Sudut dalam Dimensi Tiga

Modul Matematika SMA 89

F. RANGKUMAN

Proyeksi suatu titik terhadap bidang adalah titik pangkal di biang dari ruas garis yang dibuat melalui titik tegak lurus pada bidang . Proyeksi suatu bangun geometri pada bidang diperoleh dengan memproyeksikan semua titik pada bangun tersebut pada bidang . Jarak dua titik diwakili oleh panjang ruas garis yang menghubungkan kedua titik tersebut. Jarak antara titik ke garis adalah panjang ruas garis proyeksi antara titik tersebut ke garis. Jarak titik ke bidang ditentukan oleh panjang ruas garis dari titik ke bidang yang tegak lurus terhadap bidang . Jarak antara dua garis bersilangan dan ditentukan oleh panjang ruas garis yang menghubungkan titik pada dengan titik pada dan tegak lurus pada kedua garis dan . Jarak garis ke bidang ditentukan oleh jarak salah satu titik pada ke bidang . Jarak antara dua bidang sejajar dan ditentukan oleh jarak salah satu titik pada ke bidang atau sebaliknya. Sudut antara dua garis berpotongan ditentukan oleh besar sudut terkecil yang dibentuk oleh kedua garis tersebut. Sudut antara dua garis bersilangan dan adalah sudut antara garis berpotongan dan dengan sejajar dan sejajar .Jika garis tidak tegak lurus bidang , maka sudut antara garis dan bidang adalah sudut lancip yang terbentuk oleh garis dan proyeksinya pada bidang .Bidang tumpuan dari dua bidang yang berpotongan adalah setiap bidang yang tegaklurus terhadap garis potong kedua bidang tersebut. Sudut antara dua bidang yang berpotongan ditentukan oleh besar sudut antara garis-garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang tumpuan dengan kedua bidang tersebut.

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Anda telah mempelajari materi jarak dan sudut dalam ruang berdimensi tiga. Untuk menguasai materi ini dibutuhkan kemampuan spasial yang kuat. Bagi yang masih kesulitan membayangkan disarankan untuk menggunakan media benda kongkret kerangka bangun ruang. Dari latihan, Anda dapat menilai kemampuan diri, jika jawaban benar lebih dari 85 maka dikatakan sudah baik penguasaan materinya. Untuk pembaca yang belum dapat mencapai skor yang ditentukan dapat mengulang materi dan memperbanyak latihan. Kegiatan Pembelajaran 7 90 91 KEGIATAN PEMBELAJARAN 8 IRISAN KERUCUT

A. TUJUAN

Guru pembelajar dapat menjelaskan pengertian irisan kerucut dan jenis-jenisnya serta dapat menjelaskan persamaan irisan kerucut.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Setelah membaca dan mengikuti serangkaian kegiatan pada bagian ini, pembaca diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian irisan kerucut. 2. Menjelaskan pengertian parabola. 3. Menjelaskan pengertian ellips. 4. Menjelaskan pengertian hiperbola. 5. Menjelaskan persamaan parabola. 6. Menjelaskan persamaan ellips. 7. Menjelaskan persamaan hiperbola.

C. URAIAN MATERI

1. Irisan Kerucut

Irisan kerucut dan sifat-sifatnya telah dipelajari oleh Menaechmus sekitar 350 SM dan Apollonius sekitar 225 SM. Menaechmus menggunakan kurva parabola untuk menyelesaikan permasalahan melipatduakan volum kubus. Apollonius menulis 11 buku, salah satu yang terkena l adalah Conics . a memperkenalkan istilah parabola, hiperbola, dan ellips. Saat ini, kurva irisan kerucut banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, sifat parabola yang memantulkan sinar sejajar sumbu simetri sehingga melalui fokus telah digunakan untuk kompor matahari, pembangkit listrik tenaga surya, reflektor lampu, radar, dll. Dengan memandang lintasan planet dan matahari terletak sebidang, maka lintasan tersebut berbentuk ellips dengan matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Sebelum tergeser oleh peralatan GPS Global Positioning System kurva hierbola digunakan dalam navigasi pelayaran. Kurva hiperbola juga digunakan dalam