Kerajaan Buleleng danKerajaan Dinasti Warmadewa di Bali

130 Lampiran 4 SILABUS SEJARAH INDONESIA Satuan Pendidikan : SMK Pembangunan Global Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Kelas : X Sepuluh Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar 1.1 Menghayati Pembelajaran pada KD KI 1 Penilaian hasil belajar 131 Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya. 1.2 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antarumat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari dan KI 2 terintegrasi dalam pembelajaran pada KI 3 dan KI 4 melalui indirect teaching dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal catatan pendidik. 2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada zaman pra aksara, Hindu-Buddha dan Islam 132 Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar 2.2 Meneladani sikap dan tindakan cinta damai, responsif dan pro aktif yang ditunjukkan oleh tokoh sejarah dalam mengatasi masalah sosial dan lingkungannya 2.3 Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah 3.1 Memahami dan menerapkan konsep berpikir kronologis diakronik, sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah Cara Berfikir Kronologis dan Sinkronik dalam mempelajari Sejarah Mengamati: Membaca buku teks tentang cara berfikir kronologis, sinkronik, dan konsep ruang dan waktu dalam sejarah. Menanya: Sikap: Observasi Tentang kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan 6 jp Buku Sejarah Indonesia kelas X. Buku-buku lainya 133 Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar 4.1 Menyajikan informasi mengenai keterkaitan antara konsep berpikir kronologis diakronik , sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah Cara berfikir kronologis dalam mempelaja ri sejarah Cara berfikir sinkronik dalam mempelaja ri sejarah Konsep ruang dan waktu Menanya dalam kegiatan diskusi untuk mendapatkan pendalaman pengertian tentang cara berfikir kronologis, sinkronik, dan konsep ruang dan waktu dalam sejarah. Mengumpulkan Informasi: Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan mengenai cara berfikir kronologis, sinkronik, konsep ruang dan waktu dari sumber tertulis, sumber lainnya dan atau internet. MenalarMengasosiasi: Menganalisis hasil informasi yang didapat dari sumber tertulis dan atau internet untuk pembuatan laporan tentang cara berfikir kronologis, sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah peduli, cinta damai, responsif, proaktif, jujur, tanggung jawab Pengetahuan: Tes tertulis tentang cara berfikir kronologis, sinkronik serta keterkaitannya dengan konsep ruang dan waktu dalam sejarah. Tugas membuat ringkasan laporan dalam bentuk tulisan tentang cara berfikir kronologis, sinkronik, ruang dan Internet jika tersedia 134 Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar mendapatkan kesimpulan tentang cara berfikir kronologis dan sinkronik serta keterkaitan antara cara berfikir kronologis, sinkronik dengan konsep ruang dan waktu dalam sejarah. Mengomunikasikan: Menyajikan secara tertulis hasil analisis dan kesimpulan tentang cara berfikir kronologis dan sinkronik serta keterkaitannya dengan konsep ruang dan waktu dalam sejarah. waktu dalam sejarah. Keterampilan: Portofolio Tentang laporan-laporan dan karya peserta didik berkaitan dengan materi cara berfikir kronologis, sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah. 3.2 Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara 3.3 Menganalisis asal-usul Indonesia Zaman Praaksara: awal Mengamati: Membaca buku teks dan melihat gambar-gambar tentang aktivitas kehidupan Sikap: Observasi Tentang kegiatan peserta didik dalam proses 16 jp Buku Sejarah Indonesia kelas X. 135 Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar nenek moyang bangsa Indonesia Proto, Deutero Melayu dan Melanesoid 3.4 Menganalisis berdasarkan tipologi hasil budaya Praaksara Indonesia termasuk yang berada di lingkungan terdekat. 4.2 Menyajikan hasil penalaran mengenai corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara dalam bentuk tulisan. 4.3 Menyajikan kesimpulan-kesimpulan dari informasi kehidupan Manusia Indonesia. Awal kehidupan masyarakat Indonesia Asal-usul nenek Moyang bangsa Indonesia Kebudayaa n zaman praaksara masyarakat zaman praaksara, peta persebaran asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dan peninggalan hasil kebudayaan pada zaman praaksara. Menanya: Menanya melalui kegiatan diskusi untuk mendapatkan klarifikasi tentang kehidupan masyarakat zaman praaksara, persebaran asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dan peninggalan hasil-hasil kebudayaan pada zaman praaksara. Mengumpulkan Informasi: Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan mengumpulkan, menganalisis data dan membuat laporan tentang kehidupan zaman praaksara di Indonesia peduli, cinta damai, responsif, proaktif, jujur, tanggungjawab. Pengetahuan: Tes tertulislisan tentang Indonesia pada zaman praaksara. Tugas membuat laporan dalam bentuk tulisan mengenai kehidupan zaman praaksara di Indonesia. Keterampilan: Portofolio Buku-buku lainya Internet jika tersedia Gambar aktifitas kehidupan manusia praaksara Gambar hasil-hasil peninggala n kebudayaan praaksara Peta penyebaran nenek 136 Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia Proto, Deutero Melayu dan Melanesoid dalam bentuk tulisan. 