2.5 Laju Depresiasi Sumberdaya
Menurut Fauzi dan Anna 2005, depresiasi merupakan pengukuran deplesi dan degradasi yang dirupiahkan. Degradasi mengacu pada indikator besaran fisik
dimana depresiasi sumberdaya ditujukan untuk mengukur perubahan nilai moneter dalam pemanfaatan sumberdaya alam. Nilai depresiasi ini mengacu pada
nilai riil bukan nilai nominal yang merupakan indikator perubahan harga seperti inflasi dan Indeks Harga Konsumen yang berlaku untuk setiap komoditi
sumberdaya alam. Perikanan termasuk ke dalam sumberdaya alam yang dapat diperbaharui
renewable resources sehingga depresiasi pada sumberdaya perikanan mengacu pada pengukuran nilai moneter dari degradasi perikanan Fauzi dan Anna, 2005.
2.6 Pendapatan dan Persepsi Nelayan dalam Pengelolaan Perikanan
2.6.1 Pendapatan Nelayan
Pendapatan rumah tangga nelayan merupakan penjumlahan penerimaan dari sektor perikanan dan bukan sektor perikanan dikurangi dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan nelayan. Pendapatan menunjukkan tingkat kesejahteraan nelayan. Setiap alat tangkap yang digunakan nelayan memiliki selektivitas yang berbeda.
Hal ini mengakibatkan pendapatan nelayan bervariasi untuk setiap alat tangkap. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan tersebut antara lain:
jumlah produksi, biaya, kekuatan fisik, pengalaman, dan penguasaan teknologi.
2.6.2 Persepsi Nelayan
Persepsi merupakan konsep dan kajian psikologi. Langevelt 1996 dalam Harianto 2001 mendefinisikan persepsi sebagai pandangan individu terhadap
suatu obyek stimulus. Akibat adanya stimulus, individu memberikan reaksi respon berupa penerimaan dan penolakan. Konteks persepsi terhadap kelestarian
sumberdaya ikan Bilih adalah respon nelayan terhadap penurunan jumlah populasi
ikan Bilih.
Menurut Saarinen 1976, persepsi sosial social perception berkaitan dengan pengaruh faktor-faktor sosial dan budaya. Persepsi dibutuhkan dalam
pembentukan sikap dan perilaku individu. Asngari 1986 menyatakan bahwa persepsi individu terhadap lingkungan merupakan faktor penting dalam
menentukan sikap dan tindakan terhadap lingkungan. Oleh karena itu persepsi tidak bersifat statis. Persepsi dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor
internal adalah nilai-nilai dalam diri yang dipadukan dengan hal-hal yang mencakup panca indera. Faktor ini kemudian dipadukan dengan faktor ekternal
seperti keadaan lingkungan fisik dan sosial yang direspon melalui tindakan. Menurut Effendy 1984, persepsi individu dipengaruhi oleh tiga faktor: 1 diri
orang yang bersangkutan sikap, motivasi, kepentingan, pengalaman, dan harapan; 2 sasaran persepsi orang, benda atau peristiwa; 3 situasi keadaan
lingkungan.
2.6.3 Peranan Pendapatan dan Persepsi Nelayan dalam Pengelolaan