98
5 Peserta: Mahasiswa IPPAK-USD semester 6
6 Tempat: Ruang sanggar kampus IPPAK-USD
7 Waktu: 18.00-20.00
8 Model: Shared Christian Praxis SCP
9 Metode: - Informasi
- Tanya jawab - Diskusi kelompok
- Sharing kelompok - Refleksi pribadi
10 Sarana: - Teks lagu
- Teks sinopsis novel “The Devil and Miss Prym”
- Teks Kitab Suci
- Salib
- Lilin
11 Sumber bahan: - Kitab Suci 2 Korintus 5: 15; 18-19
- Coelho, Paulo. 2005. The Devils and Miss Prym. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. -
Skripsi ini halaman 42-43; 72-75; 81-85; 88-89
b. Pemikiran Dasar
Dalam kehidupan sehari- hari, sering kali kita mendengar kata “korban”.
Dalam berita-berita yang kita lihat atau dengar, terlebih dalam beberapa kasus kriminal, kata “korban” pasti akan muncul. Korban pembunuhan, korban
pelecehan, korban pencurian, bahkan sesuatu yang tidak berkaitan dengan kasus
99 kriminal pun muncul, seperti “korban sinetron”. Korban selalu hadir dalam
masyarakat karena ia adalah bagian dari proses kehidupan. Kata korban ini menunjuk pada orang atau kelompok tertentu yang dirugikan. Korban dapat
muncul karena ia di kambing hitamkan. Hasil akhir yang di dapat dari rujukan kata “korban” ini selalu mengacu pada penderitaan. Sementara kita terlalu sering
mendengar kata “korban”, namun jarang sekali kita mendengar kata “pengorbanan”. Meskipun berdiri dari satu suku kata yang sama, namun dua kata
ini memiliki perbedaan makna yang cukup besar. Berkorban berarti bersedia dengan penuh kesadaran untuk merelakan atau
melakukan suatu perbuatan yang pada akhirnya membuat kita kehilangan sesuatu yang sangat berharga demi orang lain. Tak jarang perbuatan berkorban ini
membawa penderitaan atau kepedihan bagi diri sendiri. Namun, berkorban merupakan suatu bentuk perbuatan kasih sejati.
Dalam Kitab Suci 2 Korintus 5: 15; 18-19, Rasul Paulus mengungkapkan cinta kasih dan kesetiaan Yesus kepada Allah Bapa dan manusia. Cinta kasih dan
kesetiaan Yesus dalam melaksanakan Karya Keselamatan Allah telah mebawa perdamaian bagi Allah dan manusia. Perdamaian itu di dapat justru melalui kisah
penderitaan yang harus di alami oleh Yesus Kristus Putera Allah. Dalam pertemuan kali ini, kita diajak untuk dapat melihat pengorbanan
sejati mampu membawa perdamaian bagi diri sendiri dan orang lain khususnya bagi mahasiswa IPPAK-USD semester 6. Ketika kita sampai pada suatu titik di
mana harus menentukan suatu perbuatan pengorbanan, kita dapat memaknainya dengan bijaksana dan menemukan kedamaian.