KOGNITIF Respon Masyarakat dalam Pemanfaatan Biogas Sebagai Energi Alternatif di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Jawa Barat

94 tertinggi dari peternak dan pertanian, sedangkan Pemerintah tidak mau menata agar ini karena jalan keluar sapi tfk mungkin dihilangkan. Gimana kalau di pindah? Nah gagasan dari aktivis ini. Jadi we dengan desain seperti ini. Saya punya gagasan nya seperti ini dibantu dengan kawan- kawan ITB jadilah Tapak Bongkor ini. P : Anak-anak ITB juga berarti? K : Iya, dari jurusan planalogi. Da dari awalnya mah kita, Cuma ada jaringan yaudah dibantu gambar gitu. Disini ada di ceritain permasalahan lahan, jumlah penduduk, presentasenya. Jadi milik masyarakat itu Cuma 3,6 P : Lahannya? K : Yang murni milik mayarakat, sisanya milik swasta milik Perhutani P : BUMN ya? K : Iya BUMN. Nah kan kita bingung kan gak mungkin tanah BUMN yang milik orang mau dihibahin, dia aja kurang gitu. P : Tapi pernah Kang minta izin gitu sama orang BUMN nya? K : Minta izin pernah, Perhutani gak ngasih. Saya aja kemaren masih ada data-data nya di Lonsum sana. Saya kan punya perkumpulan Bank Sampah, namanya Bank Sampah IGW khusus yang fokus di lahan. Di tolak, dengan alasan dia itu ISO sekian P: Emmmm K : Padahal saya butuh, gitu ya. Mau minjemin juga sulit mengibahkan apalagi. Akhirnya mijem pake lahan sulit jug. Permasalahan nya mah emang begitu P : Jadi awalanya emang karena permasalah Citarum ya Kang jadi kemana- mana K : Iya. Jadi permasalahan Citarum rusak jadi salah satunya, itu menurut saya. Gunung Wayang gunduk itu karena emang tidak punya lahan. Sejarahnya dulu itu ada. Jadi penguasaaan lahan itu dulunya penguasa lahan yang deket sama tuan-tuan itu, di petakan hanya beberapa untuk Kertasari. Keluarga ini karena dulunya dekat dengan kerjaan punya lahan yang luas, yang lain mah enggak. Jadi we hutan gundul. P : Tapi sudah ada reboisasi sampai sekarang? K : Reboisasi sebetulnya kita terus-terusan, terakhir itu kita menanam percontohan di petak 29 itu kita nanem ampe 2000 pohon, buah-buahan sama tanaman keras. Kalau sama Desty waktu itu malah 7000 pohon, itu 7000 hari enggak berhenti. Dengan petani, diajak Pemerintah enggak mau Pemerintahnya. Tapi Perhutani memberikan bibitnya kita kan gak punya yaa pembibitan kayu nya. Kita bantu petak 73 yang dekat dengan Citarum itu gundul. Ya pada waktu UIN itu, yang terbaru itu di petak 69 masih dekat sepadan Citarum, mata air mata air. P : Pernah gak Kang mau bikin rencana kawasan Edukasi penanaman, orang misal dateng dari luar kota. Beli bibit nanti mereka di suruh nenem gitu? K : He’eh K : Sudah ada tapi bukan saya yang konsep. Kawan-kawan dari Sulindra Artapera. Kalau tidak salah hari ini sedang melakukan penanaman. Saya juga di undang. Artapela itu sebenarnya masuk Gunung Wayang tapi namanya puncak Artapela. Uuuhhh gundul nya gila-gilaan lah ya. P : Artapela itu puncak Gunung Wayang?