuasaan
politik di wilayahnya. Namun penelitian ini memfokuskan kepada kampanye Golkar melalui saluran media massa elektronik yaitu, televisi dengan nama TV
One melalui sebuah iklan partai. Dari keberagaman variasi iklan partai Golkar, iklan tersebut lebih banyak
dikonsepkan sebagai jenis iklan cinema-verite yang menggunakan situasi informal kandidat dan tipe iklan kesaksian atau testimonial yang menggunakan
beberapa tokoh politik, artis, atau masyarakat yang memberikan kesaksian tentang kandidat maupun partainya.
Selain itu, jika seringkali ditampilkan tayangan yang memberikan kesan baik Golkar kepada penontonnya secara tersirat, dengan cuma-cuma atau tanpa
bayaran, dan terkesan tidak direncanakan di TV One. Padahal walau terkesan tidak direncanakan, hal tersebut tetap menggunakan perencanaan dengan tujuan
agar dapat memengaruhi khalayak. Contohnya, dalam isi berita pada program pemberitaan TV One mereka selalu menayangkan kegiatan-kegiatan sosial
Golkar di masyarakat dan meminimalisir isu-isu negatif yang berkembang di luar seputar partai Golkar. Jenis publisitas ini disebut sebagai paid publicity.
Publisitas lainnya seperti, pure publicity, juga dilakukan partai Golkar dengan meletakkan bendera-bendera partai Golkar di sepanjang terotoar jalan
raya. Untuk free ride publicity, partai Golkar pernah men-sticker ambulan gratis yang dilayangkan sebagai salah satu program sosial Golkar. Bukan hanya itu,
ketika banjir tahunan terjadi di wilayah Jakarta, partai Golkar juga tidak menyia- nyiakan kesempatan melakukan bakti sosial kepada seluruh korban banjir. Selain
mengadakan acara sosial, momentum tersebut juga dapat dijadikan keuntungan tertentu untuk mendapatkan pandangan positif dari masyarakat mengenai
partainya. Publisitas semacam ini disebut sebagai tie-in publicity.
8. Agenda Kebijakan
Dalam menjawab variabel ini, sebenarnya penulis telah memasukan ke dalam rumusan pertanyaan pada variabel perilaku memilih penelitian. Hanya
saja, dikarenakan pertanyaan yang vailid untuk menggali temuan pada variabel ini tidak banyak, peneliti melakukan wawancara untuk mendapatkan hasil
temuan seputar agenda kebijakan publiknya di wilayah RT 07 dan RT 09 Kebon Baru. Di mana agenda kebijakan tersebut terbagi menjadi tiga dimensi yaitu:
a. Support
Dimensi ini menekankan kepada isu yang berkembang di masyarakat dan kesukaan seseorang terhadap iklan yang memengaruhinya untuk
memilih partai tersebut. Pertanyaan tersebut terdapat pada variabel perilaku memili yaitu, “saya suka dengan iklan Golkar, maka memilihnya dan saya
percaya dengan apa yang disampaikan iklan Golkar, maka saya memilihnya.”