itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria yang telah ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek
penelitian atau responden Soekidjo Notoatmodjo, 2003: 130.
2.2.1.2 Sikap Petugas
Sikap attitude merupakan pernyataan yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan seseorang terhadap objek, orang lain atau peristiwa. Hal
ini mencerminkan bagaimana perasaan seseorang tentang sesuatu dalam melakukan pekerjaan. Sikap mempunyai tiga komponen, yaitu : kesadaran,
perasaan, dan perilaku. Kesadaran akan menimbulkan perasaan pada seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang kemudian akan
menghasilkan perilaku yang akan mempengaruhi hasil kerja Robbins, 2008: 92.
Menurut Soekidjo Notoatmodjo 2003: 130 sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau
objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari adalah merupakan
reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Seperti halnya pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu :
1. Menerima Receiving Menerima, diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan objek.
2. Merespons Responding Menberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan,
lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut.
3. Menghargai Valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan
orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 4. Bertanggung jawab Responsible
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.
2.2.1.3 Motivasi Kerja Petugas
Menurut Winslow 1991 yang dikutip oleh Budioro B 2002: 5, keberhasilan program kesehatan masyarakat dengan kemauan dan
kesadarannya sendiri bersedia menerima semua yang diwajibkan kepada mereka. Lebih akan berhasil lagi bila mereka dengan pengetahuan dan
pengertian serta sikap yang positif merasa ikut bertanggung jawab atas terselenggaranya program tersebut. Hal ini akan dapat dicapai dengan lebih
berhasil dan lebih mantap bila diberikan penyuluhan. Motivasi berasal dari perkataan motif yang artinya adalah rangsangan,
dorongan, dan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut memperlihatkan perilaku tertentu. Sedangkan yang dimaksud
motivasi adalah upaya untuk menimbulkan rangsangan, dorongan, dan ataupun pembangkit tenaga pada seseorang atau sekelompok masyarakat
tertentu, untuk mau berbuat dan bekerja sama secara optimal untuk melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan Azrul Azwar, 1996: 288.
2.2.1.4 Pelatihan MTBS yang Diikuti Petugas