BPUPKI PPKI Materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia

memberikan kemerdekaan bagi Indonesia. Janji itu dibuktikan dengan pembentukan BPUPKI dan PPKI. Melalui badan bentukan Jepang, Indonesia mempersiapkan dasar negara dan perumusan ketatanegaraan.

1. BPUPKI

a. Pembentukan BPUPKI Tanggal 1 Maret 1945, Kumakici Harada mengumumkan pembentukan BPUPKI. BPUPKI adalah singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Dalam istilah Jepang disebut Dokuritsu Zumbi Coosakai. Tujuan didirikannya BPUPKI adalah mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka. Ketua BPUPKI bernama Dr. K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat. b. Sidang BPUPKI BPUPKI mengadakan dua kali sidang resmi, yaitu: 1 Sidang Resmi Pertama 28 Mei – 1 Juni 1945 Hasil sidang yaitu dibahasnya dasar negara yang disebut Pancasila. Negara memerlukan dasar atau landasan untuk melakukan pembangunan menuju masyarakat makmur. Yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 2 Sidang Resmi Kedua 10 Juli -17 Juli 1945 Hasil sidang yaitu membahas bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan undang-undang dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran. Dalam sidang ini, anggota BPUPKI dibagi dalam panitia-panitia kecil.

2. PPKI

a. Pembentukan PPKI PPKI adalah singkatan dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Dalam istilah Jepang disebut Dokuritsu Junbi Inkai . Tanggal pembentukannya 7 Agustus 1945. PPKI bertugas untuk mempersiapkan ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Ketua PPKI bernama Ir. Soekarno. b. Hasil Sidang PPKI PPKI mengadakan beberapa kali sidang, meliputi: 1 Sidang Pertama 18 Agustus 1945 Hasil sidang yaitu mengesahkan UUD 1945 setelah mendapat perubahan, memilih presiden dan wakil presiden yakni Ir. Soekarno dan Drs Moh. Hatta, dan sementara waktu presiden akan dibantu oleh Komite Nasional. 2 Sidang Kedua 19 Agustus 1945 Hasil sidang yaitu membentuk 12 departemen dan menunjuk menterinya, menetapkan pembagian wilayah negara Indonesia menjadi delapan provinsi dan sekaligus menunjuk gubernurnya, dan memutuskan agar tentara kebangsaan segera dibentuk. 3 Sidang Ketiga 20 Agustus 1945 Sidang membahas tentang Badan Penolong Keluarga Korban Perang dan menghasilkan delapan pasal ketentuan. 4 Sidang Keempat 22 Agustus 1945 Sidang membahas tentang Komite Nasional, Partai Nasional, dan Badan Keamanan Rakyat. Sejak dibentuknya lembaga kenegaraan tersebut, berakhirlah tugas PPKI. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus menghormati jasa pahlawan dan mengisi kemerdekaan. Hal yang dapat kita lakukan meliputi mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia seperti yang tertulis pada pembukaan UUD 1945 alinea 4, mengikuti upacara bendera, berziarah dan mendoakan para tokoh kemerdekaan Indonesia, dan meneladani sikap positif para tokoh kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif. L ihat pada lampiran 3. Bahan Ajar halaman 169-175

G. Cara Mengajarkan Materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia dengan

Dokumen yang terkait

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Peningkatan prestasi belajar PAI melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa Kelas X SMAN 90 Jakarta

1 53 118

Peningkatan keaktifan belajar ips materi permasalahan sosial melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas iv mi. “fathurrachman” jakarta selatan

0 4 125

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 5

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Belajar - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajara

0 0 24

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24