menghasilkan gas sisa-sisa jerami yang nantinya sudah tidak terpakai lagi akan digunakan menjadi pupuk kandang yang bermanfaat bagi kesuburan
tanaman.
3 Limbah Perairan
Limbah perairan yang banyak di manfaatkan berupa eceng gondok, rumpur laut, dan alga. Kebanyakan masyarakat mengkonsumsi limbah
perairan ini untuk kebutuhan makanan sehari-hari sebagai pelengkap sayur-mayur. Namun begitu terlepas dari konsumsi masyarakat akan
limbah perairan, justru semakin banyak limbah perairan malah berakibat sebagai perusak biota air laut.Pengelolaan limbah perairan yang baik dapat
di kelola menjadi biogas. Selain menggunakan limbah peternakan dan limbah pertanian, hasil dari limbah perairan berupa rumput laut dan eceng
gondok dapat di manfaatkan menjadi bahan baku pembuatan biogas.
30
4 Sampah Organik
Keberadaan sampah memang sudah tidak dapat diragukan lagi, selain mengotori lingkungan sampah yang sulit terurai menjadi ancaman
yang serius bagi keberlangsungan kehidupan manusia.
Menurut Kuncoro Sejati, ada beberarapa macam penggolongan sampah. Sampah organik atau sampah basah, sampah anorganik atau
sampah kering dan sampah berbahaya, berikut penjelasannya: a
Sampah oraganikbasah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, sampah kotoran, sisa
sayuran, sisa buah, dll. Sampah jenis ini dapat terdegradasi membusukhancur secara alami.
b Sampah anorganikkering adalah sampah yang tidak dapat
terdegradasi secara alami. Contohnya: logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dll.
30
Diyanti Rizki Rahayu, dkk. Pembuatan Biogas dari Eceng Gondok Eichorniacrassipes Melalui Pretreatment dengan Jamur Phanerochaete chrysospirium dan Trichodermaharzianum.
Jurnal Tekhnik Pomits Vol 1, No. 1 Tahun 2013. h. 1
c Sampah berbahaya ini berbahaya bagi manusia. Contohnya:
Baterai, jarum suntik bekas, limbah racun kimia, limbah nuklir, dll. Sampah jenis ini memerlukan penanganan khusus.
31
Berdasarkan pernyataan diatas, sampah terbagi menjadi tiga, sampah organik dapat dimanfaatkan ulang, sampah kering tidak dapat
dimanfaatkan ulang dan juga sampah berbahaya untuk manusia karena sampah jenis ini perlu penanganan lebih lanjut. Melihat macam-macam
sampah diatas, sampah organik lah yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan biogas selanjutnya.
d. Bagian Instalasi Pembuatan Biogas
Bagian terpenting pembuatan biogas harus melirik pada alat yang berkualitas agar hasil yang di keluarkan juga baik. Komponen utama instalasi
biogas diantaranya digester yang dilengkapi dengan lubang pemasukan inlet danlubang pengeluaran outlet, penampungan gas, serta penampungan sludge
sisa buangan dalam bentuk padat dan cair.
32
1 Unit digester
Pemilihan digester mencakup beberapa hal penting yang perlu diperhatikan seperti ukuran, model, bahan, dan juga ketahannya terhadap
suhu, banjir dan juga gempa. Jika ukuran digester terlalu kecil maka akan sulit untuk menampung kotoran sapi yang setiap harinya makin bertambah,
begitupun sebaliknya jika digester terlalu besar gas yang dihasilkan kurang maksimal.
Menurut Widarto dan Sudarto, dalam Sukandarrumidi, dkk, perihal perhitungan kapasitas alat didasarkan pada jumlah ternak sapi dan tinja
yang dihasilkan: 1
Tiap 1 ekor sapi menghasilkan 2 ember kotoran per hari. 2
Kotoran perlu diencerkan dengan 3 ember air. 3
Volume untuk 1 ember adalah sekitar kurang lebih 10 liter. 4
Jumlah ternak yang diusahakan untuk digunakan minimal 4 ekor sapi.
31
Kuncoro Sejati, Pengolahan Sampah Terpadu dengan Sistem Node, Sub Point, Center Point, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2009, h. 15
32
Tuti Haryati, op, cit. h.165-167
5 Lamanya fermentasi proses pembentukan gas kurang lebih 30
hari.
33
Berdasarkan perhitungan diatas, maka setiap hari kotoran yang masuk sebagai umpan dalam digester adalah 2 ember tinja + 3 ember air = 5
ember. Bila 1 ember = 10 liter, maka ada 50 liter campuran tinja dan air untuk 1 ekor sapi. Lama proses pembentukan gas dalam digester 30 hari, maka tiap
ekor sapi membutuhkan ruang digester 30X50 liter = 1.500 liter. Bila jumlah ternak yang diusahakan 4 ekor sapi, maka volume digester yang harus dibuat
4X1.500 liter = 6.000 liter atau 6 meter kubik. Menurut Ruhimat Mamat, adapun alat-alat yang digunakan saat
pembuatan biogas adalah mesin las listrik, mesin gerinda, gergaji besi, palu, thermometer, meteran, dan anemometer. Sedangkan bahan-bahan
yang digunakan adalah drum ukuran 200 liter sebanyak 3 buah, pipa ukuran 0.5 in sebanyak 2 batang, pipa ukuran 2 in sebanyak 120 cm,
kompor gas sebanyak 1 buah, stop kran 0,5 sebanyak 4 buah, selang karet sebanyak 1 buah, plat besi 3 mm 50x30 sebanyak 1 buah, panci ukuran 6
liter air.
34
Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Beberapa Jenis Digester Betonbata
Fiber glass PT SWEN IT
Plastik
Pembangunan harus
teliti, butuh waktu lama. Produk. pabrik, sistem
knock down, sangat kedap udara, pemasangan relatif
singkat. Konstruksi
sederhana, waktu pemasangan
singkat. Tidak
dapat dipindahkan.
Dapat dipindah, mudah untuk direnovasi.
Dapat dipindahkan, tetapi
cukup riskan
rusak.
33
Sukandarrumidi, Herry Zardak Kotta, dan Djoko Wintolo, op. cit. h. 270.
34
Mamat Ruhimat,dkk, Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Biogas Skala Rumah Tangga sebagai Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan di Kampung Parabon Desa
Warnasari Kecamatan Pengalengan Kabupaten Bandung, Survey Pemetaan dan Informasi Geografis FPIPS UPI, h.3