Persiapan Rencana Tindakan Setiap Siklus

C. Rencana Tindakan

Rencana tindakan akan digunakan sebagai acuan kegiatan yang akan dilakukan peneliti. Rencana tindakan dibagi menjadi tahap persiapan dan tahap rencana tindakan setiap siklus.

1. Persiapan

Rancangan kegiatan persiapan penelitian yang nantinya akan digunakan untuk memudahkan dalam menyusun siklus tindakan dan memperoleh gambaran awal yang jelas tentang siswa. Rancangan kegiatan persiapan terdiri dari: a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Duwet untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut. b. Melakukan wawancara dengan guru dan kepala sekolah untuk mengetahui masalah dalam pembelajaran. c. Mengamati daftar nilai siswa tahun pelajaran sebelumnya. Dapat dilihat pada lampiran 18 Data Prestasi Belajar halaman 314. d. Melakukan observasi pada siswa kelas V untuk memperoleh kondisi awal mengenai keaktifan siswa dalam pelajaran IPS. e. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas ialah kurangnya keaktifan dan prestasi belajar siswa mengenai materi persiapan kemerdekaan Indonesia. f. Menganalisis masalah belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Caranya dengan menemukan akar masalah berdasarkan hasil observasi dan wawancara. g. Menyusun proposal penelitian. h. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok. i. Menyusun silabus, RPP, LKS, dan instrumen pengumpulan data rubrik pengamatan, pedoman wawancara, kisi-kisi soal, soal evaluasi, dan instrumen penilaian. j. Melakukan validasi perangkat pembelajaran danpedoman observasi. k. Membuat skenario pembelajaran yang berisi langkah-langkah guru dalam mengimplementasikan tindakan perbaikan yang telah direncanakan. l. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung di kelas.

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dibuat rencana tindakan setiap siklus. Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus terbagi menjadi rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Rencana tindakan meliputi tindakan apa yang akan dilakukan peneliti untuk memperbaiki, meningkatkan proses dan hasil belajar di kelas. Tindakan berupa upaya memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang ada sehingga mencapai kondisi yang diharapkan. Observasi berupa pengamatan hasil dan dampak. Refleksi berupa pendeskripsian dan pertimbangan atas dampak dari tindakan. Rencana tindakan setiap siklus digunakan sebagai acuan kegiatan yang akan dilakukan peneliti.

a. Siklus I

Siklus pertama diperkirakan akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Pertemuan pertama beralokasi 2JP dan pertemuan kedua beralokasi 3 JP. Pada siklus pertama, jumlah anggota setiap kelompok adalah empat siswa dengan menggunakan media gambar berwarna hitam putih. 1 Rencana Tindakan Peneliti menyusun rubrik keaktifan, panduan wawancara, silabus, RPP, LKS dan kunci LKS, bahan ajar, soal evaluasi dan kunci jawaban, rubrik afektif, rubrik psikomotorik, media, dan pembagian kelompok. 2 Pelaksanaan Tindakan I a Siswa mendengarkan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. b Siswa menyimak penjelasan guru tentang rancangan atau petunjuk kegiatan yang akan dilakukan. c Siswa melaksanakan kegiatan yang ada di dalam LKS secara berkelompok tiga kelompok beranggota lima siswa dan dua kelompok beranggota enam siswa. d Siswa melakukan kegiatan dalam tim meliputi pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi setiap kesalahan pemahaman. e Siswa membuat laporan hasil kegiatan diskusi dalam LKS. f Siswa melakukan presentasi secara perwakilan tentang hasil laporan kegiatan diskusi yang telah dibuat. g Siswa mengerjakan tes atau evaluasi pembelajaran. h Siswa membuat kesimpulan materi. i Siswa merefleksikan kembali materi yang baru saja dipelajari dengan bantuan guru. 3 Observasi Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung antara lain: a Mengisi lembar observasi keaktifan siswa. b Membuat catatan kelas yaitu berisi hal-hal yang penting pada saat pembelajaran berlangsung. c Melaksanakan tes untuk mengukur keberhasilan siswa siklus I. Untuk membantu proses pengamatan digunakan rekaman video. Fokus rekaman video pengamatan adalah aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung. Melalui rekaman video, diharapkan peneliti dapat melihat penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS kelas V pada materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia. 4 Refleksi Refleksi yang dilakukan peneliti pada siklus I antara lain: a Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus 1, tentang keberhasilan dan hambatan. b Membandingkan hasil tes dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan c Merencanakan perbaikan berdasarkan hasil ulangan atau tes dan observasi untuk dilakukan pada siklus ke II. d Membuat notulen refleksi.

b. Siklus II

Siklus kedua diperkirakan akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Pertemuan pertama beralokasi 2 JP dan pertemuan kedua beralokasi 3 JP. Pada siklus kedua, jumlah anggota setiap kelompok berbeda dengan siklus I. Setiap kelompok terdiri dari tiga siswa. Siklus II menggunakan media gambar berwarna dan permainan. 1 Rencana Tindakan Peneliti memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan LKS berdasarkan hasil refleksi. Peneliti menyusun rubrik keaktifan, pedoman wawancara, silabus, RPP, LKS dan kunci LKS, bahan ajar, soal evaluasi dan kunci jawaban, rubrik afektif, rubrik psikomotorik, media, dan pembagian kelompok. 2 Pelaksanaan Tindakan a Siswa mendengarkan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. b Siswa menyimak penjelasan guru tentang rancangan atau petunjuk kegiatan yang akan dilakukan. c Siswa melaksanakan kegiatan yang ada di dalam LKS secara berkelompok. d Siswa melakukan kegiatan dalam tim meliputi pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi setiap kesalahan pemahaman. e Siswa membuat laporan hasil kegiatan diskusi yang ada dalam LKS. f Siswa melakukan presentasi kelompok tentang hasil laporan kegiatan diskusi yang telah dibuat. g Siswa mengerjakan tes atau evaluasi pembelajaran. Pertemuan pertama mengerjakan soal kuis. Pertemuan kedua mengerjakan soal siklus. h Siswa membuat kesimpulan materi. i Siswa merefleksikan kembali materi yang baru saja dipelajari dengan bantuan guru. 3 Observasi Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung antara lain dengan: a Mengisi lembar observasi keaktifan siswa. b Membuat catatan kelas yaitu berisi hal-hal yang penting pada saat pembelajaran berlangsung. c Melakukan tes untuk mengukur keberhasilan siswa siklus II. Untuk membantu proses pengamatan digunakan rekaman video. Fokus rekaman video pengamatan adalah aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung. Melalui rekaman video, diharapkan peneliti dapat melihat penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS kelas V pada materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia. 4 Refleksi Refleksi yang dilakukan peneliti pada siklus II antara lain: a Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus II, tentang keberhasilan dan hambatan yang dihadapi siswa. b Membandingkan hasil tes dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. c Merencanakan apakah siklus dilanjutkan atau tidak berdasarkan hasil ulangan atau tes dan observasi. d Membuat notulen refleksi.

D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Peningkatan prestasi belajar PAI melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa Kelas X SMAN 90 Jakarta

1 53 118

Peningkatan keaktifan belajar ips materi permasalahan sosial melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas iv mi. “fathurrachman” jakarta selatan

0 4 125

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 5

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Belajar - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajara

0 0 24

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24