Yesus sebagai Manusia Kristologi

43 yang akan datang. Kelompok pertama menggunakan Kitab Daniel sebagai dasar intepretasi untuk menggambarkan arti Putra Manusia. Dalam kelompok pertama ini, “Putra Manusia” merujuk pada kedatanganNya mendatang. Kelompok kedua dibentuk oleh kata-kata tentang karya Putra Manusia di bumi. Kelompok ketiga bicara tentang derita dan kebangkitan-Nya. Konstitusi Dogmatis Dokumen Konsili Vatikan II tentang Gereja dalam dunia Modern, Gaudium et Spes pada artikel 22 menuliskan bahwa Ia Yesus bekerja memakai tangan manusiawi, Ia berfikir memakai akal budi manusiawi, Ia bertindak atas kehendak manusiawi, Ia mengasihi dengan hati manusiawi. Ia telah lahir dari Perawan Maria, sungguh menjadi salah seorang di antara kita, dalam segalanya sama seperti kita, kecuali dalam hal dosa. Artikel ini menunjukkan bahwa Yesus yang kita kenal adalah seorang manusia sama seperti kita manusia. Yesus lahir dari seorang perempuan, Ia bekerja, berfikir, bertindak dan mengasihi selayaknya manusia. Jiwa manusiawi Yesus benar-benar dilengkapi dengan kemampuan untuk mengetahui secara manusiawi. Kemampuan ini secara historis memiliki batas ruang dan waktu. Karena itu, ketika Yesus menjadi manusia bertambah juga “dalam kebijaksanaan dan usia dan rahmat” KGK art. 472. Kodrat manusiawi Putra Allah mengenal dan menyatakan dalam diri-Nya-bukan dari diri sendiri, melainkan berdasarkan hubungan-Nya dengan Sabda. Sabda telah menjadi manusia dalam ketaatan-Nya sebagai manusia terhadap Bapa-Nya menghendaki segala sesuatu KGK art. 473. Kehendak manusiawi Yesus 44 adalah “patuh dan tidak melawan dan tidak menentang, tetapi menyesuaikan diri dengan kehendak-Nya yang ilahi dan mahakuasa KGK art. 475. Karena Sabda menjadi manusia dan menerima kodrat manusia yang sesungguhnya, maka Kristus “terbatas dalam tubuh”. Karena itu, wajah manusiawi Yesus dapat dilukiskan dengan terang-terangan dalam gambar-gambar kudus KGK art. 476.

3. Yesus yang Ilahi

Yesus memiliki salah satu gelar yang disebu t “Kristus” yang berarti “terurapi”. Kristus menjadi nama bagi Yesus karena Ia secara sempurna memenuhi perutusan ilahi KGK art 436. Tahbisan Yesus menjadi Mesias menyatakan perutusan-Nya yang ilahi. Bapalah yang mengurapi, Putra yang diurapi, dalam Roh, yang adalah urapan itu sendiri KGK art. 473. Keilahian Yesus juga tampak setelah peristiwa kebangkitanNya. Ia dinyatakan sebagai Putra Allah dalam kekuasaaan-Nya sesuai dengan Roh kekudusan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati KGK art. 445. Kyrios yang berarti „Tuhan” merupakan terjemahan dalam bahasa Ibrani untuk menyebut nama Allah YHWH. Kata “Kyrios” merupakan ungkapan paling kuat dalam bahasa Yunani untuk menegaskan keilahian Allah Israel Zannoni, 2004: 57-58. Bagi Santo Paulus dalam suratnya kepada umat di Korintus, pernyataan iman semacam ini memerlukan kuasa Roh Kudus 1Kor 12:3. Kalau diilhami oleh Roh Kudus, kelihatanlah dalam sapaan “Tuhan” pengakuan akan misteri Ilahi Yesus KGK art. 448. “Tuhan” menyatakan 45 kekuasaan penguasa ilahi. Mengakui Yesus sebagai Tuhan atau berseru kepada- Nya berarti percaya kepada ke-Allah-an-Nya KGK art. 455. Perjanjian Baru mengatakan kepada kita bahwa Yesus adalah “Tuhan” lewat berbagai cara. Yesus menyatakan keberadaan-Nya jauh sebelum Ia berada dalam rahim Maria bdk. Yoh 8:58b. Dengan menyebut diri- Nya “TELAH ADA”, Yesus menyamakan diri-Nya dengan nama Allah dan karena itu Ia bersama dengan Allah. Penulis surat kepada umat di Ibrani menggambarkan Putra Allah sebagai Sabda. 1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, 2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. 3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan penopang segala yang ada dengan firan-Nya yang penuh kekuasaan Ibr 1: 1-3a. Kutipan di atas merupakan prolog Kitab Ibrani yang berisikan ungkapan Allah Allah telah berbicara. Memperhatikan isinya, beberapa ayat tersebut bergerak dari penasiran singkat firman Allah dalam Perjanjian Lama kepada ringkasan tentang apa yang terpenuhi dalam peristiwa Yesus Kristus. Gagasan selanjutnya menunjuk kan bahwa “firman” merupakan perwahyuan Allah kepada manusia. Tema yang menjiwai seluruh khotbah dalam prolog ini adalah bagaimana mendengar dan menjawab perwahyuan Allah. Sejak dulu, Allah berbicara dengan berbagai cara dalam Alkitab; sekarang, pada akhir zaman Ia telah memberi pesan baru dalam Putra-Nya, Yesus. Ayat 2 dan 3 bermaksud 46 menekankan hubungan ilahi yang akrab antara Putra dengan Allah Bapa, bahkan juga pra ada-Nya dan peranan-Nya dalam penciptaan Bergant, 2002: 417.

