Tataniaga ikan gurame konsumsi

61 berpengaruh dari saluran tataniaga benih ikan gurame, karena petani masih menjual seluruh hasil panen kepada pedagang pengumpul. Pada saluran tataniaga benih ikan gurame, pedagang pengumpul melakukan pengangkutan benih ikan gurame ukuran 8-11 cm yaitu 166 gram. pedagang pengumpul menggunakan pengangkutan terbuka dimana benih ikan gurame dimasukkan ke jerigen berkapasitas 20 liter dan diisi air sebanyak 23 bagian dari volume jerigen. Alat angkutan yang digunakan untuk mengangkut benih ikan gurame yaitu mobil pick up bak terbuka dan sepeda motor.

6.1.2 Tataniaga ikan gurame konsumsi

Kegiatan budidaya pembesaran ikan gurame yang dilakukan petani masih tidak intensif. Dikarenakan petani belum dapat memaksimalkan kegiatan pembesaran dengan memanfaatkan lahan yang ada seperti penggunaan jaring apung dan keramba. Pertumbuhan ikan gurame ukuran konsumsi tergolong lambat untuk mencapai ukuran konsumsi 500 gram masa pemeliharaannya enam bulan dan untuk ukuran 800 gram dibutuhkan waktu sepuluh bulan. Tingginya permintaan ikan gurame konsumsi di kabupaten Bogor menyebabkan adanya pasokan ikan gurame dari luar kabupaten Bogor untuk memenuhi kebutuhan pasokan ikan gurame konsumsi di kabupaten Bogor. Produksi budidaya pembesaran ikan gurame seluruh petani rata-rata setiap bulan mencapai 2 ton. Seluruh petani responden melakukan pemanenan dan penjualan ikan gurame konsumsi pada saat ukuran sudah mencapai 500 dan 800 gram. Petani melakukan pemanenan sebulan sekali, jumlah pemanenan disesuaikan dengan permintaan pedagang pengumpul yang mana pedagang pengumpul sebagai pedagang perantara kepada konsumen antara dan pedagang pengecer. Petani menjual ikan gurame konsumsi kepada pedagang pengumpul sebanyak 1170 kilogram dengan ukuran 800 gram sebanyak 720 kilogram dan 500 gram sebanyak 450 kilogram. Pedagang pengumpul menjual kepada pedagang pengecer sebanyak 720 kilogram dengan ukuran 800 gram sebanyak 420 kilogram dan 500 gram sebanyak 300 kilogram sedangkan kepada konsumen antara sebanyak 450 kilogram dengan ukuran 800 gram sebanyak 150 kilogram dan ukuran 500 gram sebanyak 300 kilogram. Saluran tataniaga ikan gurame konsumsi di desa Pabuaran terbagi atas dua saluran yaitu saluran satu dari petani menjual ikan gurame konsumsi kepada pedagang pengumpul, dari pedagang pengumpul menjual kepada pedagang pengecer, dan pedagang pengecer menjual ikan gurame konsumsi kepada konsumen. Sedangkan saluran dua dari petani menjual ikan gurame konsumsi kepada pedagang pengumpul, dari pedagang pengumpul menjual ikan gurame kepada konsumen antara. Saluran tataniaga ikan gurame konsumsi di desa Pabuaran, kecamatan Kemang dapat dilihat pada Gambar 5 Saluran I Rp 23.000 Rp 27.750 Rp 30.500 61,54 38,46 Saluran II Rp 28.500 Pedagang pengumpul 1170 kg Pedagang pengecer 720 kg Konsumen Antara 450 kg Konsumen 720 kg Petani 1170 kg Gambar 5. Skema Saluran Tataniaga ikan gurame konsumsi di desa Pabuaran, Kecamatan Kemang. Pada tataniaga ikan gurame konsumsi, petani menghubungi pedagang pengumpul sehari sebelum panen. Pedagang pengumpul dari luar lokasi penelitian datang langsung ke petani membeli secara tunai , dan langsung diangkat untuk