Data dan Sumber Data.

pribadi, perasaan, kebiasaan, pengalaman, dan pendapatnya. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data tersbut. Dalam penelitian ini peneliti mengambil langsung data yang akan digunakan, berdasarkan teori peneliti menggunakan data primer sebagai data yang dipakai dalam penelitian ini. Pengambilan data primer yang menggunakan angket ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan para siswa dengan pembelajaran yang akhir-akhir ini mereka rasakan, dalam hal ini pembelajaran sejarah yang menggunakan media dongeng atau cerita. Angket terdiri 11 butir pernyataan dengan penyebaran beberapa pernyataan positif dan negatif. 4 Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang langsung di tunjukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumentasi merupakan ciri dengan proses sistematis, proses yang di arahkan untuk menggeneralisasikan, memanifestasikan dan mengikuti aturan tertentu. Proses sistematis, obyektif yang di gunakan untuk mengkaji masalah yang berkenaan dengan hubungan antar variabel dengan cara mengumpulkan dan menganalisis keterangan atau informasi yang sesuai dengan lingkup batasan kajian, merupakan hakikat dari penelitian. Salah satu sumber informasi untuk penelitian dapat diperoleh melalui keterangan yang terdapat dalam dokumentasi. 5 Tes Tes menggunakan instrumen soal untuk mengukur hasil belajar siswa. Adapun bentuk tes dapat dilihat dari bentuknya yang terbagi menjadi dua yaitu: a ”Tes obyektif, istilah obyektif adalah tidak adanya faktor lain yang mempengaruhi proses pemeriksaan pekerjaan test”. Dengan artian tes obyektif telah memiliki jawaban yang pasti dan tidak dapat diubah-ubah semaunya. Hal ini hanya memungkinkan siswa untuk menjawab soal dengan satu jawaban saja, sehingga siswa tidak memiliki kebebasan mengeluarkan pendapat dalam menjawab soal. Ini sejalan dengan pendapat Cece Rahmat dan Didi Suherdi, bahwa dalam tes obyektif, siswa tidak mempunyai kesempatan untuk mengorganisasikan jawabannya sendiri, karena alternatif-alterntif jawabannya sudah disediakan, kecuali dalam tes isian dan jawaban singkat, dan siswa tinggal memilih jawaban mana yang paling tepat. Berdasarkan penjelasan di atas bentuk tes obyektif dapat berupa pilihan ganda, mencocokan, dan benar salah. b Tes subyektif, istilah subyektif di sini diartikan sebagai adanya faktor lain di luar kemampuan testi dan perlengkapan instrumen tes yang mempengaruhi proses pemeriksaan dan hasil akhir berupa skornilai. Bentuk tes ini memiliki keunggulan yaitu tes ini mampu menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya karena menuntut siswa agar berpikir secara sistematik, menyampaikan pendapat dan argumentasi untuk mengaitkan fakta-fakta yang relevan. Tes ini diberikan untuk tes hasil belajar matematika siswa pada siklus I dan II. 6 Pilihan Ganda Tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes pilihan ganda yang dilakukan dalam penelitian ini adalah suatu tes yang pilihan jawabannya sudah tertera dala soal tersebut. Dalam hal ini bertujuan untuk mengukur pemahaman serta ketelitian siswa dalam menjawab setelah dilakukannya suatu pembelajaran. Untuk mengetahui kemampuan hasil belajar dalam peningkatan pemahamannya pada pelajaran IPS tiap siklus dan dan seluruh siklus, diperoleh dari hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus baik itu siklus I samapai dengan siklus II dan dari hasil posttest. Alat elektronik yang digunakan adalah HP,dan Tab atau Kamera digital untuk memudahkan proses pengamatan. 7 Catatan Harian Pada alat pengumpulan data berupa catatan harian ini menggunakan lembar catatan untuk mencatat kejadian-kejadian selama proses belajar mengajar. Kejadian-kejadian yang dicatat akan dijadikan alat bukti, dan sebagai acuan untuk melakukan tidakan pada penelitian ini. Diharapkan dengan catatan harian ini mampu memperkuat dan menjabarkan informasi yang didapat dari penelitian secara jelas dan transparan. Catatan harian ini diisi oleh peneliti, dan dikoreksi oleh observer.