4.4 Menalar informasi mengenai hasil budaya Praaksara Indonesia termasuk yang berada di lingkungan terdekat dan menyajikannya dalam bentuk tertulis. mengenai masyarakat Indonesia zaman praaksara melalui bacaan, pengamatan terhadap sumber-sumber praaksara yang ada di museum atau peninggalan- peninggalan yang ada di lingkungan terdekat. MenalarMengasosiasi: Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun dari sumber-sumber lain yang terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang kehidupan masyarakat Indonesia pada zaman praaksara. Mengomunikasikan: Menyajikan secara tertulis Tentanglaporan-laporan dan karya peserta didik berkaitan dengan materi kehidupan zaman praaksara di Indonesia. moyang bangsa Indonesia 137 Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar hasil analisis dan kesimpulan tentang kehidupan di Indonesia pada zaman praaksara. 3.5 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. 3.6 Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia serta Indonesia Zaman Hindu- Buddha: Silang Budaya Lokal dan Global Tahap Awal Teori -teori masuk dan berkemban gnya Hindu- Buddha Kerajaan- Mengamati: Membaca buku teks dan melihat gambar-gambar tentang Indonesia pada zaman Hindu-Buddha. Menanya: Menanya melalui kegiatan diskusi untuk mendapatkan klarifikasi tentang kehidupan masyarakat Indonesia pada zaman Hindu-Buddha. Mengumpulkan Informasi: Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan tentang Indonesia pada zaman Sikap: Observasi Tentang kegiatan peserta didik dalam mengumpulkan, menganalisis data dan membuat laporan tentang kehidupan masyarakat di Indonesia pada zaman Hindu-Buddha peduli, cinta damai, responsif, proaktif, jujur, tanggungjawab. Pengetahuan: Tes tertulislisan: tentang 24 jp Buku Sejarah Indonesia kelas X. Buku-buku lainya Internet jika tersedia Gambar hasil-hasil peninggala n zaman Hindu- Buddha 138 Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar menunjukan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. 4.5 Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan Hindu-Buddha dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan. 4.6 Menyajikan hasil kerajaan Hindu- Buddha di Indonesia Bukti-bukti Kehidupan dan hasil- hasil kebudayaan pengaruh Hindu- Buddha yang masih ada pada saat ini Hindu-Buddha melalui bacaan, internet, pengamatan terhadap sumber-sumber sejarah yang ada di museum dan atau peninggalan- peninggalan yang ada di lingkungan terdekat MenalarMengasosiasi: Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang Indonesia pada zaman Hindu-Buddha. Mengomunikasikan: Menyajikan dalam bentuk tulisan hasil analisis dan kehidupan masyarakat Indonesia pada zaman Hindu-Buddha. Tugas membuat laporan dalam bentuk tulisan mengenai nilai-nilai dan unsur-unsur budaya yang berkembang pada zaman Hindu-Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Keterampilan: Portofolio tentang laporan-laporan dan karya peserta didik berkaitan dengan materi kehidupan masyarakat di Indonesia pada zaman Hindu- Peta letak kerajaan- kerajaan Hindu Buddha di Indonesia 139 Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai- nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu- Buddha dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini. kesimpulan tentang Indonesia pada zaman Hindu-Buddha. Buddha 3.7 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. 3.8 Menganalisis karakteristik Perkembanga n Kerajaan- Kerajaan Islam di Indonesia Teori-teori masuk dan berkemban gnya Islam Mengamati: Membaca buku teks dan melihat gambar-gambar peninggalan zaman perkembangan kerajaan- kerajaan Islam di Indonesia Menanya: Menanya untuk mendapatkan Sikap: Observasi Tentang kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan tentang perkembangan kerajaan- kerajaan Islam dan hasil- 24 jp Buku Paket Sejarah Indonesia kelas X. Buku-buku lainya Internet jika tersedia 140 Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan menunjukan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. 