Penelitian Keunggulan Kompetitif Penelitian Terdahulu
17 keseluruhan, dampak kebijakan ini berpengaruh negatif, dan mengurangi tingkat
keunggulan kompetitifnya. Pada penelitian ini dianalisis sensitivitas usahatani jambu biji di Kecamatan Tanah Sareal dengan melakukan simulasi penurunan
harga output sebesar 60 persen dan penurunan harga input sebesar 15 persen. Pada analisis sensitivitas gabungan yang dilakukan, usahatani ini ternyata kehilangan
keunggulan kompetitif, namun tetap memiliki keunggulan komparatif. Dewi 2004 meneliti mengenai keunggulan komparatif dan kompetitif
serta dampak kebijakan pemerintah pada pengusahaan kedelai di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusahaan
kedelai di Kabupaten Boyolali memiliki keunggulan kompetitif dengan nilai RBP sebesar 0,87. Analisis sensitivitas yang dilakukan adalah simulasi penurunan
harga pupuk sebesar 20 persen dan nilai tukar rupiah melemah sebesar empat persen. Hasil analisis sensitivitas adalah keunggulan kompetitif usahatani kedelai
tersebut tidak dipengaruhi oleh melemahnya nilai tukar rupiah, tetapi mengalami peningkatan dengan adanya penurunan harga pupuk sebesar 20 persen.
Perbedaan penelitian mengenai dampak konversi lahan sawah terhadap keunggulan kompetitif usahatani beras di Kabupaten Karawang dengan penelitian
terdahulu adalah adanya masalah konversi lahan sawah yang terjadi di lokasi penelitian. Keunggulan kompetitif dilihat dari dua termin waktu yang berbeda,
yaitu saat sebelum terjadinya konversi lahan sawah 2005 dan setelah terjadinya konversi lahan sawah 2010. Hasil dari penelitian ini adalah perbandingan
keunggulan kompetitif usahatani beras yang dilihat dari tabel PAM sebelum dan sesudah terjadinya konversi lahan sawah dan rumusan kebijakan dalam
menangani permasalah konversi lahan sawah.
18