MTBS dengan implementasi MTBS di Puskesmas di Kota Semarang Tahun 2010?
1.4 Manfaat Penelitian
Peneitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain :
1. Bagi Peneliti Sebagai latihan dalam memecahkan masalah-masalah pelayanan
kesehatan khususnya yang berkaitan dengan penerapan MTBS dalam mengintegrasikan berbagai teori dan konsep yang didapatkan dalam
perkuliahan ke dalam aplikasi penelitian ilmiah., dan hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti
dalam memahami permasalahan-permasalahan yang ada di puskesmas. 2.
Bagi Puskesmas Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan guna meningkatkan
kinerja petugas dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat, dan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan terhadap balita yang sakit. 3. Bagi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk diadakan penelitian selanjutnya mengenai MTBS di wilayah yang lain.
1.5 Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No. Judul Peneliti
Lokasi Penelitian Tahun
Desain Variabel
Hasil 1
2 3
4 5
6
1. Hubungan
Penerapan Manajemen
Terpadu Balita Sakit
MTBS diare dengan kesembuhan diare akut
pada balita
di Puskesmas I Kartasura
Rosyidah Munawarah di
Puskesmas I
Kartasura
2008 Mengguna
kan desain penelitian
prospektif dengan
pendekatan kuantitatif
dengan mengukur
Chi Square untuk
mengukur nilai p
Variabel bebas : Penerapan
Manajemen Terpadu
Balita Sakit
MTBS diare
Variabel terikat : kesembuhan
diare akut pada balita
Tidak ada hubungan antara penerapan MTBS
diare dengan
kesembuhan diare akut pada
balita di
Puskesmas I Kartasura. didapatkan balita yang
tidak sembuh
berdasarkan MTBS
dengan rencana terapi A untuk diare akut tanpa
dehidrasi sebesar
13,33 dan balita yang tidak sembuh dengan
rencana terapi B untuk diare
akut dehidrasi
ringan sebesar 50, tetapi tidak bermakna
secara statistik.
dan hanya
6,25 balita
dengan diare akut yang tidak sembuh dengan
terapi tanpa MTBS.
2.
1
Evaluasi Pelaksanaan
Manajemen Terpadu
Balita Sakit MTBS di
Puskesmas di
Kabupaten Tanah Laut Propinsi
Kalimantan Selatan Hari Pratono di
Kabupaten Tanah Laut Propinsi
Kalimantan Selatan
2
2007
3
Deskriptif dengan
pendekatan studi kasus
4
Menilai pelaksanaan
MTBS dengan
pengamatan langsung
untuk mengetahui alur
pelayanan dan
keterpaduan pelayanan.
kepatuhan
5
Alur pelayanan praktik MTBS sudah mengikuti
pola pemeriksaan
dengan pelayanan yang terintegrasi
yang melibatkan tim yang
dikelola oleh seorang case
manager serta
dengan intervensi yang terintegrasi
meliputi pengobatan,
6
Petugas Dinilai
dengan Membandingkan
dengan Cheklis Berdasarkan
Buku
Bagan MTBS.
Promosi dan
pencegahan. Kepatuhan terhadap standar MTBS
cukup dengan
nilai 67. Praktik MTBS ini
mendapat dukungan
manajemen dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah
Laut. Peran
seorang case manager sebagai
penanggungjawab pelaksanaan
MTBS yang
didukung oleh
manajemen Puskesmas menjadikan
praktik Manajemen
Terpadu Balita Sakit MTBS
tetap terjaga
kelangsungannya.
Sedangkan perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya dapat dilihat pada matrik dibawah ini:
Tabel 1.2 Matrik Perbedaan Penelitian No
Pembeda Rosyidah
Munawarah Hari Pratono
Agita Maris Nurhidayati
1 2
3 4
5
1
Judul Hubungan
Penerapan Manajemen
Terpadu Balita Sakit
MTBS Diare dengan Kesembuhan
Diare Akut Pada
Balita di Puskesmas I Kartasura
Evaluasi Pelaksanaan
Manajemen Terpadu
Balita Sakit MTBS di
Puskesmas di
Kabupaten Tanah Laut Propinsi
Kalimantan Selatan
Faktor yang Berhubungan dengan
Implementasi Manajemen
Terpadu Balita Sakit MTBS di
Puskesmas di
Kota Semarang
2
Tahun dan Tempat
Penelitian 2008,
Puskesmas I
Karatasura 2007,
di Kabupaten
Tanah Laut Propinsi Kalimantan Selatan
2010, di Puskesmas di Kota Semarang
3
Rancangan Penelitian
Desain penelitian prospektif dengan
pendekatan kuatitatif dengan mengukur
Chi Square untuk mengukur nilai p
Deskriptif dengan pendekatan studi kasus
Survey explanatory dengan pendekatann
crosss sectional
4
Variabel Penelitian
Variabel bebas :
Penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit
MTBS diare
Variabel terikat :
Kesembuhan diare
akut pada balita
Variabel bebas :
Menilai Pelaksanaan
MTBS dengan
Pengamatan Langsung untuk
Mengetahui Alur pelayanan dan
Keterpaduan Pelayanan.
Variabel terikat :
Kepatuhan petugas
dinilai dengan
membandingkan dengan cheklis
berdasarkan buku
bagan MTBS.
Variabel Bebas :
1. Pengetahuan petugas pemegang
program MTBS.
2. Sikap petugas
pemegang program
MTBS. 3. Motivasi
kerja petugas
pemegang program MTBS.
4. Pelatihan MTBS
yang pernah diiukuti petugas.
5. Kepemimpinan kepala puskesmas.
6. Ketersediaan peralatan
yang digunakan
dalam pemeriksaan MTBS.
7. Alokasi dana dari dinkes untuk kegiatan
MTBS.
1
2 3
4
8. Rapat koordinasi
tingkat puskesmas
5
9. Sistem pencatatan
pelaporan pelaksanaan MTBS.
10. Pelaksanaan supervisi MTBS oleh
dinkes terhadap
pelaksanaan MTBS. 11. Pelaksanaan evaluasi
penilaian MTBS
oleh kepala
puskesmas terhadap pelaksanaan MTBS.
Variabel Terikat :
Implementasi Manajemen
Terpadu Balita Sakit MTBS
1.6 Ruang Lingkup Penelitian