BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini memaparkan teori-teori tentang fiksi, novel, kajian fiksi dan teologi dalam sastra. Penulis juga akan memaparkan teori tentang kurban, Yesus
dan Pengorbanan Yesus. A.
Fiksi
Istilah fiksi dapat berarti cerita rekaan atau cerita khayalan sebab fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran sejarah.
Dengan demikian, karya fiksi menyaran pada suatu karya yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada dan tidak terjadi
sungguh-sungguh sehingga tidak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata. Meski begitu, fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan
kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Oleh karena itu, fiksi juga dapat diartikan sebagai prosa naratif yang bersifat imaginatif, namun bisa masuk akal dan
mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.
Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama, diri sendiri, serta interaksinya
dengan Tuhan. Fiksi merupakan karya imaginatif yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreatifitas sebagai karya seni. Melalui sarana cerita,
pembaca secara tidak langsung dapat belajar, merasakan, menghayati berbagai permasalahan kehidupan yang ditawarkan pengarang. Cerita fiksi akan
12
mendorong pembaca untuk merenungkan masalah hidup dan kehidupan dan oleh karenanya terkadang karya fiksi dianggap dapat membuat manusia menjadi
lebih arif, atau dapat dikatakan sebagai “memanusiakan manusia”. Dunia kesastraan tidak hanya mengenal karya fiksi imaginer saja, namun
terdapat juga suatu bentuk karya sastra yang mendasarkan diri pada fakta. Karya sastra jenis ini disebut juga fiksi historis historical fiction, fiksi biografis
biographical fiction, dan fiksi sains science fiction. Disebut fiksi historis jika yang menjadi dasar penulisannya adalah sejarah. Fiksi biografis jika dasar
penulisannya adalah biografis, dan fiksi sains jika dasar penulisannya adalah ilmu pengetahuan. Ketiga jenis karya fiksi ini disebut dengan sebutan fiksi
nonfiksi nonfiction fiction Burhan, 2007: 1-4.
Novel
Novel merupakan bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Dalam perkembangannya, novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Sedangkan
fiksi itu sendiri diartikan sebagai cerita rekaan yang dibatasi pada karya yang berbentuk prosa, prosa naratif dan teks naratif. Dari segi formalitas bentuk dan
segi panjang cerita, novel memiliki ciri khas cerita yang panjang, berjumlah ratusan halaman. Karena novel memiliki ciri cerita yang panjang, maka novel
dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan lebih banyak melibatkan berbagai
permasalahan yang lebih kompleks. Meski begitu, novel memiliki unsur-unsur cerita yang membangun novel itu. Unsur-unsur tersebut disebut sebagai unsur