Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

22 dasar dalam menyusun materi ajar, media, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

2.1.2.5 Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

Perkembangan anak tidak hanya dilihat dari fisiknya, namun juga berkembang pada segi intelektual atau kognitifnya. Piaget dalam Djiwandono 2006 menyebutkan ada 4 tahap perkembangan kognitif anak. Tahap pertama yakni sensori-motorik 0-2 tahun. Pada tahap ini anak belajar dari pengalaman langsung di lingkungan. Anak suka meniru dan bertindak secara refleks. Anak dalam tahap ini hanya memikirkan apa yang terjadi sekarang. Anak akan meniru apa yang diperbuat orang dewasa. Tahap kedua yakni tahap pra operasional yang terjadi pada anak berumur 2-7 tahun. Anak menggunakan simbol-simbol dalam menggambarkan objek yang ada di sekitar. Anak cenderung berpusat pada dirinya sendiri. Tahap ketiga yakni operasional konkret 7-12 tahun. Anak pada tahap ini biasanya sudah memasuki masa sekolah yaitu Sekolah Dasar. Anak sudah mampu berpikir logis dalam kegiatannya. Anak mampu menghubungkan satu aspek dengan aspek lainya tentang apa yang ia pelajari namun belum bisa berpikir secara abstrak. Anak mulai memperhatikan lingkungan sosialnya dan tidak berpusat pada dirinya. Anak sudah dapat mengerti persoalan sebab-akibat. Oleh karena itu, dalam penanaman nilai budi pekerti pun sudah dapat dikenalkan suatu tindakan dengan akibat yang baik dan tidak baik. Tahap terakhir yakni operasional formal. Anak berada pada tahap formal pada usia 11-dewasa. Anak sudah bisa berpikir abstrak dan mampu berpikir logis untuk menyelesaikan masalah.. Berdasarkan teori tersebut maka siswa kelas III SD termasuk dalam tahap operasional konkret. Siswa pada tahap ini belajar dari sesuatu yang konkret ke abstrak, maka perlu disajikan suatu pembelajaran dengan situasi dan media-media yang konkret atau nyata. Hal ini bertujuan agar anak mampu memahami suatu konsep yang diajarkan dengan lebih mudah dan mampu mengkaitkannya dengan kondisi di lingkungan mereka. Selain itu kegiatan pembelajaran juga dilaksanakan dalam kelompok. Hal ini berkaitan dengan kemampuan siswa dalam bersosialisasi. Dari semua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku seorang anak masih dipengaruhi lingkungan sosial mereka. Sehingga perilaku orang-orang di 23 sekitar anak anak menentukan pola perilaku anak tersebut. Ketika lingkungan sosial memberikan contoh perilaku yang baik, maka anak akan meniru perilaku baik tersebut. Namun apabila perilaku yang ditampilkan adalah perilaku buruk, maka anak juga akan meniru perilaku tersebut. Sehingga penting bagi gurupeneliti untuk menampilkan perilaku baik khususnya perilaku yang ingin diajarkan pada anak. Guru pada dasarnya adalah orang terdekat siswa ketika berada di sekolah, sehingga apapun yang dilakukan guru akan ditiru oleh siswa. Perilaku-perilaku yang ditampilkan siswa juga berdampak pada aspek kognitifnya. Ketika siswa menunjukkan perilaku yang ia tiru dari orang di sekitarnya, ia juga melibatkan kemampuan kognitifnya. Dengan demikian perubahan perilaku siswa juga berdampak pada aspek kognitif siswa.

2.1.3 Hasil Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN KANDRI 2 KOTA SEMARANG

1 17 248

Penerapan strategi pembelajaran project based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa , sikap kritis dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

0 0 428

Penerapan strategi pembelajaran inquiry based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sikap kritis, dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

0 3 267

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku toleransi dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Kalongan Yogyakarta.

0 7 147

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Langensari Yogyakarta.

0 0 146

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kebebasan dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta.

0 6 127

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Langensari Yogyakarta

0 0 144

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku toleransi dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Kalongan Yogyakarta

0 9 145

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku menghargai dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Pakem 4 Yogyakarta - USD Repository

0 0 140

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kebebasan dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta - USD Repository

0 1 125