Pendekatan Pembelajaran Konvensional Deskripsi Teoritik

4. Pendekatan Pembelajaran Konvensional

Pendekatan pembelajaran konvensional merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang masih berlaku di sekolah pada saat ini. Pendekatan pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pendekatan pembelajaran yang cenderung lebih memosisikan guru sebagai tranformator, yaitu orang yang menyampaikan informasi kepada siswa secara one way communication dan menekankan pada guru sebagai satu-satunya sumber informasi teacher-centered daripada bagaimana siswa belajar student-centered. Guru berasumsi bahwa tugasnya hanya sebatas mentrasfer pengetahuannya yang dimilikinya kepada siswa dengan target tersampaikannya materi-materi sesuai dengan kurikulum. 38 Menurut Ariasti, pembelajaran konvensional mengacu kepada psikologi behavioristik, dimana guru berperan sebagai pusat informasi teacher center dan siswa dipandang sebagai komponen pasif dalam pembelajaran. Siswa dipaksa hanya menghafal dan membendung pengetahuan yang bersifat teoritis, tanpa ada praktek yang mengisyaratkan siswa mempunyai pengalaman. Kesempatan siswa untuk mengaitkan materi pembelajarannya dengan hal-hal yang dirasakannya dalam kehidupan sehari-hari sangat minim bahkan tidak tampak. 39 Pembelajaran konvensional yang dilaksanakan di sekolah tempat dilaksanakan penelitian ini adalah metode ekspositori. Dalam metode ekspositori guru lebih mendominasi jalannya proses pembelajaran. Guru menjelaskan materi dan memberikan contoh soal kemudian memberikan latihan untuk dikerjakan siswa. Siswa hanya memiliki kesempatan yang sedikit untuk berperan aktif, bertanya atau berdiskusi dengan temannya. 40 Pada umumnya pembelajaran ini lebih menitik beratkan hafalan, keterampilan berhitung dan berpusat pada guru. Pola pengajaran terlihat baku, komunikasi yang terjadi hanya bersifat satu arah yaitu hanya dari guru ke siswa. 38 Rusman, Model-model Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Press, 2011, h. 380 39 Rika Ariasti, Pengaruh Implementasi Model pembelajaran Tadir Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa kelas V SD Gusus XV Kecamatan Buleleng, 2012, dari http:ejournal.undiksha.ac.id , 5 Juni 2013. 40 Moh. Kanzunudin, Implementasi Pembelajaran Matematika Menggunakan Realistic Mathematich Education Ditinjau dari Kreativitas Belajar Matematika Siswa, 2012, dari http:eprints.umk.ac.id17285ARTIKEL_PENELITIAN_RME.PDF , 17 September 2013, 15:20 WIB Langkah-langkah pembelajaran dengan metode ekspositori dapat dirinci sebagai berikut : 41 a. Persiapan, dalam tahap ini berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. b. Penyajian, dalam tahap ini guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. c. Korelasi, dalam tahap ini guru menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa untuk memberikan makna terhadap materi pembelajaran. d. Menyimpulkan, adalah tahapan memahami inti dari materi pembelajaran yang disajikan. e. Mengaplikasikan, merupakan tahapan unjuk kemampuan siswa setelah menyimak penjelasan dari guru. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran konvensional adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru dan tidak melibatkan siswa secara sepenuhnya dalam proses pembelajaran. Peran siswa hanya sebatas mendengarkan, memperhatikan, dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru, sehingga menyebabkan siswa cenderung pasif dalam pembelajaran. Pendekatan pembelajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode ekspositori dimana aktivitas pembelajaran hanya sebatas guru menjelaskan materi, memberikan contoh soal, tanya jawab kemudian siswa mengerjakan soal latihan berdasarkan contoh yang diberikan oleh guru.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan dengan judul “Pengaruh Pendekatan SAVI Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa” adalah sebagai berikut: 1. Dian Novitasari 2012, skripsi UIN Syarif Hidayatulloh yang berjudul “Penerapan Pendekatan SAVI Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar 41 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010, Cet.V h. 185-190.