2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Keterangan :
r
xy =
koefisien reliabilitas X
= total skor item ganjil Y
= total skor item genap Karena hasil dari tes tersebut dibelah menjadi 2 bagian, yaitu
bagian nomor gasal dan bagian nomor genap, kemudian dihitung menggunakan formula koreksi dari Spearman-Brown dengan rumus:
r
tt
=
2
��
1+
��
Keterangan rumus : r
tt
: koefisien reliabilitas r
gg
: koefisien gasal-genap r
bb
: koefisien belahan I dan II Hasil penghitungan reliabilitas dapat dilihat pada
lampiran 10. Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus halaman 242-247.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Sugiyono 2011 menyebutkan observasi digunakan bila obyek penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden
kecil. Peneliti melakukan observasi untuk mengamati prestasi belajar siswa pada aspek afektif-psikomotorik dan keaktifan siswa selama
pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siklus I dan siklus II. Peneliti mengobservasi dengan memberi tanda checklist pada
rubrik pengamatan keaktifan. Untuk membantu proses observasi aktivitas siswa, peneliti menggunakan rekaman video.
2. Wawancara
Masidjo 1995 mendefinisikan “wawancara sebagai suatu proses tanya jawab sepihak antara pewawancara interviewer dan yang
diwawancarai interviewee, yang dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan maksud
memperoleh jawaban dari interviewee ” hlm.72. Proses tanya jawab
dilakukan dengan menggunan pedoman wawancara. Pedoman wawancara merupakan daftar pertanyan yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat
mengarahkan dan sesuai dengan masalah yang diperiksa atau dibutuhkan interviewer.
Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa setelah siklus I dan siklus II untuk mengetahui pendapat mereka ketika pelaksanaan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Soal Tes
Masidjo 1995 menyatakan bahwa “alat pengukur tes dipergunakan dalam pengukuran prestasi belajar” hlm.39. Tes
didefinisikan sebagai alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan
yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu situasi yang distandardisasikan, dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan
dan hasil belajar individu atau kelompok. Peneliti menggunakan tes bentuk benar-salah, bentuk pilihan
ganda, dan bentuk tes melengkapi. Munthe 2009 berpendapat bahwa “tes bentuk benar-salah adalah butir soal atau tugas yang berupa
pernyataan yang jawabannya menggunakan pilihan pernyataan benar atau salah” hlm.123. Bentuk tes ini cocok untuk menguji hasil belajar tentang
fakta dan ingatan. Munthe 2009 menambahkan bahwa tes bentuk pilihan ganda
berupa butir soal atau tugas yang jawabannya dipilih dari alternatif yang lebih dari dua hlm.115. Tes pilihan ganda dapat mengukur semua tujuan
pembelajaran atau kompetensi, khususnya domain kognitif, dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.
Masidjo 1995 menjelaskan tes melengkapi berupa suatu pernyataan yang belum lengkap, dimana siswa diminta untuk melengkapi
pernyataan tersebut dengan satu kata, satu formula kalimat singkat atau satu angka. Bentuk tes ini cocok untuk mengukur kemampuan mengingat
fakta, prinsip yang sederhana dan menguji kemampuan pada tingkat yang lebih tinggi seperti pemahaman, aplikasi, asalkan item-item dikonstruksi
secara berhati-hati. Soal tes dilakukan terhadap siswa pada pertemuan kedua di setiap
siklus I dan siklus II untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya materi persiapan kemerdekaan Indonesia.
G. Teknik Analisis Data