Hubungan antara Pengetahuan Petugas dengan Implementasi

115

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

5.1.1 Hubungan antara Pengetahuan Petugas dengan Implementasi

Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan petugas dengan implementasi Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Puskesmas di Kota Semarang. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dengan uji Chi Square diperoleh p value = 0,036 p value 0,05. Berdasarkan hasil penelitian pula menunjukkan bahwa dari 26 responden yang memiliki pengetahuan kurang dan cukup tentang MTBS terdapat 16 responden 43,24 dengan implementasi MTBS rendah dan 10 responden 27,0 dengan implementasi MTBS tinggi. Sedangkan dari 11 responden yang memiliki pengetahuan baik tentang MTBS, terdapat 4 responden 10,81 dengan implementasi MTBS rendah dan 7 responden 18,9 dengan implementasi MTBS tinggi. Hal ini dapat dimengerti bahwa petugas yang mempunyai pengetahuan baik cenderung akan baik dalam menerapkan tatalaksana terhadap balita sakit dengan menggunakan pendekatan MTBS, sesuai dengan teori perilaku yang mengatakan bahwa perilaku seseorang terhadap sesuatu akan sesuai dengan tingkat pemahaman terhadap sesuatu tersebut. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Rogers 1974 dalam Soekidjo Notoatmodjo 2003: 121, bahwa perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Titin Irawati 1998, yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan kepatuhan bidan desa terhadap standar minimal pelayanan antenatal ANC 5T di Kabupaten Dt.II Cianjur dan sejalan pula dengan penelitian Yuliana 2000 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan petugas dengan kepatuhan petugas terhadap standar ANC di 6 puskesmas pelaksana QA di Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Hal ini tidak sejalan dengan pendapat Benyamin Bloom dalam Soekidjo Notoatmodjo 2003: 127, yang menyatakan bahwa perilaku dibagi dalam 3 domain yaitu pengetahuan tentang sesuatu materi, sikap terhadap materi tersebut, serta tindakan sehubungan dengan materi tersebut. Artinya perilaku baru dimulai dari petugas mengetahui terlebih dahulu apa isi dari tatalaksana MTBS, sehingga akan menimbulkan suatu pengetahuan baru, kemudian timbul suatu respon batin yang merupakan sikap terhadap tatalaksana MTBS tersebut. 106

5.1.2 Hubungan antara Sikap Petugas dengan Implementasi Manajemen