Teori Perkembangan Moral Jean Piaget

16 didengarnya. Tema dari pembelajaran tematik yang diambil peneliti adalah Penghargaan.

2.1.2 Teori yang Relevan

Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori perkembangan moral Jean Piaget, Kohlberg, teori kecerdasan moral Borba, teori sosial kognitif Bandura, teori berpikir Bloom, serta teori perkembangan kognitif Jean Piaget.

2.1.2.1 Teori Perkembangan Moral Jean Piaget

Teori Piaget mengenai perkembangan moral melibatkan prinsip-prinsip dan proses-proses yang sama dengan pertumbuhan kognitif yang ditemui dalam teorinya tentang perkembangan intelektual. Bagi Piaget perkembangan moral digambarkan melalui aturan permainan. Piaget dalam Djiwandono 2006 menunjukkan perbedaan tersebut ketika anak-anak bermain kelereng. Hal pertama yang ditemukan Piaget dalam Djiwandono 2006: 81 adalah “sebelum berumur 6 tahun anak tidak mengenal aturan yang benar”. Ketika bermain kelereng, anak- anak mampu mengekspresikan aturan yang ada. Tetapi anak-anak belum tahu alasan dari aturan tersebut. Konsep tentang “menang” juga tidak tampak dalam permainan. Piaget menemukan bahwa anak-anak pada usia 6-10 tahun mulai mengetahui adanya aturan-aturan, meskipun mereka belum konsisten dalam mengikuti aturan tersebut. Pada umur ini anak juga tidak mengerti bahwa aturan- aturan tersebut dapat diubah. Mereka melihat aturan- aturan itu seperti dipaksakan oleh orang yang lebih tua yang kedudukannya lebih tinggi. Anak-anak pada usia 10 atau 12 tahun mampu menggunakan dan mengikuti aturan. Anak-anak mengerti alasan adanya aturan dalam kehidupan mereka. Aturan adalah suatu hal yang disepakati bersama dan dapat diubah sesuai kondisi yang ada. Tahap-tahap perkembangan moral menurut Piaget dimulai ketika masa transisi dari tahap pra operasional ke pikiran operasional konkret. Berdasarkan hasil observasinya pada tahapan aturan-aturan permainan yang digunakan anak- anak, Piaget menyebutkan ada dua tahap perkembangan moral yang terjadi pada anak Djiwandono, 2006. Tahap pertama adalah heteronomous morality; disebut 17 juga moral realism atau morality of constraint. Tahap ini terjadi pada anak usia kira-kira 6 hingga 9 tahun. Pada tahap ini anak-anak biasanya tunduk pada apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Bila melanggar, secara otomatis mereka akan mendapatkan hukuman. Hal ini membuat anak percaya bahwa aturan tidak dapat berubah dan harus ditepati. Tahap kedua yaitu autonomous morality atau morality of cooperation. Pada tahap ini ada hubungan timbal balik antara anak dengan lingkungan sosialnya, seperti dengan kelompok-kelompoknya. Interaksi ini membuat anak menilai bahwa setiap perilaku itu ada dasarnya. Tahap ini dimulai antara usia 9 sampai umur 12 atau lebih. Tahap moralitas otonomi bertepatan dengan operasional formal. Ini memungkinkan anak untuk melihat masalahnya dari berbagai sudut pandang dan berbagai faktor penyelesaiannya. Berdasarkan teori Piaget tersebut, siswa kelas III SDN Pakem 4 berada pada tahap heteronomous morality. Hal ini berkaitan dengan aturan-aturan yang akan digunakan di kelas selama pembelajaran berlangsung dan bagaimana mereka menaati aturan tersebut. Pada tahap ini tingkah laku siswa masih dipengaruhi oleh kebiasaan yang ada di sekitar mereka atau mereka masih dalam tahap meniru. Sehingga peneliti juga harus mampu menampilkan perilaku yang positif khususnya perilaku menghargai. Teori ini juga untuk melihat apakah anak menyadari bahwa ketika mereka melanggar aturan maka akan ada hukuman yang mereka terima.

2.1.2.2 Teori Perkembangan Moral Kohlberg

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN KANDRI 2 KOTA SEMARANG

1 17 248

Penerapan strategi pembelajaran project based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa , sikap kritis dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

0 0 428

Penerapan strategi pembelajaran inquiry based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sikap kritis, dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

0 3 267

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku toleransi dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Kalongan Yogyakarta.

0 7 147

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Langensari Yogyakarta.

0 0 146

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kebebasan dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta.

0 6 127

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Langensari Yogyakarta

0 0 144

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku toleransi dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Kalongan Yogyakarta

0 9 145

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku menghargai dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Pakem 4 Yogyakarta - USD Repository

0 0 140

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kebebasan dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta - USD Repository

0 1 125