Jala HASIL DAN PEMBAHASAN

komponen biaya variabel alahan hanya terdiri dari biaya listrik dan tenaga kerja yang cenderung bersifat statis. 6. Hasil Tangkapan Hasil uji statistik diperoleh nilai probability sebesar 0,000 yang lebih kecil dari alpha α=1. Hal ini menunjukkan bahwa hasil tangkapan signifikan mempengaruhi pendapatan pada koefisien 14.829. Artinya, meningkatnya 1 kg hasil tangkapan nelayan maka akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp 14.829 per tahunnya dengan asumsi cateris paribus.

c. Jala

Jala merupakan alat tangkap yang lebih banyak digunakan di daerah sekitar muara sungai. Pendapatan nelayan untuk alat tangkap ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Hasil analisis uji regresi faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan jala disajikan pada Tabel 27. Tabel 27. Hasil Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Jala. Prediktor Koefisien SE Koefisien T- hitung Peluang VIF Konstanta -1.265.944 4.744.203 -0,27 0,792 Umur X 1 -409 46.567 -0,01 0,993 7,1 Lama Sekolah X 2 65.726 91.774 0,72 0,481 1,9 JarakX 3 3.311 1.236 2,68 0,013 1,8 Pengalaman X 4 12.331 37.433 0,33 0,745 5,5 Biaya Penangkapan X 5 0,1053 0,2873 0,37 0,717 1,4 Hasil Tangkapan X 6 14.565 2.800 5,20 0,000 2,6 S = 831764 R-Sq = 80,4 Durbin-Watson = 1,49592 Sumber: Data Primer diolah, 2011 Keterangan: Nyata pada taraf 5, Nyata pada taraf 1 Nilai t hitung dari Tabel 27 di atas menunjukkan bahwa variabel jarak signifikan mempengaruhi pendapatan pada taraf nyata alpha α=5 dan hasil tangkapan signifikan mempengaruhi pendapatan pada taraf nyata alpha α=1. Nilai koefisien determinasi atau R-Sq adj yang diperoleh adalah 80,4. Nilai tersebut menunjukkan bahwa 80,4 variasi variabel bebas dapat menjelaskan variabel tidak bebas pada taraf nyata 1 dan 5 sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Secara umum model dapat dituliskan dengan: Y = -1265944-409X 1 +65726X 2 +3311X 3 +12331X 4 +0,105X 5 +14565X 6 Uji normalitas menunjukkan hasil statistik Kolmogrov-Smirnov dan p-value. Nilai Kolmogrov-Smirnov yang diperoleh dari hasil analisis adalah sebesar 0,086. Nilai ini lebih kecil dari nilai p-value residual grafik 15. Pengujian terhadap heteroskedastisitas, autokorelasi, multikolinearitas, dan kenormalan data dilakukan untuk menguji pelanggaran pada model. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat hasil plot model apakah membentuk pola atau tidak. Pada model ini tidak terdapat heteroskedastisitas karena plot model tidak membentuk pola atau menyebar bebas. Artinya model adalah homoskedastisitas. Kemudian dilakukan uji terhadap autokorelasi dengan menggunakan nilai Durbin Watson. Nilai yang diperoleh adalah I,49592 . Nilai ini berada pada wilayah tanpa keputusan. Untuk uji multikolinearitas dilihat dari nilai VIF Variance Inflation Factor yang diperoleh. Jika nilai VIF 10 maka tidak terdapat multikolinearitas. Nilai VIF untuk semua peubah bebas pada model ini lebih kecil dari 10 maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas pada model tersebut. Uji pelanggaran ini dapat dilihat pada Lampiran 6. Berikut ini akan diuraikan pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap pendapatan nelayan jala: 1. Umur Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai probability sebesar 0,993 yang lebih besar dari alpha α=5. Hal ini menunjukkan bahwa faktor umur tidak signifikan mempengaruhi pendapatan nelayan. Jala merupakan alat tangkap yang mengandalkan kekuatan karena nelayan harus berdiri di perairan dan melempar jala selama 5 menit kemudian mengangkatnya kembali secara terus menerus rata-rata selama 8 jam setiap harinya. Oleh karena itu, semakin muda umur nelayan diduga nelayan akan semakin kuat sehingga semakin tinggi pendapatan yang diperoleh. Hasil survei lapang menunjukkan rata-rata umur nelayan jala berada pada umur produkstif yaitu 36-55 tahun sehingga diduga tidak mempengaruhi pendapatan secara signifikan. 2. Lama Sekolah Nilai probability yang diperoleh dari hasil uji statistik adalah 0,481 yang lebih besar dari alpha α=5. Lama sekolah tidak signifikan mempengaruhi pendapatan nelayan jala. Pendidikan yang dianalisis dengan lama sekolah berhubungan dengan produktivitas nelayan. Nelayan alahan memiliki rata-rata tingkat pendidikan rendah sehingga produktivitas nelayan menjadi rendah. Hal ini diduga menyebabkan pendapatan yang diperoleh cenderung lebih rendah. 3. Jarak Nilai probability yang diperoleh dari hasil uji statistik adalah 0,013 yang lebih kecil dari alpha α=5. Hal ini menunjukkan bahwa jarak mempengaruhi pendapatan. Artinya, penambahan 1 meter jarak penangkapan akan meningkatkan pendapatan nelayan sebesar Rp 3.311 per tahunnya dengan asumsi cateris paribus. Jarak mempengaruhi pendapatan nelayan jala diduga disebabkan oleh wilayah penangkapan yang dilakukan di muara sungai dengan rata-rata jarak 10-50 meter untuk penjala tegak dan 500-600 meter untuk penjala yang menggunakan sampan. Jika nelayan menambah jarak penagkapannya maka diduga akan meningkatkan pendapatan. 4. Pengalaman Nilai probability yang diperoleh dari hasil uji statistik adalah 0,745 yang lebih besar dari alpha α=5. Hal ini menunjukan bahwa pengalaman nelayan tidak mempengaruhi pendapatan nelayan. Pengalaman diduga tidak mempengaruhi pendapatan nelayan jala karena waktu penangkapan nelayan jala tidak dipengaruhi musim karena dapat dilakukan sepanjang hari. Jika kondisi cuaca tidak baik pada pagi hari maka nelayan dapat melakukan penangkapan pada siang atau malam hari dan begitu juga sebaliknya. 5. Biaya Penangkapan Nilai probability yang diperoleh dari hasil uji statistik adalah 0,717 yang lebih besar dari alpha α=5. Hal ini menunjukkan bahwa biaya penangkapan tidak mempengaruhi pendapatan nelayan karena tidak ada penambahan biaya ini terkait dengan biaya pangan dan perawatan alat tangkap pada kegiatan penangkapan ikan Bilih di Danau Singkarak jika nelayan menambah jarak penangkapan. Hal ini disebabkan biaya pangan relatif stabil dan dalam penangkapan nelayan tidak membutuhkan bensin karena pada umumnya menggunakan sampan tanpa mesin. 6. Hasil Tangkapan Hasil uji statistik diperoleh nilai probability adalah 0,000 yang lebih kecil dari alpha α=10. Hasil tangkapan mempengaruhi pendapatan pada koefisien14.565. Artinya, peningkatan 1 kg penangkapan akan meningkatkan rata-rata pendapatan sebesar Rp 14.565 per tahunnya dengan asumsi cateris paribus.

6.14 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Persepsi Nelayan Terhadap