Administratif dan Keadaan Geografis

V. GAMBARAN UMUM

5.1 Kondisi Umum Danau Singkarak Wilayah

5.1.1 Administratif dan Keadaan Geografis

Danau Singkarak merupakan danau vulkanis yang secara administratif terletak di dua Kabupaten yaitu Kabupaten Solok tepatnya di Kecamatan X Koto Singkarak dan Kecamatan Junjung Sirih serta di Kabupaten Tanah Datar tepatnya di Kecamatan Rambatan dan Kecamatan Batipuh Selatan. Sebelumnya Danau Singkarak terletak di Kecamatan Batipuh, namun pada tahun 2003 terjadi pemecahan kecamatan menjadi dua bagian yaitu Kecamatan Batipuh Selatan dan Kecamatan Batipuh Atas sehingga Danau Singkarak menjadi wilayah pemerintahan Kecamatan Batipuh Selatan. Menurut BPS Kabupaten Solok 2009, luas danau yang merupakan bagian dari pemerintahan Kabupaten Solok adalah 6.250 Ha 3,47 dari luas Kabupaten Solok dan berada seluas 6.420 Ha di Kabupaten Tanah Datar 4,81 dari luas Kabupaten Tanah Datar. Danau Singkarak terbentuk dari bekas letusan gunung berapi yang terjadi pada masa Kwarter dengan ditemukannya jenis-jenis batuan beku vulkanis dan instrusi hampir di seluruh daerah di sekitar danau. Danau Singkarak terletak pada 100 28’28” BT - 100 36’08” BT dan 0 32’01” LS - 0 42’03” LS. Luas permukaan danau sekitar 11.200 Ha dengan kedalaman maksimum 271,5 m dan kedalaman rata-rata 178,677 m, panjang maksimum 20,808 km, lebar maksimum 7,175 km, luas daerah aliran 1.076 km 2 dan terletak pada ketinggin 369 m dpl. Curah hujan yang masuk ke danau berkisar antara 82 - 252 mmbulan Syandri, 2008. Sumber air Danau Singkarak dari sebelah utara berasal dari Sungai Sumpur, sebelah barat berasal dari Sungai Paninggahan, dan sebelah selatan berasal dari Sungai Sumani. Sungai yang mengalirkan air danau keluar secara alami satu- satunya adalah Sungai Ombilin. Hulu sungai terletak di Jorong Ombilin yang bermuara ke pantai timur Provinsi Riau melalui Sungai Indragiri. Danau ini memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat. Hal ini ditinjau dari segi ekologi, hidrologi, serta fungsi ekonomi. Namun beberapa tahun ini muka air Danau Singkarak mengalami penurunan yang disebabkan oleh penggundulan di daerah catchment area serta terjadinya penurunan elevasi tinggi muka air danau akibat beroperasinya PLTA Singkarak. Menurut Syandri 2008, setelah beroperasinya PLTA Singkarak sejak Januari 1998 hingga Desember 2001 tinggi muka air berfluktuasi antara 360,2–363,0 m dpl rataan 361,9 m dpl. Purnomo et al. 2006, menyatakan bahwa data realisasi pengaturan tinggi muka air setiap tahunnya mengalami penurunan dengan laju penurunan muka air dari tahun 1998 - 2001 adalah sekitar 0,25 – 0,42 mbulan.

5.1.2 Demografi