Pengertian STAD Komponen Utama STAD

strategi pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyelidiki suatu topik umum. Group Investigation GI yaitu Siswa menjalankan peran khusus dalam menyelesaikan seluruh tugas kelompok melalui investigasi sumber, mengevaluasi, dan mensistesiskan informasi tiap anggota supaya dapat menghasilkan karya kelompok. Dari tipe-tipe pembelajaran kooperatif, peneliti menggunakan tipe STAD untuk melakukan tindakan penelitian. Melalui STAD, siswa bekerja dalam kelompok untuk menguasai pelajaran yang diberikan guru, siswa bertanggung jawab terhadap kemajuan individu maupun tim, serta meningkatkan interaksi siswa dalam pembelajaran.

D. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

1. Pengertian STAD

STAD kependekan dari Student Teams Achievement Division. Slavin 2005 mendefinisikan “STAD sebagai suatu kinerja tim yang mendorong tiap anggota melakukan kontribusi terhadap rekognisi tim melalui skor kemajuan individual ” hlm.143. Isjoni berpendapat STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal seperti yang dikutip dalam Taniredja, 2011, hlm.64. Berdasarkan definisi di atas, peneliti mendefinisikan STAD sebagai suatu kinerja tim yang menekankan pada aktivitas dan interaksi dimana siswa akan bertanggung jawab terhadap kemajuan tim dan kemajuan diri sendiri melalui kuis individu.

2. Komponen Utama STAD

Slavin 2005 menyebutkan bahwa STAD terdiri atas lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, dan rekognisi tim ” hlm.144. Berikut penjelasannya. a Presentasi kelas Materi diperkenalkan melalui presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin guru. Dengan cara ini, siswa dituntut untuk memberikan perhatian selama presentasi, karena dapat membantu mereka mengerjakan kuis. b Tim Tim terdiri dari tiga, empat, atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsinya adalah memastikan seluruh anggota tim aktif dan mempersiapkan anggota supaya dapat mengerjakan kuis dengan baik. c Kuis Kuis dilaksanakan setelah pertemuan pertama dari presentasi kelas dan pertemuan kedua dari praktik tim. Siswa mengerjakan kuis individual. Siswa tidak diperbolehkan saling membantu dalam mengerjakan kuis. Siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materi. d Skor Kemajuan Individual Skor kemajuan individual dimaksudkan bahwa semua siswa dapat melampaui skor minimum dan mempunyai kesempatan yang sama untuk berhasil jika mereka melakukan yang terbaik dalam bidang akademis. Sistem poin kemajuan bersifat adil karena setiap siswa berkompetisi dengan dirinya sendiri. Tabel 2.1. Pedoman Skor Perkembangan Individu Slavin, 2005 Nilai Tes Skor Perkembangan Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5 10 poin di bawah skor awal 10 Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal 20 Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30 Kertas jawaban sempurna terlepas dari skor awal 30 e Rekognisi Tim Gagasan utama dalam rekognisi tim adalah menghitung skor kemajuan individual dan skor tim. Siswa berusaha meningkatkan kinerja mereka, karena dapat menyumbangkan poin untuk memperoleh kemajuan maksimal bagi tim. Tim memperoleh penghargaan jika skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Tabel 2.2. Perhitungan Perkembangan Kelompok Rusman, 2011 No Rata-Rata Skor Kualifikasi 1 0 ≤ N ≤ 5 - 2 6 ≤ N ≤ 15 Tim yang Baik Good Team 3 16 ≤ N ≤ 20 Tim yang Baik Sekali Great Team 4 21 ≤ N ≤ 30 Tim yang Istimewa Super Team

3. Langkah Pembelajaran Tipe STAD

Dokumen yang terkait

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Peningkatan prestasi belajar PAI melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa Kelas X SMAN 90 Jakarta

1 53 118

Peningkatan keaktifan belajar ips materi permasalahan sosial melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas iv mi. “fathurrachman” jakarta selatan

0 4 125

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 5

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Belajar - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajara

0 0 24

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24