Talang Tuo, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Kota Kapur, Prasasti Karang Berahi.
e. Kerajaan Mataram Kuno.
Pertengahan abad ke-8 di Jawa Bagian Tengah berdiri sebuah kerajaan baru yang kita kenal dengan Kerajaan Mataram Kuno. Untuk
mengetahui perkembangan Kerajaan Mataram Kuno dapat digunakan sumber yang berupa prasasti. Ada beberapa prsasti yang berkaitan
dengan Kerajaan Mataram Kuno diantaranya Prasasti Canggal, Prasasti Kalasan, Prasastoi Klura, Prasasti Kedu atau Prasasti Balitung. Selain
prasasti tersebut sumber sejarah lainnya adalah berita Cina.
f. Kerajaan Kediri.
Kerajaan Kediri adalah Kerajaan pertama yang memiliki sistem administrasi kewilayahan nnegara berjenjang. Hierarki kewilayahan
dibagi atas 3 jenjang. Kehidupan politik pada bagian awal di Kerajaan Kediri ditandai dengan perang saudara antara samarawijaya yang
berekuasa di Panjalu dan Panji Garasakan yang berkuasa di Jenggala. Pada thun 1052 M terjadi peperangan perebutan kekuasaan diantara
kedua belah pihak. Tahun 1059 M yang memerintah adalah Samarotsaha. Akan tetapi setelah itu tidak terdengar berita mengenai Kerajaan Panjalu
dan Jenggala. Bru pada Tahun 1104 M tampil Kerajaan Panjalu sebagai rajanya Jayawangsa lebih dikenal dengan Kerajaan Kediri dengan ibu
kotanya di Daha. Tahun 1117 M Bameswara tampil sebagai Raja Kediri Prasasti yang
ditemukan, antara lain Prasasti Padlegan 1117 M dan Panumbangan 1120 M. Isinya yang penting tentang pemberian status perdikan untuk
beberapa desa. Tahun 1135 M tampil raja yang sangat terkenal, yakni Raja
Jayabaya. Ia meninggalkan 3 Prasasti penting, yakni Prasasti Hantang atau Ngantang 1135 M yang berisi tulisan panjalu jayati, artinya
panjalu menang dan untuk mengenang kemenangan Panjalu atas Jenggala, Talan 1136 M, dan Prasasti Desa Jepun 1144 M.
Jayabaya berhasil mengatasi berbagai kekacauan di kerajaan, karena nama Jayabaya sangatterkenal di kalangan masyarakat Jawa sebab ada
Ramalan atau Jangka Jayabaya. Pada masa Kerajaan Jayabaya telah digubah Kitab Baratayuda oleh Empu Sedah dan kemudian dilanjutkan
oleh Empu Panuluh. Raja terkhir kerajaan kediri adalah Kertajaya atau Dandang Gendis. Pada
masa pemeerintahannya, terjadi pertentangan antara raja dan para pendeta atau kaum Brahmana, karena Kertajaya berlaku sombong dan
berani melanggar adat. Hal ini memperlemah pemerintahan di Kediri. Kemudian, para Brahmana mencari perlindungan kepada Ken Arok yang
merupakan penguasa di Tumapel. Pada tahun 1222 M, Ken Arok dengan dukungan para kaum Brahmana menyerang Kediri. Kediri dapat
dikalahkan oleh Ken Arok.
g. Kerajaan Singhasari.
Raja-Raja yang Memerintah Singhasari. 1.
Ken Arok 1222-1227 M
Setelah berakhirnya Kerajaan Kediri, kemudian berkembang Kerajaan Singhasari. Yang pusatnya kota Malang, Jawa Timur
dengan pendirinya Ken Arok sebagai raja yang berasal dari rakyat biasa. Menurut kitab Pararaton, Ken Arok adalah anak seorang
Petani dari Desa Pangkur, di sebelah timur Gunung Kawi, daerah Malang, ibunya bernama Ken Endok.
Setelah berdiri Kerajaan Singhasari, Ken Arok tampil sebagai raja pertama bergelar “Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi”. Ia
memerintah selama 5 tahun. Pada tahun 1227 M Ken Arok di bunuh seorang pengalasan atau pesuruh dan Batil, atas perintah
Anusapati yang merupaka Putra Ken Dedes dengan Tunggul Ametung. Jenazah Ken Arok dicandikan di Kagenengan dalam
bangunan perpaduan Syiwa-Budha. Ken Arok meninggalkan beberapa Putra bersama Ken Umang memiliki 4 Putra yakni : Panji