H. Teknik Keterpercayaan Study.

Sebelum instrument pengumpulan data tersebut dijadikan sebagai instrument penelitian dilakukanterlebih dahulu uji coba kepada responden yang berada diluar subject yang sudah ditetapkan. Uji coba tersebut dimaksudkan sebagai syarat validitas dan reliabilitas instrument. Uji validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran soal tes objektif, jika diuraikan :

1. Uji Validitas

Menurut Pengujian Scarvia B. Anderson dalam bukunya yang berjudul Encyclopedia of Educational Evaluation yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto mengatakan A test is valid if it measures what it purpose to measure. yang artinya bahwa suatu tes dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebelum menentukan suatu instrumen itu layak diuji atau tidak penelitian perlu melakukan uji validitas terlebih dahulu. Pada penelitian tindakan kelas ini validasi instrumen tes hasil belajar, angket, lembar observasi dan catatan harian dilakukan dengan cara meminta penilaian kepada para ahli dibidang pendidikan berkenaan dengan content, kisi-kisi, kata per kata serta letak tata gambar pada alat pengumpulan data, dalam hal ini dilakukan oleh dosen pembimbing. Untuk menguji validitas instrumen tes hasil belajar siklus I, dan II menggunakan Korelasi Poin biserial 6 , yang akan dikorelasikan dengan r tabel di mana n = 35 yaitu 0,334 ≈ 0,33 dan taraf signifikansi 5, di mana n merupakan banyaknya subjek. Rumusnya sebagai berikut : p t pbis t M M p r S q Keterangan: pbis r : Koefisien Korelasi Poin Biserial p M : Rata-rata skor subjek-subjek yang menjawab benar 6 Suharsimi Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.64 t M : Rata-rata skor total skor rata-rata dari seluruh subjek t S : Standar deviasi skor total p : Proporsi subjek yang menjawab betul item pilihan q : 1 p Di mana rumus standar deviasi 7 menggunakan rumus: 2 2 1 i i t n X X S n n Setelah diperoleh nilai pbis r , dan nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel r dengan taraf signifikan 0, 05 . Adapun kriteria pengujian uji coba validitas butir soal adalah sebagai berikut: a. Jika pbis tabel r r maka butir soal valid. b. Jika pbis tabel r r maka butir soal tidak valid. Berdasarkan hasil analisis validitas dari instrumen yang telah diuji cobakan pada 35 siswa. Setelah dilakukan uji coba instrumen di SMK Pembangunan Global maka didapat hasil, berikut ini hasil interpretasi validitas uji coba instrumen hasil belajar Sejarah siswa pada siklus I: Tabel 3.2 Hasil Interpretasi Validitas Uji Coba Instrumen Hasil Belajar Sejarah Siswa Pada Siklus I: No r hitung r tabel Status 1 0,343 0,334 Valid 2 0,416 Valid 3 0,564 Valid 4 0,455 Valid 5 0,632 Valid 6 0,377 Valid 7 0,360 Valid 8 0,524 Valid 7 Sudjana. Metode Statistika. Bandung : Tarsito. 2005 hlm. 94 9 0,434 Valid 10 0,420 Valid 11 0,422 Valid 12 0,556 Valid 13 0,450 Valid 14 0,422 Valid 15 0,418 Valid 16 0,372 Valid 17 0,089 Drop 18 0,632 Valid 19 -0,075 Drop 20 0,430 Valid 21 -0,206 Drop 22 -0,028 Drop 23 0,596 Valid 24 0,352 Valid 25 0,467 Valid 26 0,435 Valid 27 0,574 Valid 28 0,490 Valid 29 0,337 Valid 30 0,532 Valid 31 0,438 Valid 32 0,350 Valid 33 0,359 Valid 34 0,032 Drop 35 0,405 Valid Berdasarkan perhitungan validitas soal pada uji coba instrumen siklus I didapatkan 30 butir soal valid dan 5 butir soal tidak valid. Sehingga soal yang