Nilai α, , dan yang diperoleh disubtitusikan ke persamaan 4.5,
persamaan 4.6, dan persamaan 4.7 sehingga dapat diduga tingkat pertumbuhan alami sebesar 1,096870249 per tahun, koefisien kemampuan tangkap sebesar
0,000672301 1unit effort, dan daya dukung lingkungan perairan adalah sebesar 3.665,484989 ton. Nilai-nilai parameter biologi dari r, q, dan K ini dapat dilihat
pada Tabel 17.
Tabel 17. Parameter Biologi Ikan Bilih di Danau Singkarak No Keterangan Simbol Nilai
1 Tingkat pertumbuhan alami per tahun
r 1,096870249 2
Koefisien kemampuan tangkap 1unit effort q 0,000672301
3 Daya dukung perairan Ton
K 3665,484989 Sumber: Hasil Analisis Data, 2011
6.8 Pendugaan Parameter Ekonomi
6.8.1 Pendugaan Biaya
Parameter biaya yang dikaji hanya terkait pada biaya variabel per hari operasi dengan nilai diasumsikan konstan. Data parameter biaya diperoleh dari
data primer melalui wawancara dengan nelayan. Biaya variabel untuk alat tangkap jaring langli, jala, dan alahan berbeda sehingga perlu dilakukan standarisasi.
Standarisasi terhadap biaya diperoleh dari hasil perkalian rata-rata biaya variabel effort per harinya dalam satu tahun. Rata-rata struktur biaya variabel ini
merupakan biaya nominal yang diperoleh dari persamaan 4.8. Rata-rata struktur biaya setiap alat tangkap dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Rata-Rata Struktur Biaya Setiap Alat Tangkap No Alat Tangkap
Biaya Per trip Rupiah Biaya Per tahun Rupiah
1 Langli
14.333,33 5.231.667
2 Alahan 28.736,56
10.488.844 3 Jala
34.500,00 12.592.500
Rata-rata
25.856,63 9.437.670
Sumber: Hasil Analisis Data, 2011
Pada Tabel 18 di atas diperoleh rata-rata biaya sebesar Rp 9.437.670 per unit upaya. Rata-rata biaya ini disesuaikan dengan IHK untuk komoditas perikanan
yang berlaku di Sumatera Barat untuk memperoleh biaya riil. Biaya riil ikan Bilih dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Biaya Riil Ikan Bilih di Sumatera Barat 2007=100 Tahun
Biaya nominal Rupiah IHK
Biaya riil Rupiah
2002 9.437.670
219,21 4.305.131,782
2003 9.4376.70
217,00 4.349.121,976
2004 9.437.670
69,10 13.658.244,710
2005 9.437.670
81,57 11.569.623,720
2006 9.437.670
87,21 10.822.410,100
2007 9.437.670
100,00 9.437.670,000
2008 9.437.670
92,19 10.236.468,640
2009 9.437.670
80,52 11.720.499,210
Rata-rata
9.437.670 118,35
9.512.396,000 Sumber: Hasil Analisis Data, 2011
Dari Tabel 19 di atas diperoleh rata-rata biaya riil sebesar Rp 9.512.396 per unit upaya. Komponen biaya ini berbeda untuk setiap alat tangkap. Biaya variabel
untuk alat tangkap jaring langli terdiri dari pangan, tenaga kerja, bensin, oli, dan biaya perawatan. Biaya variabel untuk alat tangkap alahan terdiri dari listrik,
tenaga kerja, dan perawatan. Sedangkan biaya variabel untuk alat tangkap alahan terdiri dari pangan, tenaga kerja dan perawatan.
6.8.2 Pendugaan Harga