4.2.2 Analisis Bivariat
4.2.2.1. Hubungan antara Pengetahuan Petugas dengan Implementasi
Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS
Hubungan antara pengetahuan petugas dengan implementasi Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS dapat dilihat dalam tabulasi
sebagai berikut : Tabel 4.13 Tabulasi Silang antara Pengetahuan Petugas dengan Implementasi
Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS
Pengetahuan tentang MTBS
Implementasi MTBS Jumlah
P value Rendah
Tinggi
n n
N Kurang + Cukup
16 43,24
10 27,0
26 70,3
0,160 Baik
4 10,81
7 18,9
11 29,7
Jumlah 20
54,1 17
45,9 37
100 Sumber: Data Hasil Penelitian Tahun 2011
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa dari 26 responden yang memiliki pengetahuan kurang dan cukup tentang MTBS terdapat 16
responden 43,24 dengan implementasi MTBS rendah dan 10 responden 27,0 dengan implementasi MTBS tinggi. Sedangkan dari 11 responden
yang memiliki pengetahuan baik tentang MTBS, terdapat 4 responden 10,81 dengan implementasi MTBS rendah dan 7 responden 18,9
dengan implementasi MTBS tinggi.
Hasil analisis dengan menggunakan uji Chi Square dengan taraf kepercayaan 95 diperoleh p value = 0,160 dimana itu lebih dari 0,05
0,160 0,05 berarti Ho diterima atau dapat dikatakan tidak ada hubungan antara pengetahuan petugas tentang MTBS dengan implementasi MTBS di
Puskesmas di Kota Semarang.
4.2.2.2. Hubungan antara Sikap Petugas dengan Implementasi Manajemen
Terpadu Balita Sakit MTBS
Hubungan antara sikap petugas dengan implementasi Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS dapat dilihat dalam tabulasi sebagai berikut :
Tabel 4.14 Tabulasi Silang antara Sikap Petugas dengan Implementasi Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS
Sikap Petugas
Implementasi MTBS Jumlah
P value CC
Rendah Tinggi
n n
N Cukup
10 27,03
3 8,11
13 35,14
0,040 0,320
Baik 10
27,03 14
37,8 24
64,83 Jumlah
20 54.1
17 45.9
37 100
Sumber: Data Hasil Penelitian Tahun 2011 Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa dari 13 responden
yang memiliki sikap cukup, terdapat 10 responden 27,03 dengan implementasi MTBS rendah dan 3 responden 8,11 dengan implementasi
MTBS tinggi. Sedangkan dari 24 responden yang memiliki sikap baik, terdapat 10 responden 27,03 dengan implementasi MTBS rendah dan 14
responden 37,8 dengan implementasi MTBS tinggi.
Hasil analisis dengan menggunakan uji Chi Square dengan taraf kepercayaan 95 diperoleh p value = 0,040 dimana itu kurang dari 0,05
0,040 0,05 berarti Ho ditolak atau dapat dikatakan ada hubungan antara sikap petugas dengan implementasi MTBS . Berdasarkan Symmetric
Measures didapatkan Coefisient Contingency sebesar 0,320. Hal ini dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang lemah antara sikap petugas terhadap
implementasi MTBS di Puskesmas di Kota Semarang.
4.2.2.3. Hubungan antara Motivasi Kerja Petugas dengan Implementasi