Keterampilan kooperatif
tingkat awal
meliputi menggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil
giliran dan berbagi tugas, berada dalam kelompok, berada dalam tugas, mendorong partisipasi, mengundang orang lain untuk
berbicara, menyelesaikan tugas pada waktunya, dan menghormati perbedaan individu.
b Keterampilan kooperatif tingkat menengah
Keterampilan kooperatif tingkat menengah meliputi menunjukkan
penghargaan dan
simpati, mengungkapkan
ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima, mendengarkan dengan aktif, bertanya, membuat ringkasan, menafsirkan, mengatur
dan mengorganisir, menerima, tanggung jawab, dan mengurangi ketegangan.
c Keterampilan kooperatif tingkat mahir
Keterampilan kooperatif
tingkat mahir
meliputi mengelaborasi, memeriksa dengan cermat, menanyakan
kebenaran, menetapkan tujuan, dan berkompromi. hlm.210 Bentuk keterampilan kooperatif yang akan digunakan pada penelitian
ini, dibatasi pada keterampilan kooperatif tingkat awal.
5. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Suyatno 2009 mengemukakan langkah pembelajaran
kooperatif adalah sebagai berikut:
a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
b. Menyajikan informasi
c. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
d. Membimbing kelompok belajar dan bekerja
e. Evaluasi
f. Memberikan penghargaan hlm.50
6. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Departemen Pendidikan Nasional dalam Taniredja 2011
menyebutkan tujuan pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
a Meningkatkan hasil akademik melalui peningkatan kinerja siswa
dalam tugas-tugas akademiknya. b
Memberi peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belakang.
c Mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial
dimaksudkan antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau
menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompoknya. hlm.60
7. Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif
Kagan mengatakan
bahwa pembelajaran
kooperatif mempunyai banyak manfaat meliputi:
Meningkatkan pencapaian dan kemahiran kognitif siswa, meningkatkan kemahiran sosial dan memperbaiki hubungan
sosial, meningkatkan
keterampilan kepemimpinan,
meningkatkan kepercayaan diri, dan meningkatkan kemahiran teknologi. seperti yang dikutip dalam Gora dan Sunarto, 2010,
hlm.60
8. Tipe dari Model Pembelajaran Kooperatif
Rusman 2011 menyatakan bahwa ada beberapa tipe dalam pembelajaran kooperatif. Tipe dalam pembelajaran kooperatif meliputi
STAD, TGT, TAI, CIRC, Jigsaw, dan GI. Student Teams Achievement Division
STAD yaitu suatu kinerja tim yang menekankan pada aktivitas dan interaksi dimana siswa akan bertanggung jawab terhadap
kemajuan tim dan kemajuan diri sendiri melalui kuis individu. Team Game Tournament
TGT yaitu siswa sebagai wakil tim berlomba dengan anggota tim lain menggunakan turnamen permainan akademik,
kuis, dan sistem skor kemajuan individu. Team Accelerated Instruction TAI yaitu pengajaran individualisasi dalam tim kooperatif dengan
memperhatikan perbedaan kemampuan maupun prestasi siswa. Cooperative Integrated Reading and Composition
CIRC yaitu siswa bekerja dalam tim kooperatif yang dikoordinasikan dengan pengajaran
kelompok membaca supaya dapat memenuhi tujuan pemahaman membaca, kosa kata, pembacaan pesan, dan ejaan. Jigsaw yaitu
strategi pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyelidiki suatu topik umum.
Group Investigation GI yaitu Siswa menjalankan peran khusus dalam
menyelesaikan seluruh tugas kelompok melalui investigasi sumber, mengevaluasi, dan mensistesiskan informasi tiap anggota supaya dapat
menghasilkan karya kelompok. Dari tipe-tipe pembelajaran kooperatif, peneliti menggunakan
tipe STAD untuk melakukan tindakan penelitian. Melalui STAD, siswa bekerja dalam kelompok untuk menguasai pelajaran yang
diberikan guru, siswa bertanggung jawab terhadap kemajuan individu maupun tim, serta meningkatkan interaksi siswa dalam pembelajaran.
D. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD