Analisis Kesesuaian Lokasi Translokasi

71 1,9 pada betina. Hal ini memberi indikasi bahwa hanya pada kondisi dan situasi tertentu saja harimau menempuh perjalanan panjang dalam satu hari. Perjalanan panjang mungkin dilakukan harimau pada saat-saat mereka ingin menuju satu sasaran tertentu, misalnya lokasi tempat perburuan hewan mangsa atau pada jantan ketika menuju daerah jelajah betina untuk kawin. Gambar 11. Persentase distribusi frekuensi jarak pergerakan harian harimau sumatera yang ditranslokasikan. 5.1.2 Daerah Jelajah 5.1.2.1 Waktu Pembentukan Daerah Jelajah Kajian terhadap data posisi setiap minggu menggunakan MCP100 memberi indikasi bahwa setiap harimau yang ditranslokasikan membutuhkan waktu yang berbeda, berkisar antara 8-17 minggu, untuk menetapkan daerah jelajah di lokasinya yang baru Gambar 12. Pada harimau jantan daerah jelajah tersebut terbentuk masing-masing setelah 10 minggu untuk harimau JD-1, 11 minggu untuk JD-2, 8 minggu untuk JD-3, dan 13 minggu untuk JD-5. Sementara itu, harimau betina BD-1 membutuhkan waktu 17 minggu untuk menetapkan daerah jelajahnya. Terdapat beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi lamanya waktu yang dibutuhkan setiap harimau translokasi dalam menetapkan daerah jelajahnya. Faktor-faktor tersebut antara lain umur dan jenis kelamin harimau, serta faktor kelimpahan harimau lokal dan hewan mangsa utama di lokasi tempat dimana harimau masing-masing dilepas-liarkan. Harimau betina BD-1 dan harimau jantan JD-5 membutuhkan waktu paling lama dalam menetapkan daerah jelajahnya, yaitu masing-masing 17 dan 13 minggu. Keduanya di translokasikan ke daerah dengan KR harimau lokal tertinggi Tabel 8. Gambar 12. Daerah Jelajah kumulatif km 2 mingguan yang dibentuk oleh harimau translokasi. Dengan analisis korelasi rank Spearman N=5 diketahui bahwa kelimpahan harimau lokal di lokasi pelepas-liaran r= 0,949; P= 0,014 merupakan satu-satunya faktor yang secara signifikan paling berpengaruh terhadap lamanya waktu harimau translokasi menetapkan daerah jelajahnya Tabel 8. Sementara itu, faktor kelimpahan hewan mangsa, umur dan jenis kelamin harimau tidak signifikan pengaruhnya terhadap lamanya waktu pembentukan daerah jelajah harimau translokasi. Meskipun melalui uji