Harga Bayangan Nilai Tukar Uang

35 Tmt = Pajak Impor tahun ke-t Rp Xt = Nilai Ekspor tahun ke-t Rp Txt = Pajak Ekspor tahun ke-t Rp Pada penelitian ini, nilai SCF dan SER pada tahun 2005 masing-masing adalah sebesar 99,39 persen dan Rp 9.773. Pada tahun 2010 nilai SCF dan SER masing-masing adalah sebesar 99,47 persen dan Rp 9.130.

4.6. Matriks Analisis Kebijakan Policy Analysis Matrix

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis matriks kebijakan Policy Analysis Matrix. Tujuan dari penggunaan sebuah tabel PAM untuk analisis suatu usahatani memungkinkan seseorang untuk menghitung tingkat keuntungan privat, yaitu sebuah ukuran daya saing usahatani pada tingkat harga pasar atau harga aktual. Tujuan kedua dari analisis PAM adalah menghitung tingkat keuntungan sosial sebuah usahatani yang dihasilkan dengan menilai output dan biaya pada tingkat harga efisiensi social opportunity cost. Tujuan lain dari analisis PAM adalah menghitung transfer effects, sebagai dampak dari suatu kebijakan. Tiga tujuan utama dari metode PAM pada hakekatnya ialah memberikan informasi dan analisis untuk membantu pengambil kebijakan pertanian dalam ketiga isu sentral diatas Pearson et al., 2005. Tabel PAM terdiri dari matriks yang disusun berdasarkan hasil analisis finansial privat dan analisis ekonomi sosial. Penerimaan dan biaya produksi pada harga finansial dan harga sosial dibagi menjadi komponen tradable asing dan nontradable domestik. Input yang digunakan seperti pupuk, pestisida, benih, peralatan, lahan dan lain-lain dipisahkan menjadi input yang dapat diperdagangkan dan faktor domestik Pearson et al., 2005. 36 Matriks PAM terdiri dari tiga baris dan empat kolom Tabel 4. Baris pertama mengestimasi keuntungan privat yaitu perhitungan penerimaan dan biaya berdasarkan harga yang berlaku, yang mencerminkan nilai-nilai yang dipengaruhi kebijakan pemerintah. Baris kedua mengestimasi keunggulan ekonomi dan daya saing komparatif, yaitu perhitungan penerimaan dan biaya berdasarkan harga sosial shadow price atau nilai ekonomi yang sesungguhnya terjadi di pasar tanpa adanya kebijakan pemerintah. Sedangkan baris ketiga merupakan selisih antara baris pertama dan kedua yang menggambarkan divergensi Pearson et al., 2005. Tabel 4. Matriks Analisis Kebijakan Keterangan Pendapatan Biaya Keuntungan Input Tradable Faktor Domestik Nilai Finansial Harga Privat A B C D Nilai Ekonomi Harga Bayangan E F G H Dampak Kebijakan dan Distorsi Pasar Divergensi I J K L Keterangan: Keuntungan Privat = D = A – B – C Keuntungan Sosial = H = E – F – G Transfer Output = I = A – E Transfer Input = J = B – F Transfer Faktor = K = C – G Transfer Bersih = L = D – H Rasio Keuntungan Privat = C A – B Rasio Biaya Sumberdaya Domestik = G E – F Koefisien Proteksi Nominal = output tradable = A E = Input tradable = B F Koefisien Proteksi Efektif = A – B E – F Koefisien Keuntungan = A – B –C E – F – G atau DH Subsidy Rasio untuk Produsen = D – H atau LE Sumber: Pearson et al., 2005 Dari matriks PAM dapat dilakukan beberapa analisis, yaitu: 1 Analisis Keungulan Komparatif