1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa pendekatan SAVI dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan pemecahan masalah matematik
siswa. Ini terlihat dari kemampuan pemecahan masalah matematik siswa pada kelompok eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan
pemecahan masalah matematik siwa pada kelompok kontrol. Seperti yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini kemampuan pemecahan
masalah matematika yang diteliti yaitu menggunakan tahapan pemecahan masalah Polya, yang meliputi memahami masalah, menyusun rencana, melakukan
penghitungan, dan menguji kembali. Keempat tahapan pemecahan masalah tersebut diukur pada setiap soal postes yang diberikan. Sebagai gambaran umum
hasil penelitian akan disajikan analisis kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Tahapan memahami masalah
Kemampuan memahami masalah siswa terlihat dari proses penyelesaian jawaban siswa yang diawali dengan menuliskan apa saja yang diketahui di dalam
soal dan masalah apa yang dipertanyakan atau ditanya, membuat pemisalan serta dilanjutkan dengan membuat model matematika. Berikut adalah contoh jawaban
siswa kelompok eksperimen:
Gambar 4.3 Contoh Jawaban Siswa Soal Postes Nomor 3 pada Kelompok Eksperimen
Siswa pada kelompok eksperimen sebagian besar telah mampu memahami masalah dengan baik. Namun disamping itu, masih saja ada siswa pada kelompok
eksperimen yang kurang tepat dalam menafsirkan masalah kedalam model matematika. Hal ini menyebabkan hasil yang diperoleh menjadi kurang tepat.
Seperti pada contoh jawaban siswa berikut ini:
Gambar 4.4 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Eksperimen yang Kurang Tepat dalam
Membuat Model Matematika pada Soal Postes Nomor 3
Siswa pada kelompok kontrol dalam memahami masalah juga tergolong sangat baik. Hal ini terlihat dari perolehan nilai rata-rata siswa kelompok kontrol dalam
memahami masalah berdasarkan Tabel 4.8, yaitu 8.25. Berikut adalah contoh jawaban siswa kelompok kontrol:
Gambar 4.5 Contoh Jawaban Siswa Soal Postes Nomor 3 pada Kelompok Kontrol
Permasalahan yang ditemukan pada kelompok kontrol yaitu masih terdapat sebagian kecil siswa kelompok kontrol yang menemui kesulitan dalam
menafsirkan masalah ke dalam model matematika, seperti pada contoh jawaban siswa berikut ini:
Gambar 4.6 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Kontrol yang Tidak Dapat Membuat
Model Matematika pada Soal Postes Nomor 3
Secara keseluruhan nilai rata-rata kemampuan memahami masalah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4.8 Rata-rata Tahapan Memahami Masalah Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol Kelompok
Kemampuan Memahami Masalah Skor Ideal
̅
Eksperimen 10
9.08 90.83
Kontrol 8.25
82.50
Berdasarkan tabel di atas skor ideal kemampuan memahami masalah adalah 10. Nilai rata-rata yang dicapai oleh kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
pada tahapan ini cukup tinggi. Siswa pada kelompok eksperimen memiliki rata- rata sebesar 9.08 dengan presentase 90.83, sedangkan siswa pada kelompok
kontrol memiliki nilai rata-rata sebesar 8.25 dengan presentase 82.50. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memahami masalah pada kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan kelompok kontrol.
b. Tahapan menyusun rencana