Kontruksi Kolam Pemilihan Induk dan Pemijahan

50 kepada pedagang pengecer yang menampung ikan gurame di pasar Laladon dan pasar Anyar Bogor. Pedagang responden berusia antara 27 tahun sampai dengan 56 tahun, seluruh pedagang ikan gurame berjenis kelamin pria. Komposisi umur pedagang responden di desa Petir, Cibeureum, dan pasar Laladon serta pasar Anyar Bogor dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Kelompok Umur Pedagang Responden, Bulan April-Juni 2011 No Kelompok Umur tahun Jumlah orang Persentase 1 27 – 35 2 50 2 35 – 45 1 25 3 46 – 56 1 25 Jumlah 4 100 Sumber: Data primer diolah 2011

5.4 Tehnik Budidaya Ikan Gurame, Pada Kelompok Tunas Mina Terpadu di Desa Pabuaran

5.4.1 Kontruksi Kolam

Kegiatan budidaya ikan gurame seperti pemijahan, pembenihan, pendederan dan pembesaran dilakukan di beberapa kolam antara lain kolam tanah, bak semen, dan kolam terpal. Seluruh responden menggunakan tiga jenis kolam, pemilihan tipe kolam tersebut disesuaikan dengan kegiatan budidayanya dan lahan yang tersedia, antara lain ; 1. Kolam Tanah Kolam tanah digunakan untuk pendederan benih ikan gurame dan pemijahan induk gurame serta pembesaran ikan gurame. Ukuran kolam disesuaikan dengan ukuran lahan yang dimiliki oleh pembudidaya. Pembudidaya memiliki kolam pendederan berkisar antara 3 sampai 10 buah kolam. Kolam pendederan berbentuk persegi panjang dengan luas kolam antara 20 – 100 m 2 , ketinggian air kolam 30 – 40 cm. Sedangkan, kolam pemijahan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 20 – 200 m 2 , dimana kedalaman air kolam pemijahan sekitar 75 – 100 cm. Kolam tanah dapat juga digunakan untuk pembesaran ikan gurame hingga ukuran konsumsi minimal 600 gekor, dengan ukuran kolam 25 – 60 m 2 , 51 Bak semen Kolam terpal bak plastik kedalaman kolam 150 cm dan ketinggian air tergantung dari ukuran benih dan padat penebaran antara 40 cm sampai 120 cm. 2. Bak semen yang digunakan petani ikan untuk pemeliharaan larva gurame berukuran lebar 2 – 3 m, panjang 3 – 5 m dan tinggi 0,5 – 1 m. Tinggi air pada bak pemeliharaan larva gurame dapat diatur mulai dari 20 – 50 cm. 3. Pemeliharaan benih ikan gurame atau pendederan ikan gurame dapat dilakukan pada bak plastik. Ukuran bak terpal yaitu lebar 3 – 4 m, panjang 6 – 8 m dengan tinggi 1 m. kedalaman atau ketinggian air 50 cm.

5.4.2 Pemilihan Induk dan Pemijahan

Induk gurame betina yang siap dipijahkan ditandai dengan perut tampak membuncit dan terasa lunak jika di raba, serta pada alat kelamin atau disekitar anus terlihat berwarna putih kemerahan, dan pergerakan induk lebih lamban selalu mengikuti pasangannya. Sedangkan, pada induk gurame jantan yang sudah matang gonad ditandai dengan alat kelamin tampak memerah dan bagian perut jika ditekan ke arah alat kelamin atau anus akan mengeluarkan sperma yang berwarna putih jernih. Pemijahan yang dilakukan pada petani ikan gurame di desa Pabuaran, pemijahan sistem paket dimana kolam pemijahan disekat dengan anyaman bambu menjadi beberapa bagian untuk dijadikan kolam pemijahan. Penebaran induk di kolam pemijahan yaitu 1 ekor induk memerlukan ruang dikolam seluas 4 – 5 m 2 . Jadi, untuk satu paket yang terdiri dari 1 jantan dengan 3 induk betina harus disediakan kolam pemijahan 20 m 2 . Perlengkapan kolam pemijahan terdiri dari sosog, anjang-anjang dan bahan sarang. Sosog sebagai tempat sarang terbuat dari bambu yang dipasang di bawah permukaan air. Anjang-anjang adalah tempat meletakkan bahan sarang yang terbuat dari bambu dengan lubang anyaman 10×10 cm di pasang di atas permukaan air. Bahan sarang berupa ijuk halus, serabut kelapa atau serat karung. Induk jantan akan membuat sarang setelah 15 – 30 hari dilepaskan dalam kolam 52 pemijahan, satu ekor jantan dapat membuat 2 buah sarang, pembuatan sarang berlangsung selama 1 minggu. Pemijahan berlangsung sekitar 2 hari setelah pembuatan sarang. Induk gurame betina melepaskan telurnya ke sarang dan induk jantan menyemprotkan spermanya sehingga terjadi pembuahan. Pemijahan berlangsung 2-3 hari dan sementara pemijahan berlangsung induk betina menjaga sarang. Sarang yang berisi telur kemudian ditutup dan di jaga oleh induk jantan. Untuk menjaga sirkulasi dan pasokan oksigen ke dalam sarang, induk betina menggerak-gerakkan sirip ekor ke arah sarang. Jumlah telur yang dihasilkan tergantung oleh jenis gurame dan tingkat kematangan gonad, pada umunya satu ekor betina dapat menghasilkan 3.000-4.000 butir. Tanda telah terjadi pemijahan adalah terciumnya bau amis dan permukaan air di atas sarang terlihat berminyak.

5.4.3 Penetasan telur dan Perawatan Larva