4.7 Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Kerajaan- kerajaan Islam di Indonesia Bukti-bukti Kehidupan dan hasil- hasil budaya pengaruh Islam yang masih ada pada saat ini klarifikasi tentang zaman perkembangan kerajaan- kerajaan Islam di Indonesia. Mengumpulkan Informasi: Mengumpulkaninformasi terkait dengan pertanyaan dan materi tentang zaman perkembangan kerajaan- kerajaan Islam di Indonesia melalui bacaan, internet, pengamatan terhadap sumber- sumber sejarah yang ada di museum dan atau peninggalan-peninggalan yang ada di lingkungan terdekat. MenalarMengasosiasi: Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik hasil kebudayaannya di Indonesia peduli, cinta damai, responsif, proaktif, jujur, tanggungjawab. Pengetahuan: Tes tertulislisan tentang perkembangan kerajaan- kerajaan Islam dan hasil- hasil kebudayaannya di Indonesia Tugas membuat laporan dalam bentuk tulisan mengenai perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Keterampilan: Portofolio TentangLaporan-laporan Gambar hasil-hasil peninggala n zaman Islam Peta letak kerajaan- kerajaan Islam di Indonesia 141 Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Indonesia masa kini serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan. 4.8 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang zaman perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Mengomunikasikan: Melaporkan dalam bentuk tulisan hasil analisis dan kesimpulan tentang Indonesia pada zaman perkembangan kerajaan-kerajaan Islam. dan karya peserta didik tentangperkembangan kerajaan-kerajaan Islam dan hasil-hasil kebudayaannya di Indonesia Kotabaru, 3 November 2015 Guru Mata Pelajaran Peneliti Kiki Puji Astuti Kiki Puji Astuti Lampiran 5 1. Materi Pokok. a. Pedagang, Penguasa, dan Pujangga pada Masa Klasik Hindu dan Budha. Masa Hindu-Budha berlangsung selama kurang lebih 12 abad. Pembabakan masa Hindu-Budha terbagi menjadi 3, yaitu : periode pertumbuhan, perkembangan, dan keruntuhan. Pada abad ke-16 agama islam mulai mendominasi Nusantara. Namun, tidak berarti pengaruh kebudayaan Hindu-Budha hilang tergantikan kebudayaan islam. Agama islam mengakomodasi peninggalan Hindu-Budha, tentunya dengan melakukan modifikasi agar tetap berselang beberapa abad, wujud peradaban Hindu-Budha masih dapat kita saksikan hingga sekarang, misalnya dalam perwujudan sastra dan arsitektur. Perkembangan kebudayaan Hindu-Budha sudah sangat berlangsung lama dan meluas di seluruh kepulauan Indonesia. Oleh karena itu, disini akan dibahas tentang penduduk di kepulauan Indonesia ketika sudah mengenal tulisan dan kebudayaannya mulai berkembang. Terutama saat pengaruh Hindu-Budha masuk ke kepulauan Indonesia, masa ini di sebut masa klasik, yaitu awal masuknya unsur-unsur budaya india di kepulauan Indonesia. Dimana masa klasik ini di artikan sebagi pertimbngan banyaknya capaian budaya pada masa Hindu-Budha itu yang masih dihargai dan ditafsirkan ulang hingga saat ini meskipun pengaruh budaya Hindu-Budha sudah mulai memudar dan digantikan dengan budaya lain. Gambar 2 : PETA KONSEP Terbentuk Melalui Membentuk Membentuk Antara Lain Proses Melalui Membentuk Budaya Baru Saling Mempengaruhi 1 Pengaruh Budaya India. Satu diantara bangsa yang berinteraksi dengan penduduk kepulauan Indonesia adalah bangsa India. Interaksi itu terjalin sejalan dengan meluasnya hubungan perdagangan antara india dan cina. Hubungan tersebut mendorong pedagang-pedagang India dan Cina datang ke Kepulauan Indonesia. Menurut Van Leur, barang yang diperdagangkan dalam pasar internasional saat itu adalah barang komoditas yang bernilai Pedagang, Penguasa, dan Pujangga pada Masa Klasik Hindu dan Budha Pengaruh Hindu-Budha Jaringan Perdagangan dan Pelayaran Nusantara Kerajaan Pada Masa Hindu-Budha Akulturasi kebudayaan Nusantara dan Hindu-Budha Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Kalingga, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Kediri, Kerajaan Singhasari, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Buleleng, Kerajaan Tulang Bawang, Kerajaan Kota Kapur. Seni Bangunan, Seni Rupa dan Ukir, Seni Sastra dan Aksara, Sistem Kepercayaan, Sistem Pemerintah tinggi. Barang-barang itu berupa logam mulia, perhiasan, berbagai barang pecah belah, serta bahan baku yang diperlakukan untuk kerajinan. Dua komoditas penting yang menjadi primadona pada awal masa sejarah di Kepulauan Indonesia adalah gaharu dan kapur barus. Kedua komoditi itu merupakan bahan baku pewangi yang paling di gemari oleh bangsa India dan Cina. Interaksi dengan kedua bangsa itu membawa perubahan pada bentuk tatanegara di beberapa daerah di Kepulauan Indonesia. Juga perubahan dalam susunan kemasyarakatan dan sistem kepercayaan. Sejak saat itu pengaruh-pengaruh Hindu-Budha berkembang di Indonesia. 2 Kerajaan-Kerajaan pada masa Hindu-Budha.

