Jenis dan Sumber Data

26 Data biaya produksi dan harga output dibagi dengan nilai Indeks Harga Konsumen IHK pada tahun 2005 dengan 2010, dengan tahun dasar tahun 2007. Hal ini dilakukan agar biaya dan penerimaan yang diterima petani baik di tahun 2005 maupun 2010 merupakan biaya dan penerimaan riil yang sudah memasukkan efek inflasi, sehingga mencerminkan kesejahteraan petani. Nilai IHK privat yang digunakan adalah IHK Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2005 80,11 dan pada tahun 2010 123,3 dengan tahun dasar 2007. Pemilihan Kabupaten Tasikmalaya karena kabupaten ini termasuk dalam data inflasi Badan Pusat Statistik di 66 kota, dan keadaan pertanian Kabupaten Tasikmalaya yang tidak jauh berbeda dengan Kabupaten Karawang Tabel 1. Data biaya sosial produksi dan harga bayangan output juga dibagi dengan nilai IHK dengan tahun dasar yang sama agar mencerminkan kesejahteraan sosial petani, yaitu kesejahteraan petani apabila tanpa distorsi pemerintah. Nilai IHK sosial yang digunakan adalah nilai IHK Amerika Serikat pada tahun 2005 94,2 dan IHK Amerika Serikat pada tahun 2010 105,2 dengan tahun dasar 2007.

4.3. Penentuan Jumlah Responden

Responden dalam penelitian ini adalah 30 orang petani padi penggarap di Desa Kondangjaya. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive, yaitu diambil masing-masing enam orang petani dari lima kelompok tani yang ada. Untuk menentukan biaya sosial lahan, dilakukan wawancara tambahan dengan sepuluh orang petani kacang panjang di Desa Pasir Panjang. Penentuan jumlah responden petani kacang panjang berdasarkan keadaan petani yang homogen di lokasi penelitian, sehingga jumlah sepuluh petani dianggap sudah 27 mewakili karakteristik petani kacang panjang di Desa Pasir Panjang secara keseluruhan.

4.4. Pengumpulan Data

Data primer yang dikumpulkan merupakan produksi dan biaya produksi beras pada tahun 2005 dan 2010. Tahun 2005 diasumsikan belum terjadi konversi lahan akibat penetapan RTRW Kabupaten Karawang tahun 2004. Sedangkan tahun 2010 diasumsikan telah mengalami konversi lahan akibat penetapan RTRW Kabupaten Karawang tahun 2004. Data sekunder dikumpulkan dari media internet maupun diambil langsung dari lokasi sumber data yang bersangkutan.

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan model Policy Analysis Matrix PAM. Metode analisis data meliputi metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kualitatif disajikan dengan menginterpretasikan data yang diperoleh, sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan mengumpulkan data, diolah dan disederhanakan dalam bentuk tabulasi untuk dianalisis secara deskriptif menggunakan model PAM. Data diolah dengan bantuan komputer menggunakan program Microsoft excel dan Tabel Input Output Indonesia tahun 2005 untuk mengalokasikan biaya dan komponen tradable dan nontradable. Dalam membangun model PAM harus terlebih dahulu ditentukan input dan output produksi, yang kemudian dialokasikan menjadi barang tradable dan nontradable.

4.5.1. Menentukan Input dan Output

Dalam penelitian ini, input yang diperhitungkan adalah semua komponen input yang digunakan dalam proses produksi. Komponen input tersebut antara lain: benih, pupuk, pestisida, lahan, tenaga kerja dan peralatan. Output yang