Energi Air Macam-macam Energi Alternatif
Tahap ini juga diartikan sebagai struktur dari bentuk polimer menjadi bentuk monomer. Senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis di
antaranya senyawa asam organik, glukosa, etanol, CO ₂, dan senyawa
hidrokarbon lainnya. Senyawa ini akan dimanfaatkan mikroorganisme sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas fermentasi.
b Pengasaman Asidifikasi
Senyawa-senyawa yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan dijadikan sumber energi bagi mikroorganisme untuk tahap selanjutnya,
yaitu pengasaman atau asidifikasi. Haryati mengungkapkan pada tahap pengasaman komponen
manomer gula sederhana yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk asam.
Produk ahkir dari perombakan gula-gula sederhana tadi yaitu asam asetat, asam propionat, asam butirat, dan asam laktat beserta
produk sampingan berupa alkohol, CO
₂, hidrogen, dan zat amonia.
26
Dapat disimpulkan bahwa proses pengasaman adalah suatu proses awal mula berkembangnya beberapa sumber energi yang nantinya dapat
dijadikan sebagai bahan makanan untuk mikroorganisme yang berperan dalam proses pembentukan asam yang selanjutnya menghasilkan gas.
c Metanogenesis
Menurut Gunawan dalam Sri Maryani mengungkapkan bahwa bakteri metanogen adalah bakteri yang terdapat pada bahan-bahan organik
dan menghasilkan
metana secara
anaerob. Bakteri
metanogen menggunakan senyawa karbon dan energi untuk melakukan proses
metanogenesis.
27
Bakteri metanogen seperti methanococus, methanosarcina dan methano bactherium akan mengubah produk lanjutan dari tahap pengemasan
menjadi gas metan, karbondioksida, dan air yang merupakan komponen
26
Tuti Haryati, op. cit, h. 160-169
27
Sri Maryani, Potensi Campuran Sampah Sayuran Dan Kotoran Sapi Sebagai Penghasil Biogas, Skripsi pada Universitas Islam Malik Ibrahim Malang 2016, tidak dipublikasikan
penyusun biogas. Sedangkan bakteri non metanogen yang terlibat dalam proses pembentukan biogas sebagai bakteri hidrolitik dan pembentukan
asam yakni Bacteroidesfragilis, Peptostreptococcus, Clistridium diffeliclie, E. Coli, Micrococcus, Bacillus, Bacillusanthracis, Bacillus Subtilis Coryne
bacteium mamycolatum, Pseudemonasborbori, Salmonella enteris Streptococcus bovis Entrococus.
Peranan bakteri hidrolitik untuk menghidrolisis bahan-bahan yang ada di dalam digester. Seperti adalah satunya adalah Bacillus Subtilis yang
merupakan bakteri gram positif dan motilitas positif. Gas metana yang terkandung dalam komposisi biogas menjadi penentu
jumlah energi yang dikeluarkan, semakin banyak jumlah metana dalam setiap komponennya maka semakin baik pula hasil energi yang dihasilkan.
Begitu juga sebaliknya, semakin sedikit jumlah metana maka semakin rendah pula energi yang dihasilkan.