a. Kerajaan Kutai.

Dalam memahami kerajaan kutai memerlukan sumber sejarah yang dapat menjelaskannya. Sumbersejarah yang utama adalah prasasti yang disebut Yupa, yaitu batu bertulis. Yupa juga sebagai tugu peringatan dari upacara kurban. Yupa ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Prasasti Yupa di tulis dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Dengan melihat bentuk hurufnya, para ahli berpendapat bahwa yupa dibuat sekitar abad ke-5 M. Hal yang menarik dalam prasasti tersebut menyebutkan nama kakek dari Mulawarman adalah Kudungga. Kudungga berarti penguasa lokal yang setelah terkena pengaruh Hindu-Budha daerahnya berubah menjadi kerajaan. Walaupun pengaruh tersebut Kudungga tetap berbedadengan anaknya Aswawarman dan cucunya Mulawarman. Oleh karena itu, yang ternal sebagai wamsakerta adalah aswawarman. Satu diantara yupa tersebut menceritakan silsilah tentang Raja Mulawarman. Dikatakan Kudungga memiliki putra bernama Aswawarman yang seperti Dewa Ansuman Dewa Matahari,. Beliau memiliki 3 anak tetapi yang terkenal adalah Mulawarman. Dia merupakan raja terbesar di Kutai. Ia pemeluk agama Hindu- Siwa yang setia. Tempat sucinya dinamakan waprakeswara. Ia merupakan raja yang dekat dengan kaum Brahmana dan rakyat. Raja Mulawarman sangat dermawan, sehingga ia mengadakan kurban emas dan 20.000 ekor lembu untuk para Brahmana. Sebagai tanda terimakasih daan peringatan mengenai upacara kurban para Brahmana mendirikan sebuah yupa. Pada masa pemerintahan Mulawarman, Kutai mengalami zaman keemasan. Kehidupan Ekonomi pun mengalami perkembangan. Kutai terletak ditepi sungai, sehingga masyarakat melakukan pertanian. Selain itu, mereka banyak yang melakukan perdagangan. Bahkan diperkirakan sudah terjadi hubungan dagang dengan luar. Jalur perdagangan internasional dari India melewati Selat Makassar, terus ke Filipina dan sampai di Cina.dalam pelayarannya dimungkinkan bahwa para pedagang itu singgah terlebih dahulu di Kutai. Dengan demikian, Kutai semakin ramai dan rakyat hidup makmur. Satu dia ntara yupa berisi keterangan yang artinya “Sang Mulawarman raja yang mulia dan terkemuka dengan memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana yang seperti api bertempat di dalam tanah yang sangat suci bernama Waprakeswara ”

