28 dihasilkan berupa Gabah Kering Giling GKG yang dikonversi dalam bentuk
beras.
4.5.2. Alokasi Komponen Biaya Domestik dan Asing
Komponen biaya yang dikeluarkan selama proses produksi terdiri dari komponen biaya domestik dan biaya asing. Pengalokasikan biaya menjadi
komponen domestik dan asing dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu Pendekatan Langsung Direct Approach dan Pendekatan Total Total Approach
Monke dan Pearson, 1989. Pada penelitian ini digunakan pendekatan total untuk mengalokasikan biaya komponen domestik nontradable dan asing tradable.
Pendekatan total mengasumsikan setiap biaya input tradable dibagi ke dalam komponen biaya domestik dan asing serta dipergunakan apabila produsen lokal
dilindungi, sehingga tambahan penawaran input tradable didatangkan dari produsen lokal. Dalam hal ini, input-input yang tergolong nontradable adalah
benih, pestisida, lahan, tenaga kerja, peralatan, dan penggunaan input lainnnya. Sedangkan input tradable antara lain pupuk urea dan pupuk TSP.
4.5.3. Alokasi Biaya Produksi
Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu komoditi atau produk baik secara
tunai maupun diperhitungkan. Pengalokasian biaya produksi ke dalam komponen asing
tradable atau komponen domestik nontradable ditentukan berdasarkan jenis input, penilaian biaya input tradable dan nontradable dalam biaya total input
Pearson et al., 2005. Pada usahatani beras ini, input tradable seperti pupuk urea dan pupuk TSP digolongkan ke dalam komponen biaya domestik dan asing.
Sedangkan input-input nontradable seperti benih, pestisida, lahan, tenaga kerja,
29 peralatan, dan biaya lainnya digolongkan ke dalam komponen biaya domestik.
Alokasi biaya produksi dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Alokasi Komponen Biaya Input-Output dalam Komponen Domestik dan Asing
No Uraian
Finansial Ekonomi
Domestik Asing
Pajak Domestik
Asing A
Penerimaan Output
1 Output Padi
98.9 0.0
1.1 100.0
0.0
B Input Produksi
1 Pupuk
a. Urea 92.0
7.8 0.2
92.2 7.8
b. TSP 92.0
7.8 0.2
92.2 7.8
c. Poska 92.0
7.8 0.2
92.2 7.8
d. NPK kujang 92.0
7.8 0.2
92.2 7.8
2 Obat-obatan
a. Decis 98.7
0.0 1.3
100.0 0.0
3 Tenaga Kerja
98.3 0.0
1.7 100.0
0.0 4
Penyusutan peralatan 96.8
0.0 3.2
100.0 0.0
5 Sewa lahan
98.0 0.0
2.0 100.0
0.0 6
Pajak bumi dan bangunan
98.5 0.0
1.5 100.0
0.0 7
Jasa traktor 98.3
0.0 1.7
100.0 0.0
Sumber : Tabel Input-Output Indonesia Tahun 2005, diolah 2011
4.5.4. Alokasi Biaya Tataniaga
Biaya tataniaga adalah biaya yang dikeluarkan untuk menambah nilai atau kegunaan suatu barang akibat perubahan kegunaan tempat, kegunaan bentuk, dan
kegunaan waktu Gittinger, 1986. Biaya tataniaga dihitung dari seluruh biaya tataniaga dari daerah produsen hingga ke konsumen, atau dari daerah produsen
sampai ke pelabuhan ekspor atau dari pelabuhan impor sampai ke konsumen.
4.5.5. Penentuan Harga Bayangan
Harga bayangan adalah nilai ekonomi dari suatu barang atau jasa yang menggambarkan biaya oportunitas biaya oportunitas: nilai barang atau jasa yang