Hubungan antara Rapat Koordinasi Tingkat Puskesmas dengan

berlangsung terus menerus sehingga diharapkan sedikit demi sedikit puskesmas dapat memenuhi kebutuhan sarana penunjang tersebut sendiri.

5.1.8 Hubungan antara Rapat Koordinasi Tingkat Puskesmas dengan

Implementasi Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara rapat koordinasi tingkat puskesmas dengan implementasi Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Puskesmas di Kota Semarang. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dengan uji Chi Square diperoleh p value = 0,037 p value 0,05. Berdasarkan hasil penelitian pula menunjukkan bahwa dari 22 responden yang mengatakan tidak ada rapat koordinasi, terdapat 15 responden 40,54 dengan implementasi MTBS rendah dan 7 responden 18,9 dengan implementasi MTBS tinggi. Sedangkan dari 15 responden yang mengatakan ada rapat koordinasi, terdapat 5 responden 13,51 dengan implementasi MTBS rendah dan 10 responden 27,0 dengan implementasi MTBS tinggi. Menurut George R. Terry dalam Azrul Azwar 1996: 112 yang dimaksud rapat koordinasi adalah melaksanakan pertemuan dalam rangka koodinasi terpadu kegiatan antar program maupun antar instansi lintas sektoral yang terkait dengan masalah kesehatan masyarakat, sehingga tercapai tujuan pembangunan kesehatan yang menyeluruh. Dalam hal ini keterpaduan pelayanan yang dilakukan praktik MTBS menunjukkan suatu kerja tim yang kompak dan fleksibel dengan dipandu buku panduan atau formulir MTBS menggambarkan bahwa MTBS merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan Rafless Bencoolen, 2011. Maksud tersebut yakni dilaksanakan dengan mengadakan rapat kerja secara periodik untuk team antar program dalam puskesmas dan antar sektor dengan unit-unit terkait lainnya diluar puskesmas guna menunjang kegiatan puskesmas yang berkaitan dengan masalah Manajemen Terpadu Balita Sakit. Tanpa koordinasi yang baik antar program-program koordinasi internal yang berkaitan dengan faktor tersebut, dan juga koordinasi eksternal lintas sektoral dengan instansi terkait, akan sulit untuk mengupayakan percepatan akselarasi pelaksanaan program pelayanan kesehatan di Puskesmas Budioro B, 2002: 95.

5.1.9 Hubungan antara Sistem Pencatatan Pelaporan Pelaksanaan MTBS