b. Kerajaan Tarumanegara.

Sejarah tertua yang berkaitan dengan pengedalian banjir dan sistem pengairan adalah pada masa Kerajaan Tarumanegara. Untuk mengendalikan banjir dan usaha pertanian yang diduga di wilayah Jakarta saat ini., maka Raja Purnawarman menggali Sungai Candrabaga. Setelah itu, raja mempersembahkan 1.000 ekor lembu pada para Brahmana. Purnawarman adalah raja terkenal dari Tarumanegara. Karena, setelah Kerajaan Kutai berkembang di Kalimantan Timur, di Jawa Bagian Barat muncul Kerajaan Tarumanegara. Berdasarkan prasasti- prasasti pusat Kerajaan Tarumanegara berada diantara Sungai Citarum dan Cisadane. Kemudian, berdasarkan prasasti tugu, Purbacaraka memperkirakan pusatnya ada di daerah Bekasi. Sumber sejarah Tarumanegarayang utama adalah beberapa prasasti yang telah ditemukan. Berkaitan dengan perkembangan Kerajaan Tarumanegara diteukan 7 buah prasasti yang berhuruf pallawa dan berbahasa sanskerta, yaitu : Prasasti Tugu, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Jambu, Prasasti Cidanghiang dan Prasasti Pasir Awi.

c. Kerajaan Kalingga.

Ratu Sima adalah penguasa di Kerajaan Kalingga. Ia digambarkan sebagai seorang pemimpin wanita yang tegas dan taat terhadap peraturan yang berlaku dalam kerajaan itu. Kerajaan Kalingga atau Holing, diperkirakan terletak di Jawa bagian tengah. Nama Kalingga berasal dari Kalinga, nama sebuah kerajaan di India Selatan. Menuurut berita Cina, disebelah timur Kalingga ada Po-li Bali sekarang, di sebelah barat Kalingga ada To-po-Teng Sumatra. Disebelah utara Kalingga ada Chen-la Kamboja dan sebelah selatan berbatasan dengan samudra. Oleh karena itu, Kerajaan Kalingga diperkirakan terletak di Kecamatan Keling, Jepara, Jawa Tengah atau disebelah utara Gunung Muria. Sumber utama Kerajaan Kalingga adalah berita Cina, misalnya dari Dinasti T’ang. Sumber lain adalah prasasti Tuk Mas di Lereng Gunung Merbabu. Melalui Berita Cina, banyak hal yang diketahui tentang perkembangan Kerajaan Kalingga dan kehidupan masyarakatnya. Kerajaan Kalingga berkembang kira-kira abad ke-7 sampai ke-9 M.

d. Kerajaan Sriwijaya.

Dari ketiga kerajaan itu, yang kenudian berkembang dan mencapai puncak kejayaannya adalah Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Melayuyang berpusat di Jambi. Pada tahun 692 M, Sriwijaya mengadakan ekspansi di daerah Melayu yang kemudian ditaklukan dan berada dibawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Sumber sejarah Kerjaan Sriwijaya yang penting adalah Prasasti yang bertuliskan huruf pallawa, bahasa yang dipakai adalah Melayu Kuno. Prasasti tersebut antara lain ; Prasasti Kedutan Bukit, Prasasti