67 ke tahun 2010 adalah sebesar Rp 1.074.640 per hektar sedangkan peningkatan
keuntungan sosial adalah sebesar Rp 2.822.457 per hektar. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan harga sosial beras sebesar 54 persen yang berdampak pada
peningkatan penerimaan sosial sebesar 62 persen. Koefisien Keuntungan KK menunjukkan rasio keuntungan privat dengan
keuntungan sosial. Nilai KK yang lebih dari satu menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah berdampak pada peningkatan surplus produksi karena penerimaan
privat petani lebih besar dibanding penerimaan sosialnya. Berdasarkan Tabel 11, nilai KK pada usahatani beras di Desa Kondangjaya mengalami penurunan
sebesar 12,96. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan keuntungan sosial, sedangkan keuntungan privat mengalami penurunan.
Rasio Subsidi bagi Produsen RSP adalah rasio antara transfer bersih dengan pendapatan pada tingkat harga sosial. Berdasarkan Tabel 11, nilai RSP
usahatani beras di Desa Kondangjaya menurun sebesar 0,45 dari tahun 2005 ke tahun 2010. Hal ini dipengaruhi oleh nilai TB turun dari tahun 2005 ke tahun
2010 karena peningkatan keuntungan sosial dan penurunan keuntungan privat yang terjadi.
68
VII. RUMUSAN KEBIJAKAN DALAM UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN KONVERSI LAHAN SAWAH
Rumusan kebijakan dalam upaya mengatasi permasalahan konversi lahan sawah di Kabupaten Karawang dapat dilakukan dengan melakukan analisis
sensitivitas terhadap kebijakan yang potensial untuk dilakukan. Analisis sensitivitas adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui besar perubahan
nilai pada tabel PAM karena simulasi perubahan input, output, dan faktor lainnya. Analisis sensitivitas perlu dilakukan karena analisis dalam model PAM
merupakan analisis yang bersifat statis. Analisis sensitivitas pada usahatani beras di Desa Kondangjaya adalah perubahan nilai indikator pada tabel PAM apabila
ada kebijakan pemerintah terhadap lahan pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani penggarap yang terkena dampak konversi lahan sawah di
Desa Kondangjaya. Kebijakan pemerintah terhadap lahan pertanian pada umumnya meningkatkan keuntungan pemilik lahan pertanian tersebut, misalnya
kebijakan pajak lahan progressive
. Petani padi di Desa Kondangjaya adalah petani penggarap yang membayar sewa lahan ataupun melakukan sistem bagi
hasil kepada pemilik lahan pertaniannya. Oleh karena itu, kebijakan yang tepat untuk dijadikan analisis sensitivitas pada penelitian ini adalah kebijakan
Landreform. Kebijakan Landreform adalah pendistribusian lahan pertanian kepada
petani kecil. Dampak dari kebijakan Landreform adalah hilangnya sistem bagi hasil maupun pembayaran sewa lahan sawah. Analisis sensitivitas dilakukan pada
usahatani beras di Desa Kondangjaya setelah terjadinya konversi lahan, yaitu tahun 2010. Tabel 12 menunjukkan hasil analisis penghapusan biaya sewa lahan
sawah.
69
Tabel 12. Tabel PAM Usahatani Beras di Desa Kondangjaya dengan Penghapusan Biaya Sewa Lahan
Uraian Penerimaan
Biaya Input Keuntungan
Tradable Faktor Domestik
Privat 12.456.337
72.774 6.793.771
5.589.792 Sosial
12.573.652 127.397
12.253.219 193.036
Dampak Kebijakan
-117.315 -54.623
-5.459.448 5.396.756
Sumber: Data Primer, diolah 2011 Penghapusan biaya sewa lahan sawah maupun sistem bagi hasil hanya
berpengaruh kepada biaya input domestik usahatani beras di Desa Kondangjaya, karena lahan merupakan salah satu faktor domestik pada usahatani ini. Indikator
PAM berdasarkan Tabel 12 ditunjukkan pada Tabel 13.
Tabel 13. Indikator-Indikator PAM pada Usahatani Beras di Desa Kondangjaya dengan Penghapusan Biaya Sewa Lahan Sawah
No. Indikator
Nilai
1. Keuntungan Privat KP RpHa
5.589.792 2.
Keuntungan Sosial KS RpHa 193.036
3. Rasio Biaya Privat RBP
0,55 4.
Biaya Sumberdaya Domestik BSD 0,98
5. Transfer Input TI RpHa
-54.623 6.
Koefisien Proteksi Input Nominal KPIN 0,57
7. Transfer Faktor TF RpHa
-5.459.448 8.
Transfer Output TO RpHa -117.315
9. Koefisien Proteksi Output Nominal KPON
0,99 10.
Koefisien Proteksi Efektif KPE 0,99
11 Transfer Bersih TB RpHa
5.396.756 12.
Koefisien Keuntungan KK 28,96
13. Rasio Subsidi Produsen RSP
0,43 Sumber: Data Primer, diolah 2011
Tabel 13 menunjukkan indikator keunggulan kompetitif dan dampak kebijakan pemerintah terhadap usahatani beras di Desa Kondangjaya pada tahun
2010 dengan penghapusan biaya sewa lahan sawah. Penghapusan biaya sewa lahan sawah mempengaruhi tingkat keunggulan kompetitif dan dampak kebijakan
pemerintah terhadap usahatani beras di Desa Kondangjaya dan dampak kebijakan pemerintah terhadap usahatani tersebut.