Analisis Hasil Belajar Siklus II

Berikut dapat disimpulkan dengan grafik dibawah ini : Gambar 4.6 Perhitungan Hasil Belajar Siklus II Keterangan: T : Tuntas TT : Tidak Tuntas Jumlah siswa yang tuntas : 35 Jumlah siswa yang belum tuntas : - Skor Pre Test : 2713 Rata-rata Skor Tercapai : 77,51 Skor Post Test : 3008 Rata-rata Skor Tercapai : 85,94 Prosentase Ketuntasan : 100 N-Gain : 12,9 Klasikal : Tuntas Tabel. 4.12 Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II No Uraian Hasil Siklus II 1 2 3 4 Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar N-Gain 80 35 100 12,9 Adapun perbandingan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS Sejarah dengan menggunakan media gambar pada siklus I dan siklus II, yaitu: 2713 3008 12,9 1000 2000 3000 4000 Pretest Postest N-Gain Presentase Presentase Tabel. 4.13 Perbandingan Hasil Belajar Pada Siklus I dan II Hasil Belajar Pre Tes Hasil Belajar Post Tes Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 69,43 77,51 78,14 85,94 Tabel. 4.14 Presentase Hasil Belajar Pada Siklus I dan II Presentase Hasil Belajar Pre Tes Presentase Hasil Belajar Post Tes Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 6,943 7,751 7,814 8,594 Gambar 4.7 Perbandingan Hasil Pretes dan Post tes Siklus I dan II beserta N-Gain Dari grafik di atas perbandingan hasil belajar siswa dari siklus I dan II mengalami peningkatan. Pada siklus I hasil belajar siswa untuk nilai pre tes adalah 69,43 dan post tes adalah 78,14 serta N-Gain adalah 0,28. Sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa untuk nilai pre tes adalah 77,51 dan post tes adalah 85,94 serta N-Gain adalah 0,37 1000 2000 3000 4000 Pretest Posttest N-Gain 2430 2735 9,69 2713 3008 12,9 Siklus I Siklus II Gambar 4.8 Presentase Hasil Belajar Siswa Dari Siklus I dan II Sedangkan dari grafik presentase hasil belajar siswa dari siklus I dan II juga mengalami peningkatan. Pada siklus I presentase hasil belajar siswa untuk pre tes adalah 43,33 dan post tes adalah 83,33. Sedangkan pada siklus II presentase hasil belajar siswa untuk pre tes adalah 53,33 dan post tes adalah 100. Dengan demikian, hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima yaitu : penerapan media dongeng atau cerita dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS sejarah di kelas X SMK Pembangunan Global 0,00 50,00 100,00 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2 Pre Tes 43,33 53,33 Post Tes 83,33 100 103

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan penerapan model pembelajaran media dongeng atau cerita pada mata pelajaran IPS Sejarah tentang pedagang penguasa dan pujangga pada masa klasik Hindu-Buddha pada setiap siklus terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari meningkatnya hasil rata-rata aktivitas guru dan siswa pada setiap siklus. 2. Hasil belajar pada mata pelajaran IPS Sejarah materi Pedagang Penguasa Dan Pujangga Pada Masa Klasik Hindu-Buddha dengan menggunakan media dongeng atau cerita pada setiap siklus cukup baik dan mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat pada siklus I dengan rata-rata 7,814 dengan kategori kurang berdasarkan dari interval 70 hingga siklus II dengan rata-rata 8,594 dengan kategori cukup berdasarkan dari interval 70-79. Hasil belajar siswa dari siklus I dan II mengalami peningkatan sehingga pelajaran IPS Sejarah dengan menggunakan Media Dongeng dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMK Pembangunan Global Jln. Sukatani Barat No. 99 Kota Pangulah Utara Kec. Kota Baru Cikampek. Hasil belajar pada akhir siklus mengalami pengingkatan di bandingkan dengan siklus I dan II. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata Postess formatif mencapai 8,594 dengan kategori cukup meningkat dari siklus sebelumnya.

