Tabel 15. Marjin Tataniaga Ikan Gurame di Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang,
Kabupaten Bogor, bulan April – Juni 2011
Keterangan: : persentase dari harga jual pedagang di tingkat konsumen akhir
Nilai Rpekor Nilai Rpkg
Nilai Rpkg
Petani Harga Jual
3.500,00 82,35
23.000,00 75,41
23.000,00 80,70
Biaya Produksi 1.085,00
25,53 21.408,00
70,19 21.408,00
75,12 Keuntungan
2.415,00 56,82
1.592,00 5,22
1.592,00 5,59
Pedagang pengumpul Harga Jual
4.250,00 100,00
27.750,00 90,98
28.500,00 100,00
Harga Beli 3.500,00
82,35 23.000,00
75,41 23.000,00
80,70 Marjin
750,00 17,65
4.750,00 15,57
5.500,00 19,30
Biaya Pengemasan 1,17
0,03 70,31
0,23 46,88
0,16 Biaya Transportasi
70,00 1,65
432,03 1,42
300,00 1,05
Biaya Tenaga Kerja 33,20
0,78 200,00
0,66 200,00
0,70 Biaya Penyimpanan
460,00 1,51
460,00 1,61
Keuntungan 645,63
15,19 3.587,66
11,76 4.493,12
15,77
Pedagang Pengecer Harga Jual
30.500,00 100,00
Harga Beli 27.750,00
90,98 Marjin
2.750,00 9,02
Biaya Pengemasan 130,63
0,43 Biaya Retribusi
26,64 0,09
Biaya Tenaga Kerja 246,09
0,81 Biaya Penyimpanan
277,50 0,91
Keuntungan 2.069,14
6,78
Harga Beli Konsumen 4.250,00
100,00 30.500,00
100,00 28.500,00
100,00 Total Biaya Tataniaga
104,37 2,46
1.843,20 6,04
1.006,88 3,53
Total Keuntungan Tataniaga 645,63
15,19 5.656,80
18,55 4.493,12
15,77
Total Marjin Tataniaga 750,00
17,65 7.500,00
24,59 5.500,00
19,30 Saluran 1
Saluran 2 Tataniaga Ikan Gurame Konsumsi
Tataniaga Benih Ikan Gurame
Uraian
6.6 Analisis Bagian Harga Yang Diterima Petani Farmer’s share
Mengukur efisiensi tataniaga salah satunya dengan farmer’s share dimana membandingakan harga yang dibayar konsumen terhadap harga produk yang
diterima petani dan dinyatakan dalam bentuk persentase. Farmer’s share pada saluran tataniaga komoditas ikan gurame dapat dilihat pada Tabel 16
Tabel 16. Farmer’s Share
pada Saluran Tataniaga Ikan Gurame di Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Bulan April – Juni
Tahun 2011
Saluran 1 Saluran 2 Harga di Tingkat Petani
3.500 23.000
23.000 Harga di Tingkat Konsumen
4.250 30.500
28.500 Farmers share
82,35 75,41
80,70 Ikan Gurame
Konsumsi Uraian
Benih Ikan Gurame
85
86 Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa bagian harga yang terbesar
diterima oleh petani pada saluran tataniaga benih ikan gurame yaitu saluran tataniaga satu sebesar 82,35 persen, dimana petani menjual benih ikan gurame
dikarenakan masa panen benih dalam jangka waktu relatif singkat, dan memiliki marjin tataniaga sebesar Rp 750,00. Pada tataniaga ikan gurame konsumsi yaitu
saluran tataniaga satu farmer’s share yang diterima petani sebesar 75,41 persen, dimana petani memasarkan ikan gurame konsumsi ke beberapa lembaga tataniaga
seperti pedagang pengumpul dan pedagang pengecer, serta memiliki marjin tataniaga sebesar Rp 7.500,00, sedangkan saluran tataniaga dua farmer’s share
yang di dapat petani sebesar 80,70 persen, dan memiliki marjin tataniaga sebesar Rp 5.500,00.
6.7 Analisis Rasio Keuntungan Terhadap Biaya
Biaya tataniaga ialah biaya yang dikeluarkan oleh lembaga tataniaga dalam menyalurkan benih ikan gurame dan ikan gurame konsumsi dari petani ikan ke
konsumen akhir yang dinyatakan dalam rupiah per ekor untuk benih ikan gurame dan rupiah per kilogram untuk ukuran ikan gurame konsumsi. Sedangkan
keuntungan lembaga tataniaga merupakan selisih antara marjin tataniaga dengan biaya yang dikeluarkan selama proses tataniaga. Jika, ditinjau dari rasio
keuntungan terhadap biaya tataniaga, suatu saluran tataniaga dikatakan efisien apabila penyebaran nilai rasio keuntungan terhadap biaya pada masing-masing
lembaga tataniaga merata. Nilai rasio dapat dilihat pada Tabel 17 dibawah ini, dimana semakin tinggi nilai rasio semakin besar keuntungan lembaga.
Tabel 17. Rasio Keuntungan Terhadap Biaya Lembaga Tataniaga Ikan Gurame di
Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, April – Juni 2011
87
ga Keterangan:
πi : keuntungan Lembaga Tatania
Saluran 1 Saluran 2
Pedagang Pengumpul πi
645,63 3.587,66
4.493,12 ci
104,37 1.162,34
1.006,88 Rasio
πici 6,19
3,09 4,46
Pedagang Pengecer πi
2.069,14 ci
680,86 Rasio
πici 3,04
Total πi
645,63 5.656,80
4.493,12 ci
104,37 1.843,20
1.006,88 Rasio
πici 6,19
3,07 4,46
Tataniaga Ikan Gurame Konsumsi
Lembaga Tataniaga Tataniaga Benih
Ikan Gurame
ci : biaya tataniaga
Berdasarkan tabel 17, dari dua pola tataniaga ikan gurame di Desa Pabuaran, terlihat bahwa nilai total rasio keuntungan dan biaya tataniaga ikan gurame paling
tinggi terdapat pada pola tataniaga benih ikan gurame yaitu sebesar 6,19 dimana setiap lembaga tataniaga mengeluarkan biaya sebesar Rp 1ekor benih ikan
gurame maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 6,19ekor. Rasio keuntungan dan biaya tataniaga terkecil pada pola tataniaga ikan gurame konsumsi yaitu
saluran tataniaga pertama di tingkat lembaga tataniaga pedagang pengecer yaitu sebesar 3,04 dimana setiap lembaga tataniaga mengeluarkan biaya sebesar Rp
1kilogram ikan gurame konsumsi maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 3,04kilogram. Rasio keuntungan dan biaya tataniaga terbesar pada pola tataniaga
ikan gurame konsumsi saluran tataniaga kedua yaitu sebesar 4,46 dimana setiap lembaga tataniaga mengeluarkan biaya Rp 1kilogram ikan gurame konsumsi
maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 4,46kilogram. Perbedaan yang terjadi pada rasio keuntungan terhadap biaya pada tataniaga ikan gurame
konsumsi dikarenakan jumlah volume yang berbeda pada saat penjualan dari pedagang pengumpul ke pedagang pengecer, untuk saluran satu volumenya 720
kilogram untuk saluran ke dua 450 kilogram.
88
6.8 Efisiensi Tataniaga