dijual kepasar melalui pedagang pengecer jika waktu pengangkatan di pagi hari, dan juga pedagang pengumpul langsung mengantarkan ikan gurame ke konsumen akhir seperti restoran. Sebelum diangkat ikan gurame konsumsi dipuasakan terlebih dahulu, agar ikan tidak stress dan memperkecil tingkat kematian ikan gurame pada saat dijalan. Berdasarkan Skema 5 saluran tataniaga ikan gurame konsumsi satu dan dua, dijelaskan bahwa seluruh petani responden menjual ikan gurame konsumsi kepada pedagang pengumpul. Saluran tataniaga satu harga jual ikan gurame konsumsi ditingkat petani rata-rata sebesar Rp 23.000,00 pada pedagang pengumpul rata-rata sebesar Rp 27.750,00 dan ditingkat pedagang pengecer sebesar rata-rata Rp 30.500,00 sehingga marjin pada saluran tataniaga satu sebesar 62 63 Rp 7.500,00. Pada saluran tataniaga dua harga jual ikan gurame konsumsi ditingkat petani rata-rata sebesar Rp 23.000,00 dan ditingkat pedagang pengumpul rata-rata sebesar Rp 28.500,00 marjin pada saluran tataniaga dua sebesar Rp 5.500,00. Petani melakukan penjualan ikan gurame konsumsi melalui pedagang pengumpul dikarenakan lebih mudah serta menghemat biaya, sebab biaya semua pengangkutan dan pemanenan dilakukan sendiri oleh pedagang pengumpul dan penimbangan ikan gurame dilakukan di depan petani dan pedagang pengumpul sehingga tidak terjadi salah faham, dan menguntungkan kedua belah pihak. Bagi petani menjual kepada pedagang pengumpul menghemat waktu karena pedagang pengumpul datang langsung ke empang petani dan petani sudah memperhitungkan harga jual ikan gurame konsumsi. Petani juga tidak menanggung risiko kematian ikan di jalan akibat jauhnya tujuan pemasaran. Pedagang pengumpul ikan gurame konsumsi sebanyak dua orang dari luar lokasi penelitian yakni desa Petir dan desa Cibeureum, pedagang pengumpul langsung datang ke empang petani, melakukan transaksi penjualan ikan gurame dan pembelian ditempat petani di desa pabuaran. Pengangkutan ikan gurame konsumsi menggunakan pengangkutan terbuka dimana gurame dimasukkan ke drum plastik berkapasitas 200 liter, dan diisi air sebanyak 23 bagian dari volume drum, drum dibiarkan terbuka sehingga memungkinkan ikan mengambil oksigen dari luar dengan kapasitas ikan gurame konsumsi rata-rata sebanyak 20 sampai 30 kilogram. Alat angkutan yang digunakan pedagang pengumpul mengantarkan ikan gurame konsumsi ke pasar maupun ke konsumen antara menggunakan mobil pick up bak terbuka dan sepeda motor. Penjualan yang dilakukan oleh pedagang pengumpul dengan cara mendatangi pengecer dan konsumen antara seperti restoran secara langsung. Pedagang pengecer yang terlibat dalam tataniaga ikan gurame konsumsi ada dua responden yakni satu responden pedagang pengecer di pasar Laladon dan satu responden pedagang pengecer di pasar Anyar Bogor. Sebagaimana tertera pada gambar 4, jumlah pemasaran ikan gurame konsumsi yang dilakukan pedagang pengumpul kepada konsumen antara sebesar 38,46 persen sedangakan kepada pedagang pengecer sebesar 61,54 persen, dikarenakan jumlah volume penjualan 64 pedagang pengumpul kepada konsumen antara lebih kecil yaitu sebesar 450 kilogram dibandingkan kepada pedagang pengecer yaitu sebesar 720 kilogram.

6.2 Fungsi Tataniaga