7
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Pada Bab 2 ini akan dibahas mengenai segala sesuatu yang mendasari penelitian yaitu landasan teori, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Berikut
uraian kajian pustaka:
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Konsep-Konsep Dasar
Konsep-konsep dasar dalam penelitian ini meliputi sikap hormat, nilai menghargai, modul Living Values, prestasi belajar, Pendidikan Kewarganegaraan
PKn, dan pembelajaran tematik
2.1.1.1 Sikap Hormat
Rasa hormat menjadi dasar bagi sesorang dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Anak
–anak yang menunjukkan sikap hormat, cenderung menghargai apa yang ada di sekitarnya. Mereka memandang orang lain yang ada
di sekitarnya dengan baik dan tidak merendahkan. Borba 2008:161 menjelaskan bahwa “sikap hormat merupakan suatu sikap yang mau menghargai seseorang
atau sesuatu dengan cara yang baik dan penuh sopan santun.”
Sikap hormat dalam prinsip masyarakat Jawa harus ditunjukkan ketika berbicara dan membawa diri ketika bersama orang lain. Menurut Willner dalam
Suseno 1985:60, sikap hormat orang Jawa akan tampak dalam pembawaan dan sikap mereka dalam mengungkapkan pengakuan pada tatanan sosial yang ada.
Sehingga menurut orang Jawa, jika mereka semakin menghormati seseorang maka semakin tinggi pula kedudukannya. Ketika kita menghormati orang lain, maka
orang lain akan menghormati kita. Sikap hormat yang diharapkan bukanlah bahwa kita merasa hormat hanya karena orang tersebut berkedudukan tinggi. Prinsip
hormat menentukan segala sikap dalam setiap interaksi. Menurut Geertz 1985, prinsip hormat teratur secara hierarkis yang bernilai pada diri sendiri dan setiap
orang wajib untuk membawa diri dan mempertahankannya. Pandangan Geertz bertujuan untuk menjaga masyarakat agar selalu berada di dalam kesatuan yang
selaras.
8
Sikap hormat berarti mau menghargai seseorang atau sesuatu dengan baik. Sikap hormat menjadi salah satu hal penting dalam kecerdasan moral seorang
anak. Krisis yang terjadi saat ini adalah semakin menurunnya sikap hormat anak pada orang atau sesuatu di sekitar mereka. Menurut Borba 2008:142-148 ada
enam hal yang menjadi masalah dalam perkembangan sikap hormat seorang anak yakni 1 ketiadaan penghargaan terhadap anak; 2 kemunduran adap dan sopan
santun; 3 kekhawatiran dan kecurigaan; 4 kekurangan panutan yang baik; 5 kebanyakan kata-kata tidak senonoh; 6 kekasaran, ketidaksopanan, dan
ketidaksenonohan yang ditonjolkan media. Selanjutnya
Borba 2008:153
mengajukan 3
langkah untuk
menumbuhkan sikap hormat seorang anak. Langkah pertama menjelaskan tentang cara memperbaiki sikap, langkah kedua membantu anak menyadari konsekuensi
perilaku tidak sopan, dan langkah ketiga adalah membantu anak menyesuaikan tata krama. Tiga langkah yang dapat digunakan untuk menumbuhkan sikap
hormat menurut Borba adalah: 1 Menunjukkan makna rasa hormat dengan memberi contoh dan mengajarkannya; 2 Menghargai aturan dan menentang
kekasaran; 3 Menekankan pentingnya sopan santun dan tata krama.
2.1.1.2 Nilai Menghargai