Jumlah Tanggungan Kategori Penduduk Pekerjaan Alternatif Nelayan Produksi dan Nilai Produksi Sumberdaya Ikan Bilih

d. Jumlah Tanggungan

Jumlah tanggungan merupakan faktor yang mempengaruhi kebutuhan keluarga nelayan di Danau Singkarak. Diketahui 1 nelayan tidak memiliki tanggungan, 12 dengan jumlah tanggungan 2 orang, 39 dengan tanggungan 3 orang, 29 dengan tanggungan 4 orang, 13 dengan tanggungan 5 orang, 5 dengan tanggungan 6 orang, serta 1 dengan jumlah tanggungan 10 orang Gambar 16. Sumber: Hasil Analisis Data, 2011 Gambar 16. Jumlah Tangggungan Keluarga Nelayan Tanggungan nelayan ini terdiri dari istri, anak, ibu, mertua, dan keluarga lainnya yang menggantungkan hidupnya dari hasil penangkapan ikan Bilih. Nelayan yang tidak memiliki tanggungan adalah nelayan yang belum menikah dan hanya bertanggung jawab pada diri sendiri.

e. Kategori Penduduk

Nelayan di Danau Singkarak sebagian besar merupakan penduduk asli namun ada sebagian kecil nelayan pendatang yang telah lama menetap dan telah menjadi penduduk Danau Singkarak. Nelayan yang merupakan penduduk asli adalah 93 dan sisanya 7 merupakan pendatang dari daerah lainnya. 1 12 39 29 13 5 1 Tidak Ada 2 orang 3 orang 4 orang 5 orang 6 orang 10 orang

f. Pekerjaan Alternatif Nelayan

Penduduk yang bekerja sebagai nelayan terdiri atas nelayan penuh, nelayan sambilan utama, dan nelayan sambilan tambahan. Secara umum lebih banyak nelayan yang bekerja sebagai nelayan sambilan utama yaitu nelayan dengan pekerjaan lain seperti pedagang, petani, atau tukang. Nelayan penuh yaitu nelayan yang tidak memiliki pekerjaan alternatif selain bekerja sebagai nelayan ikan Bilih. Dari hasil wawancara diketahui bahwa 51 nelayan memiliki pekerjaan lain dan 49 nelayan tidak memiliki pekerjaan lain. Pada umumnya nelayan yang tidak bekerja pada sektor lainnya adalah nelayan dengan alat tangkap jala sedangkan nelayan yang memiliki pekerjaan lain sebagian besar merupakan nelayan dengan alat tangkap alahan dan langli karena alat tangkap ini tidak menyita banyak waktu.

6.3 Produksi dan Nilai Produksi Sumberdaya Ikan Bilih

Data produksi ikan Bilih dalam penelitian ini diperoleh dari data sekunder yang diperoleh dari DKP Provinsi Sumatera Barat, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok, serta dinas-dinas terkait berupa data time series selama 8 tahun 2002-2009. Berdasarkan hasil analisis data diketahui pertumbuhan volume produksi dan nilai produksi ikan Bilih di Danau Singkarak berfluktuasi setiap tahunnya. Volume produksi tertinggi terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 1.496,70 ton dan pertumbuhan produksi paling tinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 17,85. Pertumbuhan rata-rata volume produksi adalah sebesar -5,92 yang menunjukkan nilai negatif. Artinya pertumbuhan produksi secara umum menurun. Pertumbuhan rata-rata nilai produksi adalah 3,40 . Nilai positif ini menunjukkan pertumbuhan nilai produksi secara keseluruhan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh kebijakan kenaikan BBM yang diterapkan pemerintah sehingga meningkatkan harga ikan Bilih di pasaran. Akibatnya nelayan meningkatkan tangkapannya untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Pertumbuhan nilai produksi yang meningkat menunjukkan bahwa ikan Bilih merupakan komoditas yang potensial dan diminati, namun pertimbangan ekonomi yang lebih dominan dibandingkan aspek lainnya dapat meningkatkan tekanan tehadap sumberdaya. Data produksi dan nilai produksi ikan Bilih ini dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Perkembangan Produksi dan Nilai Produksi Sumberdaya Ikan Bilih Tahun Produksi ton Pertumbuhan Nilai Produksi Juta Rupiahton Pertumbuhan Nilai ProdProd Juta Rupiahton 2002 1.207,30 13.909,303 11,521 2003 1.022,60 -18,06 13.293,800 -4,63 13,000 2004 1.244,80 17,85 16.182,400 17,85 13,000 2005 1.496,70 16,83 19.951,011 18,89 13,330 2006 1.191,70 -25,59 21.535,210 7,36 18,071 2007 1.026,00 -16,15 18.768,618 -14,74 18,293 2008 815,30 -25,84 18.696,459 -0,39 22,932 2009 901,40 9,55 18.589,572 -0,57 20,623 Rata-Rata 1.113,23 -5,92 17.615,796 3,39 16,346 Sumber: DKP Provinsi Sumatera Barat diolah, 2011.

6.4 Produksi dan Effort Sumberdaya Ikan Bilih