4. Pengorbanan Yesus

a. Alasan secara Historis

Yesus dikhianati oleh sahabat-Nya dengan ciuman. Ia dijual dan ditangkap. Dihadapkan ke pengadilan agama dan didakwa secara bertubi-tubi. Atas nama seluruh bangsa, para rohaniwan menyerahkan Dia kepada pemerintah penjajah supaya diadili dan Yesus harus mati. Demi alasan politik dan stabilitas, akhirnya Yesus dijatuhi hukuman mati. Pelaksanaan hukuman mati itu juga berjalan mulus dan itulah akhir perjalanan Yesus KWI, 2012: 272. Alasan mengapa Yesus dihukum mati pada waktu itu pada akhirnya harus dikatakan bahwa Yesus menjadi kurban kebencian dan permusuhan para pemimpin agama Yahudi. Yesus disingkirkan atas nama hukum Allah. Dapat dikatakan bahwa apa yang dialami Yesus ini merupakan suatu tindak pembunuhan keagamaan. Perwataan Yesus merupakan dasar atas segala rencana dan pelaksanaan pembunuhan ini. Para pemimpin agama Yahudi menganggap pewartaan Yesus berbahaya bagi kedudukan dan kuasa mereka. Namun, berdasarkan tulisan yang dipasang di papan salib Yesus INRI menunjukkan bahwa alasan hukuman mati yang diterima Yesus dari Pilatus adalah alasan politik. KWI, 2012: 273-274.

Dokumen yang terkait

Good and Evil in Human Behavior Found in the novel The Devil and Miss Prym by Paulo Coelho.

0 70 56

Upaya meningkatkan semangat persaudaraan siswa-siswa SMA Seminari Santa Maria Immaculata Lalian Atambua Nusa Tenggara Timur, melalui katekese umat model shared Christian Praxis.

0 6 198

Upaya peningkatan pendampingan iman remaja putri di Asrama Dharmawati Sintang Kalimantan Barat dengan katekese model Shared Christian Praxis.

3 22 162

Usaha meningkatkan pelaksananaan pembinaan iman mantan penderita kusta di lingkungan Sitanala Tangerang Keuskupan Agung Jakarta melalui katekese model Shared Christian Praxis (SCP).

0 1 119

Belajar dari Kitab Ayub: menemukan makna dibalik penderitaan manusia dan aplikasinya melalui katekese pembebasan model Shared Christian Praxis (SCP).

0 4 185

Belajar dari Kitab Ayub menemukan makna dibalik penderitaan manusia dan aplikasinya melalui katekese pembebasan model Shared Christian Praxis (SCP)

0 29 183

SKRIPSI BELAJAR DARI MAZMUR 13: MEMAKNAI PENDERITAAN ORANG BENAR DAN APLIKASINYA MELALUI KATEKESE MODEL SCP (SHARED CHRISTIAN PRAXIS)

0 1 125

Usaha meningkatkan efektivitas pelayanan para suster Puteri Kasih Indonesia terhadap orang miskin melalui katekese model Shared Christian Praxis - USD Repository

0 0 170

Katekese model SCP (Shared Christian Praxis) dalam pembinaan iman remaja Katolik di Paroki St. Maria Assumpta Tanjung, Ketapang Kalimantan Barat - USD Repository

0 2 161

Sumbangan katekese umat bagi prodiakon melalui model shared christian praxis di Paroki Roh Kudus Kebonarum, Klaten, Jawa Tengah - USD Repository

0 4 178