Kepemimpinan Kepala Puskesmas Faktor Pemudah predispossing factor

Maka pelatihan merupakan suatu cara untuk mempengaruhi secara positif keefektifan diri karena para karyawan mungkin lebih bersedia untuk menjalankan tugas-tugas pekerjaan dan mengarahkan tingkat upaya yang tinggi, atau dalam lingkup harapan, individu-indiviu lebih mungkin untuk mempersepsikan upaya mereka sebagai mengarah ke kinerja Stephen P. Robbins, 2001: 235. Tujuan dari pelatihan ini yaitu dihasilkannya petugas kesehatan yang terampil menangani bayi dan balita sakit dengan menggunakan tatalaksana MTBS. Sasaran utama pelatihan MTBS ini adalah perawat dan bidan, akan tetapi dokter puskesmas pun perlu terlatih MTBS agar dapat melakukan supervisi penerapan MTBS di wilayah kerja puskesmas Yeyen, 2006.

2.2.1.5 Kepemimpinan Kepala Puskesmas

Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi prestasi kerja organisasi karena kepemimpinan merupakan aktifitas yang utama agar tujuan organisasi tercapai. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memberikan pengaruh kepada perubahan perilaku orang lain baik secara langsung maupun tidak. Seorang manajer yang ingin kepemimpinannya lebih efektif, ia harus mampu : a. Memotivasi dirinya sendiri untuk bekerja dan banyak membaca b. Memiliki kepekaan yang lebih tinggi terhadap permasalahan organisasi. Ia harus selalu merasa ditantang untuk mengatasi hambatan kerja yang dapat menjadi penghalang tercapainya tujuan organisasi yang ia pimpin. c. Menggerakkan memotivasi stafnya agar mereka mampu melaksanakan tugas pokok organisasi sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepadanya dan tanggung jawab yang melekat pada setiap tugas A.A. Gde Muninjaya, 1999: 70. Keberhasilan perusahaan jasa dalam mempertahankan keberadaannya sangat tergantung kepada semangat seluruh sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan maupun konsumen dibandingkan dengan apa yang dilakukan para pesaingnya. Memegang teguh nilai-nilai dalam organisasi tidak hanya dijadikan pedoman dalam menghadapi para konsumen, tetapi juga diharapkan melekat dalam gaya hidup sehari-hari. Untuk itu, diperlukan persyaratan penting agar bisa menanamkan nilai-nilai istimewa kepada karyawan. Disinilah peran seorang pimpinan organisasi, mampu menunjukkan yang terbaik dan memberikan contoh perilaku istimewa yang diinginkan, tidak sekedar komando atau perintah-perintah saja. Manusia adalah faktor yang sangat menentukan dalam perusahaan jasa, terutama pada industri yang lebih banyak menggunakan manusia daripada mesin labor intensive. Apabila manusia dengan semua perilaku baiknya, yang menjunjung nilai organisasi yang baik dapat dimanfaatkan secara optimal, maka kemampuannya ini merupakan kekuatan yang potensial dalam mencapai tujuan suatu organisasi Farida Jasfar, 2005: 231.

2.2.2 Faktor Pemungkin enabling factor