B. Implikasi.

Penelitian ini merupakan suatu usaha untuk mengetahui penerapan penggunaan media dongeng atau bercerita terhadap hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Dari hasil penelitian telah diketahui bahwa penggunaan media dongeng atau bercerita dapat meningkatkan hasil belajar siswa, pada setiap siklusnya. Jadi penggunaan media dongeng atau bercerita sebagai media pembelajaran pada kelas X SMK dirasa cukup baik berdasarkan temuan peneliti yang telah diuraikan pada BAB II. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk diadakan penelitian lebih lanjut mengenai media-media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajarkan siswa di kelas, sehingga kelebihan dan kekurangan setiap media dapat menjadi perhatian. penyelenggara guru agar pada akhirnya bisa lebih menciptakan proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.

C. Saran.

Berdasarkan simpulan diatas, penulis perlu untuk merumuskan saran yaitu talh terbuktinyapembelajaran dengan media dongeng atau cerita dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dalam pelajaran IPS Sejarah kelas X SMK Pembangunan Global. Maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan guru menjadikan pembelajaran media dongeng sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran IPS Sejarah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Media pembelajaran ini sangat bermanfaat bagi siswa dengan guru. Oleh karena itu diharapkan media ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam pengajaran IPS Sejarah. 3. Media pembelajaran ini sangat bermanfaat bagi sekolah terutama dalam dunia pendidikan di berbagai mata pelajaran tertentu pada proses belajar mengajar untuk memberikan kontribusi yang positif pada siswa sehingga tidak cenderung monoton atau membosankan. 105 Daftar Pustaka Ali, Mohammad, “ Metodologi Dan Aplikasi Riset Pendidikan”, cet. 1, Jakarta : Pustaka Cendekia Utama, 2010. Arif, Muhammad, “ Pengantar Sejarah ”, Cet.1, Jakarta : Para Cita Prees, 2010. Arikunto, Suharsimi, dkk, “ Penelitian Tindakan Kelas ”, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010. Arikunto , Suharsimi, “ Prosedur Penelitian “ , Jakarta : Rineka Cipta 2006. Arikunto , Suharsimi,” Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Asnawir, dan Usman, Basyiruddin, “ Media Pembelajaran “, cet. 1, Jakarta Selatan : Ciputat Pers, 2002. Bunanta, Murti, “problematika : Penulisan Cerita Rakyat Untuk Ank Di Indonesia”, cet 1, Jakarta : Balai Pustaka, 1998 Djamarah, Bahri, Syaiful, dkk,“ Strategi Belajar Mengajar ”, cet. 3, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2006. Dwi, Amurwani,L, dkk, “Sejarah Indonesia”, cet. 2, Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudyaan, 2014. Faisal, Sanapiah, “ Format-format Penelitian Sosial ”, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1989 Hasbullah, “ Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan”, Jakarta : Rajawali Press, 2012. Hapsari, Ratna, Syukur, Abdul, “ Eksplorasi Sejarah Indonesia dan Dunia Untuk SMA Kelas X ”, Jakarta : Erlangga, 2008. Hamalik, Oemar, “ Media Pendidikan”, Cet. 6, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1989. Hanif, Muhammad, dalam Jurnal Ilmiah, “Dongeng Dalam Perspektif Pendidikan” FPIPS IKIP PGRI Madiun. Kasmadi, dkk,” Panduan Modern Penelitian Kuantitatif”, Bandung : Alfabeta, 2013. Kosasih, E, Surayin, “ Kamus Basa Sunda”, cet-2, Bandung : CV Yrama Widya, 2003. Latif, H., Abdul, Muhammad, “ Mendongeng Mudah dan Menyenangkan ”, cet.1, Jakarta : PT. Luxima Metro Media, 2014. Majid, Abdul, Aziz, Abdul, “Mendidik Dengan Cerita”, cet. 4, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008 NK, Roestiyah, “Strategi Belajar Mengajar”. Cet. 2, Jakarta : Bina Aksara, 1988. Rampan, Layun, Korrie, “Teknik Menulis Cerita Rakyat”, cet. 1, Bandung : Yrama Widya, 2014.