24
mendeskripsikan tentang hormat sebagai suatu sikap. Kasen menyebutkan bahwa pendidikan karakter bukan hanya serial atau bukan daftar kata yang harus
dipelajari. Pendidikan karakter lebih ditekankan pada isinya dan pengajar yang menarik dengan guru sebagai modelnya. Ada 4 hal yang ditekankan Kasen untuk
mengajarkan sikap hormat, yaitu: 1 guru perlu menampilkan contohmodel karakter yang baik, 2 perlunya menciptakan suasana kerja sama dan hubungan
yang baik, 3 melibatkan pengajaran akademik, dan 4 guru perlu mencintai kelasnya dan memberikan waktu serta usaha untuk membuat kelas yang nyaman.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku moral seorang anak dapat ditingkatkan. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh faktor
metode dan guru. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan metode bercerita yang didasarkan dari modul Living Values dan pembentukkan kelompok sehingga
siswa dapat bekerjasama dengan temannya. Selain itu peneliti perlu menampilkan perilaku menghargai pada siswa ketika mengajar.
2.1.3.3 Penelitian Penerapan Modul Living Values
Hawkes 2009 memaparkan bukti dampak dari pendidikan nilai melalui penerapan Living Values berdasarkan penelitian yang dilakukan Profesor Terry
Lovat dan rekan-rekannya dari Universitas Newcastle pada sekolah-sekolah di Australia. Penelitian tersebut menunjukkan efek positif dari pendidikan nilai
antara lain siswa lebih kooperatif, lebih toleran, siswa lebih hormat pada guru, suasana sekolah menjadi lebih damai, dan siswa lebih rajin dalam bidang
akademis. Hasil penelitian yang dilakukan Ismun Nisa Nadhifah dan Ika Kartika
2012 menunjukkan bahwa penerapan metode LVEP dengan mengintegrasikan nilai-nilai budi pekerti pada pembelajaran Sains Terpadu dapat meningkatkan
pemahaman nilai-nilai budi pekerti kepada siswa. Penerapan LVEP membuat siswa antusias dan senang dalam mengikuti pembelajaran dan mereka lebih
memahami makna pembelajaran Sains. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan
Living Values memberikan dampak yang positif dalam pengajaran nilai-nilai budi pekerti dan akademik siswa. Selain berdampak pada siswa, penerapan LV dapat
memperbaiki suasana sekolah dan meningkatkan hubungan baik antara guru-
25
siswa. Sehingga pada penelitian ini, peneliti menerapkan modul Living Values untuk meningkatkan perilaku menghargai siswa.
Setelah melihat semua hasil penelitian tersebut, peneliti ingin meneliti tentang peningkatan prestasi belajar dan perilaku menghargai melalui penerapan
modul Living Values pada siswa kelas III semester genap SDN Pakem 4 Yogyakarta. Secara ringkas kerangka penelitian dapat dilihat dalam bagan
literature map pada halaman 27.
2.2 Kerangka Berpikir
Perilaku menghargai siswa sangat penting untuk ditingkatkan karena sikap menghargai siswa membangun suasana pembelajaran di kelas yang kondusif. Hal
ini berdampak pada proses belajar mengajar yang semakin efektif. Selain perilaku menghargai siswa, prestasi siswa juga perlu ditingkatkan sebagai penentu
keberhasilan dari proses belajar mengajar. Pembelajaran akan terlihat berhasil jika ada peningkatan hasil nilai pembelajaran, sedangkan prestasi belajar siswa dapat
ditingkatkan salah satunya dengan memperbaiki perilaku siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas.
Siswa kelas III SDN Pakem 4 Yogyakarta memiliki prestasi belajar dan perilaku menghargai yang masih rendah. Hal tersebut didukung oleh fakta yang
ada di lapangan yang menunjukkan masih rendahnya perilaku menghargai antarsiswa. Berdasarkan hasil pengamatan tampak bahwa siswa keluar masuk
kelas tanpa izin. Ketika kegiatan diskusi berlangsung, sebagian besar siswa juga tidak menunjukkan respon terhadap pendapat temannya. Mereka hanya diam atau
berbisik-bisik dengan teman sebelahnya. Siswa putra hanya mau berada dalam satu kelompok dengan teman yang mereka sukai. Siswa terkadang juga tidak
melibatkan temannya dalam mengerjakan tugas. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran masih kurang efektif dan siswa kurang bisa menghargai
terhadap orang lain. Perilaku siswa yang kurang menghargai berdampak pula pada prestasi belajar mereka karena tanpa menghargai proses belajar mengajar tidak
dapat berlangsung secara efektif. Bermula dari hal tersebut, maka peneliti ingin memperbaiki perilaku
menghargai dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Pakem 4 Yogyakarta melalui