Sumberdaya Ikan Bilih Aktivitas Penangkapan Berlebih Sumberdaya Perikanan Overfishing

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumberdaya Ikan Bilih

Ikan Bilih merupakan spesies yang dominan hidup di perairan Danau Singkarak. Hal ini diduga karena habitat danau yang sangat mendukung daur hidup ikan Bilih. Selain itu ikan Bilih memiliki kekuatan berkompetisi yang tinggi dalam memanfaatkan sumberdaya pakan yang ada di perairan tersebut Azhar, 1993. Klasifikasi ikan Bilih Mystacoleucus padangensis Blkr menurut Saanin 1984 adalah sebagai berikut: Kelas: Pisces Sub Kelas: Teleostei Ordo: Ostariophysi Sub ordo: Cyprinoidea Family : Cyprinidae Genus: Mystacoleucus Spesies: Mystacoleucus padangensis Blkr Sumber: Dokumentasi Hasil Penelitian, 2011 Gambar 3. Ikan Bilih Mystacoleucus padangensis Blkr Ikan Bilih Mystacoleucus padangensis Blkr merupakan jenis ikan tawar yang hidup dan bersifat endemik di perairan Danau Singkarak. Spesies endemik adalah spesies yang hanya ditemukan di satu tempat dan tidak ditemukan di tempat lain Indrawan et al, 2007. Panjang ikan Bilih dewasa berkisar antara 58,00-107,00 mm dengan panjang rata-rata 89,00 mm. Bobot tubuh berkisar antara 3,00-10,50 gram dengan berat rata-rata 6,80 gram. Tinggi badan rata-rata 18,50 mm dengan ekor bertipe homocercal. Jari-jari pada sirip punggung, dada, dan perut masing- masing terdiri dari jari-jari keras 1 buah dan jari-jari lemah 8-9 buah. Pada garis sisi linea lateralis terdapat sisik yang bersifat sikloid sebanyak 35 buah dan di atas garis sisi sebanyak 5 buah. Sisik daerah perut sampai ekor daerah bawah berwarna putih keperakan. Sedangkan sisik di atas garis sisi atau bagian punggung berwarna agak gelap kecoklatan. Ikan Bilih tidak memiliki sungut Yonwarson, 1996 dalam Panudju, 2010.

2.2 Aktivitas Penangkapan Berlebih Sumberdaya Perikanan Overfishing

Overfishing adalah sejumlah upaya penangkapan yang berlebihan terhadap suatu stok ikan Widodo dan Suadi, 2006 atau diartikan sebagai jumlah ikan yang ditangkap melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan stok ikan dalam suatu daerah tertentu Fauzi, 2005. Menurut Fauzi 2005 serta Widodo dan Suadi 2006 overfishing dikategorikan menjadi beberapa tipe yaitu: 1. Growth Overfishing Situasi ketika stok ikan yang ditangkap rata-rata ukurannya lebih kecil daripada ukuran yang seharusnya berproduksi pada tingkat yield per recruit yang maksimum. Kondisi ini terjadi karena ikan ditangkap sebelum mereka sempat tumbuh mencapai ukuran dimana peningkatan lebih lanjut dari pertumbuhan untuk membuatnya seimbang. Pencegahan growth overfishing ini meliputi pembatasan upaya penangkapan, pengaturan ukuran mata jaring, dan penutupan musim atau daerah penangkapan. 2. Recruitment overfishing Situasi dimana populasi ikan dewasa ditangkap sedemikian rupa sehingga tidak mampu lagi melakukan reproduksi untuk memperbaharui ekosistemnya. Pengurangan ini terjadi karena penangkapan sangat tinggi pada stok induk sehingga tidak mampu memproduksi telur. Pencegahannya dapat dengan melakukan proteksi seperti melakukan reservasi terhadap stok induk yang memadai. 3. Economic overfishing Situasi apabila rasio biayaharga terlalu besar atau jumlah input yang dibutuhkan lebih besar daripada output yang dihasilkan. Input ini lebih besar dibandingkan dengan input yang digunakan untuk berproduksi pada tingkat rente ekonomi yang maksimum maximized economic rent. 4. Malthusian overfishing Situasi ketika nelayan skala kecil yang biasanya miskin dan tidak memiliki alternatif pekerjaan memasuki industri perikanan namun menghadapi masalah tangkap menurun. 5. Biological overfishing Merupakan kombinasi dari growth overfishing dan recruitment overfishing. Situasi ini akan terjadi jika tingkat upaya penangkapan dalam suatu perikanan tertentu melampaui tingkat yang diperlukan untuk menghasilkan MSY. Pencegahan terhadap biological overfishing ini adalah dengan melakukan pengaturan upaya penangkapan dan pola penangkapan fishing pattern. 6. Ecosystem overfishing Overfishing jenis ini dapat terjadi sebagai hasil dari suatu perubahan komposisi jenis dari suatu stok sebagai akibat dari upaya penangkapan berlebihan, dimana spesies target menghilang dan tidak digantikan sepenuhnya oleh jenis pengganti. Ecosystem overfishing ini mengakibatkan timbulnya suatu transisi dari ikan bernilai ekonomi tinggi berukuran besar kepada ikan bernilai ekonomi berukuran kecil, dan akhirnya ikan rucah trash fishing danatau invertebrata non komersial seperti ubur-ubur.

2.3 Pengkajian Stok dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan