Bahan Baku Pembuatan Biogas

5 Lamanya fermentasi proses pembentukan gas kurang lebih 30 hari. 33 Berdasarkan perhitungan diatas, maka setiap hari kotoran yang masuk sebagai umpan dalam digester adalah 2 ember tinja + 3 ember air = 5 ember. Bila 1 ember = 10 liter, maka ada 50 liter campuran tinja dan air untuk 1 ekor sapi. Lama proses pembentukan gas dalam digester 30 hari, maka tiap ekor sapi membutuhkan ruang digester 30X50 liter = 1.500 liter. Bila jumlah ternak yang diusahakan 4 ekor sapi, maka volume digester yang harus dibuat 4X1.500 liter = 6.000 liter atau 6 meter kubik. Menurut Ruhimat Mamat, adapun alat-alat yang digunakan saat pembuatan biogas adalah mesin las listrik, mesin gerinda, gergaji besi, palu, thermometer, meteran, dan anemometer. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah drum ukuran 200 liter sebanyak 3 buah, pipa ukuran 0.5 in sebanyak 2 batang, pipa ukuran 2 in sebanyak 120 cm, kompor gas sebanyak 1 buah, stop kran 0,5 sebanyak 4 buah, selang karet sebanyak 1 buah, plat besi 3 mm 50x30 sebanyak 1 buah, panci ukuran 6 liter air. 34 Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Beberapa Jenis Digester Betonbata Fiber glass PT SWEN IT Plastik Pembangunan harus teliti, butuh waktu lama. Produk. pabrik, sistem knock down, sangat kedap udara, pemasangan relatif singkat. Konstruksi sederhana, waktu pemasangan singkat. Tidak dapat dipindahkan. Dapat dipindah, mudah untuk direnovasi. Dapat dipindahkan, tetapi cukup riskan rusak. 33 Sukandarrumidi, Herry Zardak Kotta, dan Djoko Wintolo, op. cit. h. 270. 34 Mamat Ruhimat,dkk, Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Biogas Skala Rumah Tangga sebagai Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan di Kampung Parabon Desa Warnasari Kecamatan Pengalengan Kabupaten Bandung, Survey Pemetaan dan Informasi Geografis FPIPS UPI, h.3 Kebocoran sullit dideteksi. Apabila bocor mudah dideteksi dan diperbaiki. Apabila terjadi kebocoran sulit diperbaiki. Biaya konstruksi agak mahal. Biaya konstruksi agak mahal. Biaya konstruksi murah. Operasional mudah kotoran dapat langsung disalurkan ke dalam reaktor. Operasional mudah, kotoran dapat langsung disalurkan ke dalam reaktor Operasional agak rumit, bahan baku kotoran diisi menggunakan tangan. Daya tahan terganatung saat pembuatan. Daya tahan kuat terhadap segaka cuaca hingga 10- 15 tahun. Daya tahan sangat kurang, mudah rusak. Sumber : Riset PT Swen Inovasi Transfer dalam Wahyuni 2 Pipa Instalasi pipa berfungsi sebagai media penyaluran atau pendistribusian gas dari digester ke peralatan aplikasi biogas. Jumlah yang dibutuhkan tergantung pada jarak anatara digester dengan peralatan listrik, disarankan jaraknya tidak lebih dari 30 meter agar mempermudah kontrol penggunaan dan keamanan. 35 3 Pompa Biogas Pompa berfungsi untuk megeluarkan biogas dari kantong penampung biogas biogas storage bag. Biasanya, terdiri dari pompa besar dan pompa kecil, perbedaan kedua pompa ini hanya terletak pada penggunaan baterai kering sebagai sumber arus listrik. 36 35 Wahyuni., op. cit, h.26 36 Ibid., h.26-27 4 Kantong Penampung Biogas Kantong ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara untuk gas yang dihasilkan pada proses metanogenesis. Hasil biogas yang telah megalami proses metanogenesis kemudian disalurkan dengan menggunakan pompa menuju tempat lain. Tempat lain yang dimaksud ialah tempat yang akan dialiri biogas biasanya slang yang telah dipasang untuk kemudian mengaliri biogas ke kompor atau alat penerang. 37 5 Manometer Alat ini berfungsi sebagai indikator pengukur tekanan biogas di dalam digester dan tempat penampungan pada saat akan digunakan. Pada umumnya, manometer ini diletakkan pada bagian bawah kubah digester dan tempat peralatan aplikasi biogas. 38 6 Katup atau Keran Gas Katup ini berfungsi sebagai pengatur besar atau kecilnya aliran gas. Pemasangan biasanya terdapat pada slang atau alat aplikasi. Jumlah keran yang dibutuhkan tergantung kepada banyak tidaknya peralatan aplikasi biogas. Biasanya, untuk satu unit biogas dibutuhkan 3-6 buah keran. Terdapat beberapa jenis katup atau keran gas seperti katup berbahan plastik dan katup besi. 39

5. Membangun Instalasi Biogas

Menurut Sukandarrumidi, dkk, mengungkapkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi instalasi biogas: a. Yakinkan bahwa tanah yang akan di jadikan lokasi pemasangan instalasi biogas itu stabil, tidak mudah longsor atau ambles, dan bukan tempat bekumpulnya air hujan tempat yang rendah. b. Pilih tempat yang selalu terkena sinar matahari secara langsung agar gas yang dihasilkan tetap hangat. 37 Ibid., h. 28 38 Ibid. 39 Ibid., h. 29 c. Dekat dengan bahan baku yang berupa feses ternak, sebaiknya berdekatan dengan kandang ternak yang akan dimanfaatkan feses-nya. Jarak nya berkisar kurang lebih 50m. Hal ini agar memudahkan proses dalam pembuatan biogas. d. Dekat dengan sumber air dan persediaan yang cukup untuk bahan pengencer kotoran ternak maupun untuk menggelontor masuknya kotoran ternak ke dalam digester. e. Usahakan lokasinya tidak begitu jauh dari dapur, akan lebih baik bila kurang dari 100 meter, namun tidak terlalu dekat dengan sumber air. f. Demi estetika, digester jangan diposisikan di depan atau samping rumah. Tempatkan digester dibelakang rumah agar dekat dengan kandang sapi dan dekat dengan sumber air. Bangunan digester jangan menyatu dengan rumah induk. 40 Berdasarkan pernyataan diatas, hal-hal yang perlu dilakukan sebelum menentukan lokasi dalam memasang instalasi biogas yakni yakinkan bahwa tanah yang akan dipasang instalasi bukan tempat yang rendah hal ini dilakukan karena dikhawatirkan akan merusak instalasi biogas. Yang kedua pilihlah tempat yang selalu terkena sinar matahari untuk tetap membuat hasil gas yang tetap hangat. Langkah ketiga usahakan dekat dengan bahan baku feses dan dekat dengan sumber air. Usaha ini dilakukan untuk memudahkan dan tidak membuang banyak waktu dan tempat.Selanjutnya, simpan digester dibelakang rumah. Selain menambah estetika hal ini juga dilakukan agar tidak mencemari lingkungan sekitar khususnya wilayah depan rumah. Langkah selanjutnya setelah menentukan lokasi adalah membangun instalasi biogas. Pembangunan instalasi biogas mencakup 5 hal yaitu:1Membangun Lubang Penempatan Digester, 2Membuat Saluran Pemasukan inlet, 3Membuat Saluran Pengeluaran dan Penampungan Limbah, 4 Memasang Instalasi Biogas, 5Pemeliharaan Instalasi Biogas. 41 1 Membuat Lubang Penempatan Digester Setelah menentukan jenis, bentuk, ukuran dan lokasi pembangunan digester, langkah awal adalah membuat lubang penempatan digester. 40 Sukandarrumidi, Herry Zardak Kotta, dan Djoko Wintolo, op.,cit. h.295 41 Wahyuni, op. cit, h. 45