Pendekatan Sintetik Pendekatan-pendekatan lain dalam pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran 2 32 3 Kita dapat memilih salah satu model pembelajaran yang kita anggap sesuai dengan materi pelajaran kita; dan jika perlu kita dapat menggabungkan beberapa model pembelajaran. 4 Model apa pun yang kita terapkan, jika kita kurang menguasai materi dan tidak disenangi para peserta didik, maka hasil pembelajaran menjadi tidak efektif. 5 Oleh karena itu, komitmen kita adalah sebagai berikut. a Kita perlu menguasai materi yang harus kita ajarkan, dapat mengajarkannya, dan terampil mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. b Kita berniat untuk memberikan yang kita punyai kepada para peserta didik dengan sepenuh hati, hangat, ramah, antusias, dan bertanggungjawab. c Menjaga agar para peserta didik mencintai kita, menyenangi materi yang kita ajarkan, dengan tetap menjaga kredibilitas dan wibawa kita sebagai guru. d Kita sebagai guru dapat mengembangkan model pembelajaran sendiri. Anggaplah seperti kita sedang melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas.

b. Perlunya Pembelajaran Aktif dan Kreatif

Dalam Permendiknas No. 41 Tahun 2007 pada uraian tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran diuraikan bahwa dalam proses pembelajaran harus berlangsung secara interaktif, memberikan ruang yang cukup bagi prakarsakeaktifan dan kreativitas, menyenangkan dan memotivasi, serta mampu melatih kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Pembelajaran aktif yang seperti itu dikenal dengan istilah PAKEM. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Pembelajaran ini, juga dikenal sebagai Joyful Learning. PAKEM diberlakukan untuk semua pelajaran, termasuk dalam pelajaran matematika. Dalam pembelajaran matematika, peserta didik tidak boleh dianggap sebagai botol kosong yang harus diisi ilmu oleh guru, tetapi guru juga harus membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan bagi guru dan peserta didik. Peserta didik dibuat aktif melalui berbuat dan berdialog, peserta didik perlu didorong daya kreativitasnya. Muaranya, daya serap peserta didik pada pelajaran matematika juga harus meningkat. Berarti, pembelajaran matematika di kelas menjadi semakin efektif. Banyak sekali tantangan di bidang pendidikan dasar dan menengah, di antaranya adalah: Modul Matematika SMA 33 1 krisis ekonomi dengan segala dampaknya menuntut pendidikan sebagai sebagai alat dalam economic recovery; 2 desentralisasi pendidikan menuntut pelayanan yang bermutu; 3 globalisasi membawa implikasi pada mutu yang kompetitif. Dari tantangan tersebut, para guru pelajaran matematika dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikannya, khususnya pada mata pelajaran matematika. Strategi pembelajaran untuk mata pelajaran matematika adalah Pembelajaran Aktif Active Learning dan harus disajikan dalam suasana yang menyenangkan. Peserta didik- peserta didik SMPSMA atau yang sederajat berada dalam tahap menjelang operasi berpikir formal. Oleh karena itu, tepatlah apabila pembelajaran berbasis PAKEM diterapkan sekolahmadrasah. PAKEM dikembangkan lagi dengan istilah PAIKEM, dengan I sebagai singkatan Inovatif. Hal ini amat dimungkinkan terjadi, akibat dari adanya perubahan paradigm cara pandang dan berpikir yang mendasar di bidang pendidikan, yaitu: 1 dari Schooling menjadi Learning, 2 dari Instructive menjadi Facilitative, 3 dari Government role menjadi Community role, dan 4 Centralistic menjadi Decentralistic. Dampak positifnya, guru mulai memperoleh kebebasan akademik untuk menentukan sendiri model-model pembelajaran yang dipandang cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di kelasnya. Paradigma lain dalam pendidikan di Indonesia, adalah tuntutan agar produk yang dihasilkannya diperoleh melalui 1 Learning to Know, 2 Learning to Do, 3 Learning to Be, dan 4 Learning to Live Together. Ini dapat dicapai jika pembelajaran di kelas dilakukan dengan menerapkan model-model pembelajaran yang menuntut peserta didik aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Kelebihan PAKEMPAIKEM, di dalamnya dapat diterapkan penggunaan multi media, multi metode, praktik dan bekerja dalam tim, memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar alam takambang, serta dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

c. Penerapan PAKEMPAIKEM di SMA

PA dalam PAKEM adalah Pembelajaran Aktif. Penerapan pembelajaran aktif, berarti kita sebagai guru matematika harus melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Peserta didik tidak hanya mendengar dan mencatat, tetapi peserta didik juga terlibat dalam diskusi, belajar menjelaskan idenya presentasi, misalnya, dan juga harus