Potensi Pariwisata Danau Singkarak

Tabel 7. Produksi Komoditi Padi dan Palawija di Kabupaten Tanah Datar No Komoditi Produksi Pertumbuhan 2008 ton 2009 ton 1 Padi 228.382,12 232.607,99 1,85 2 Jagung 15.646,00 17.04,60 13,15 3 Ubi Kayu 12.249,41 10.044,46 18,00 4 Ubi Jalar 12.149,00 19.220,70 58,20 5 Kedelai 38,10 46,65 22,40 6 Kacang Tanah 1.769,45 1.798,70 1,65 Sumber: BPS Kabupaten Tanah Datar, 2010 Keterangan: Angka setelah revisi Angka Sementara Dari Tabel 7 tersebut dapat dilihat bahwa pada umumnya produksi untuk komoditas padi dan palawija mengalami peningkatan setiap tahunnya. Padi merupakan komoditas dengan produksi paling tinggi yaitu mencapai 232.607,99 ton pada tahun 2009 namun memiliki pertumbuhan paling rendah yaitu 1,85. Hal ini berarti bahwa produktivitas padi masih jauh di bawah produktivitas ubi jalar yaitu 58,20 yang merupakan produktivitas paling tinggi. Hal ini disebabkan oleh teknik pengelolaan padi yang masih sederhana dan masih dilakukan secara tradisional.

5.4 Potensi Pariwisata Danau Singkarak

Danau Singkarak merupakan obyek wisata yang sangat potensial dan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain keindahan alam dan kesegaran udaranya di Danau Singkarak diadakan atraksi wisata Tour De Singkarak setiap tahunnya. Kegiatan ini merupakan perlombaan sepeda yang diikuti oleh peserta dari berbagai dunia sebagai salah satu bentuk promosi wisata yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menarik pengunjung. Namun kurangnya prasarana dan sarana menyebabkan pariwisata menjadi sektor yang kurang berkembang.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Keragaan Perikanan Tangkap Ikan Bilih di Danau Singkarak

Aktivitas penangkapan sumberdaya ikan Bilih terdapat di 13 nagari yang berada di lingkar Danau Singkarak Nagari Salingka Danau. Penggunaan alat tangkap untuk masing-masing nagari berbeda karena adanya perbedaan topografi wilayah serta kondisi sosial dan budaya masyarakat. Penggunaan alat tangkap pada setiap nagari ini disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah dan Jenis Alat Tangkap Ikan Bilih di Danau Singkarak N o Nagari Jumlah dan Jenis Alat Tangkap unit Jaring Insang ¾ inci Jaring Insang 1 inci Jaring Lingkar ¾ inci Jaring Lingkar 1 inci Jala ¾ inci Jala 1 inci Alahan Lukah Setrum 1 Singkarak 48 39 7 11 0 0 2 Tikalak 108 67 22 14 0 0 3 Saniang Baka 46 58 3 0 2 1 0 10 0 4 Muaro Pingai 44 26 0 0 6 0 8 0 10 5 Paninggahan 95 59 0 0 23 15 11 0 13 6 Simawang 28 13 0 0 0 0 0 0 0 7 Batu Taba 51 21 0 0 0 0 0 0 0 8 Sumpur 0 0 0 0 103 47 13 0 0 9 Padang Laweh 45 46 0 0 13 5 0 0 16 10 Guguk Malalo 79 56 8 0 20 20 20 0 30 Jumlah 544 385 40 25 167 88 52 10 69 Sumber: Syandri, 2008 Pada Tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa jenis alat tangkap digunakan dalam kegiatan penangkapan ikan Bilih di Danau Singkarak terdiri dari jaring langli, alahan, jala, jaring lingkar, lukah, dan setrum. Alat tangkap yang dominan digunakan nelayan adalah jaring langli dengan mata jaring mesh size ¾ inci yaitu sebesar 167 unit. Saat ini jaring lingkar serta lukah sudah tidak digunakan lagi dalam penangkapan ikan Bilih dan alat tangkap setrum merupakan alat tangkap ilegal yang dilarang penggunaannya. Oleh karena itu, alat tangkap yang digunakan dalam analisis ini hanya merupakan alat tangkap yang masih