ekonomi. Perbandingan antara produksi h dan Effort E ketiga alat tangkap sumberdaya ikan Bilih ini dapat dilihat pada Gambar 22.
Sumber: Hasil Analisis Data, 2011
Gambar 22. Produksi h dan Effort E Sumberdaya Ikan Bilih pada Kondisi Aktual dan Berbagai Rezim Pengelolaan.
Hasil analisis bioekonomi untuk masing-masing alat tangkap yang digunakan dalam penangkapan ikan Bilih menunjukkan tingkat upaya effort masing-masing
alat tangkap secara rata-rata utuk alat tangkap jaring langli, alahan, dan jala berada di bawah kondisi Open Access. Tetapi pada tahun 2007 sampai dengan
tahun 2009 tingkat upaya effort berada di atas kondisi Open Access. Hal itu berarti pada tahun-tahun tersebut sumberdaya ikan Bilih di Danau Singkarak telah
mengalami economic overfishing. Selain itu telah terjadi biological overfishing yang ditunjukan oleh hasil tangkapan h untuk alat tangkap jaring langli, alahan,
dan jala yang secara umum berada di atas kondisi Maximum Sustainable Yield MSY.
6.12 Laju Degradasi dan Laju Depresiasi Sumberdaya Ikan Bilih di
Sumatera Barat
Degradasi sumberdaya ikan Bilih merupakan laju penurunan kualitas dan kuatitas sumberdaya ikan Bilih. Depresiasi merupakan pengukuran moneter
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
MSY MEY
OA Aktual
Produksi Effort
terhadap pemanfaatan ikan Bilih. Perhitungan nilai koefisien laju degradasi dan depresiasi mengacu pada persamaan 4.16 dan persamaan 4.17. Laju degradasi
dan depresiasi ikan Bilih disajikan pada Tabel 24.
Tabel 24. Laju Degradasi dan Depresiasi Ikan Bilih Tahun 2002-2009 Tahun
Produksi ton Rente Juta Rupiah
Laju Degradasi
Laju Depresiasi
Aktual Lestari Aktual Lestari
2002 1.207,30 777,19 6.340,627
4.080,218 0,344400 0,344455
2003 1.022,60 944,91 6.121,777
5.656,351 0,284138 0,284149
2004 1.244,80 730,50 23.405,594
13.729,693 0,357360 0,357416
2005 1.496,70 306,20 24.446,341
4.992,130 0,449032 0,449125
2006 1.191,70 795,36 24.684,137
16.471,053 0,339075 0,339108
2007 1.026,00 942,76 18.759,180
17.236,420 0,285189 0,285197
2008 815,30 1.009,83
20.268,680 25.107,267
0,224679 0,224658
2009 901,40 998,70
23.074.388 25.566,440
0,248254 0,248244
Rata-rata 0,316516 0,316544
Sumber: Hasil Analisis Data, 2011 Berdasarkan Tabel 24 di atas dapat dilihat bahwa laju degradasi berfluktuasi
setiap tahunnya. Tahun 2005 merupakan tingkat degradasi tertinggi dengan laju degradasi 0,449032. Nilai ini menunjukkan bahwa telah terjadi degradasi
sumberdaya yang disebabkan oleh tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan Bilih yang sangat tinggi. Pada tahun ini merupakan produksi yang paling tinggi sejak
tahun 2002-2009. Tingginya produksi ini mengakibatkan besarnya tekanan terhadap sumberdaya ikan Bilih sehingga menurunkan kualitas dan kuantitas
sumberdaya Lampiran 5. Tingginya tingkat degradasi ini menyebabkan tingginya laju depresiasi. Laju
depresiasi tertinggi terjadi pada tahun 2005 yaitu 0,449125. Rata-rata laju degradasi dan depresiasi sumberdaya ikan Bilih berturut-turut adalah 0,316516
dan 0,316544. Secara rata-rata sumberdaya ikan Bilih di Danau Singkarak belum mengalami degradasi dan depresiasi karena nilai rata-rata laju degradasi dan
depresiasi lebih kecil dari 0,5 Fauzi dan Anna, 2005.
6.13 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan